Vaksin Johnson & Johnson Hanya Butuh 1 Kali Suntik
Halodoc, Jakarta – Berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumnya, vaksin Johnson & Johnson hanya butuh satu suntikan untuk perlindungan penuh. Karena berbeda dengan vaksinasi pada umumnya, sebagian orang meragukan kevalidan dari vaksinasi ini.
Awalnya, vaksin Johnson & Johnson dilaporkan memiliki efektivitas 66 persen terhadap COVID-19 yang tidak seberapa dibandingkan dengan 90 persen lebih untuk jenis vaksin lainnya. Informasi selengkapnya mengenai vaksin Johnson & Johnson bisa dibaca di sini!
Efektivitas Vaksin Johnson & Johnson
Menurut data yang dirilis oleh Food and Drug Administration, uji klinis menemukan tingkat kemanjuran Johnson & Johnson adalah sekitar 72 persen. Namun, itu hanya angka yang memberi menginformasikan mengenai gejala infeksi yang berumur pendek. Untuk rawat inap dan kematian, vaksin Johnson & Johnson melaporkan keefektifan 100 persen setelah 28 hari (semua vaksin sejauh ini membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membangun pertahanan tubuh).
Baca juga: Dampak Jangka Panjang COVID-19 Meski Telah Sembuh
Jadi, vaksin Johnson & Johnson mungkin tidak seefektif untuk melawan kasus simptomatik yang lebih ringan, tetapi sama efektifnya untuk jenis penyakit yang parah. Masih ada beberapa hal yang belum diketahui tentang vaksin tersebut.
Salah satunya mengenai penghentian penyebaran penyakit. Beberapa data menunjukkan vaksin mungkin tidak cukup efektif di antara populasi yang lebih tua dengan penyakit penyerta seperti penyakit jantung atau diabetes, tetapi ukuran sampel terlalu kecil untuk menarik kesimpulan yang kuat.
Namun, bagi sebagian besar orang, vaksin Johnson & Johnson cukup efektif dan mempercepat penanganan COVID-19. Mengapa begitu? Soalnya dengan pemberian satu kali suntikan ini mempermudah penanganan dan membuat orang tidak perlu menunggu suntikan kedua.
Baca juga: Kebiasaan Saling Meminjam Earphone, Amankah?
Pertimbangannya adalah beberapa orang mungkin tidak dapat menjadwalkan janji temu lanjutan, terutama karena masalah pasokan dan distribusi vaksin masih ada. Di Amerika Serikat, sekitar 14 persen populasi telah mendapatkan dosis pertama vaksin Moderna atau Pfizer, sementara hanya 7 persen yang mendapatkan dosis kedua. Hampir 3 juta orang Amerika belum menerima dosis vaksin kedua tepat waktu. Kesenjangan ini menunjukkan perlunya vaksin Johnson & Johnson dan vaksin sekali pakai lainnya.
Keunggulan Vaksin Johnson & Johnson
Vaksin Johnson & Johnson cukup stabil dan menawarkan keunggulan distribusi dibandingkan suntikan mRNA resmi dari Pfizer dan Moderna. Dalam hasil fase 3 yang dirilis bulan lalu, vaksin Johnson & Johnson 72 persen efektif di AS dan 66 persen efektif secara keseluruhan dalam mencegah COVID-19 kategori sedang hingga parah. Vaksin tersebut juga menawarkan perlindungan lengkap terhadap rawat inap terkait COVID-19 dan kematian pada hari ke-28.
Sebagai informasi, Johnson & Johnson telah menguji baksin satu kali suntikan ini kepada 44.000 orang dewasa di AS, Amerika Latin, dan Afrika Selatan dengan versi virus yang bermutasi berbeda dan beredar di berbagai negara. Dari hasil uji tersebut ditemukan bahwa vaksin bekerja lebih baik di AS 72 persen efektif melawan COVID-19 sedang hingga parah, 66 persen di Amerika Latin, dan 57 persen di Afrika Selatan.
Baca juga: Inilah Komplikasi yang Disebabkan COVID-19
Di semua negara, analisis vaksin Johnson & Jhonson menunjukkan perlindungan mulai muncul sekitar 14 hari setelah vaksinasi. Efektivitas dan keamanan vaksin ini konsisten di seluruh kelompok ras, termasuk peserta kulit hitam dan Latin.
Seperti vaksin COVID-19 lainnya, efek samping utama dari suntikan Jhonson & Jhonson adalah rasa sakit di tempat suntikan dan demam seperti flu, kelelahan dan sakit kepala. Tidak ada peserta yang mengalami reaksi alergi parah, yang disebut anafilaksis, yang merupakan risiko langka dari beberapa suntikan COVID-19 lainnya.
Vaksin Pfizer dan Moderna yang sekarang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lain harus dibekukan, sementara Jhonson & Jhonson dapat bertahan selama tiga bulan di lemari es, sehingga lebih mudah untuk disimpan dan digunakan.
Pastinya ada banyak pertanyaan seputar vaksin corona, untuk tahu lebih banyakan tanyakan saja langsung melalui Halodoc. Kamu juga bisa membeli obat di Halodoc melalui layanan apotek antarnya.
Referensi:
Vox.com. Diakses pada 2021. Why Johnson & Johnson’s one-shot Covid-19 vaccine is a game changer.
Fierche Pharma.com. Diakses pada 2021. Don't expect Johnson & Johnson's COVID-19 vaccine to quickly lift U.S. supplies. Early shipments will be small, officials say.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan