Vaksin Corona Diberikan Lewat Suntikan, Ini Alasannya
Halodoc, Jakarta – Vaksin corona telah hadir di Indonesia. Bahkan menurut Presiden Joko Widodo, masyarakat akan mendapatkan vaksin corona secara gratis. Saat ini masyarakat tinggal menunggu vaksin corona untuk disebarkan luaskan kepada masyarakat. Dengan begitu, vaksin corona siap dibagikan melalui suntikan kepada masyarakat.
Baca juga: Prioritas Penerima Vaksin Corona yang Sudah Tiba di Indonesia
Vaksin corona yang diberikan juga perlu dilakukan 2 kali penyuntikan. Hal ini bertujuan untuk mendorong tubuh menghasilkan antibodi yang diharapkan dalam menangkal infeksi virus corona. Lantas, mengapa vaksin corona harus diberikan melalui suntikan? Nah, untuk mendapatkan informasi ini, kamu bisa melihat ulasannya dalam artikel ini!
Alasan Vaksin Corona Diberikan Melalui Suntikan
Vaksinasi merupakan salah satu tindakan yang paling mudah dan sederhana untuk menangkal berbagai penyakit yang berbahaya. Dengan vaksinasi, tubuh akan menggunakan pertahanan alami dengan membangun ketahanan terhadap suatu infeksi dan membuat kekebalan tubuh menjadi lebih optimal.
Dengan vaksin, tubuh akan melatih kekebalan tubuh dalam membentuk antibodi terhadap penyakit tertentu. Biasanya, vaksin mengandung bentuk kuman, bakteri, hingga virus yang dimatikan atau dilemahkan. Sehingga, vaksin sangat aman untuk dilakukan dan tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan yang lebih buruk.
Kebanyakan vaksin diberikan melalui suntikan. Namun, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menerima vaksin. Misalnya, diberikan melalui mulut (oral) atau disemprotkan ke hidung. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Tonang Dwi Ardyanto, seorang Ahli Patologis Klinis. Beliau mengatakan pemberian vaksin tidak hanya melalui suntikan.
Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya
Namun, saat ini vaksin yang diberikan melalui semprotan ke hidung sudah mulai jarang. Metode yang paling banyak digunakan untuk vaksin dengan melalui mulut (oral) dan suntikan. Namun, untuk vaksin COVID-19, vaksinasi melalui suntikan dianggap yang paling efektif.
Menurut Tonang, hal ini berkaitan dengan waktu uji coba yang terbilang cukup mendesak. Meskipun begitu, pemberian vaksin melalui suntikan tidak akan mengurangi efektivitas kandungan vaksin di dalamnya. Selain itu, hal yang paling penting adalah vaksin yang diberikan. Bukan proses pemberian vaksin.
Apakah Ada Efek Samping Vaksin Corona?
Vaksin COVID-19 akan membantu kamu untuk mencegah dan menghindari penyakit COVID-19. Ada beberapa efek samping yang mungkin akan dirasakan setelah menerima vaksin COVID-19, tetapi hal tersebut merupakan hal yang normal. Hal ini disebabkan tubuh yang sedang memproduksi antibodi.
Jangan khawatir, efek samping yang dialami umumnya bersifat ringan. Berikut ini beberapa efek samping yang akan dialami.
- Bagian yang Disuntik
Biasanya, pada bagian yang disuntik akan mengalami pembengkakan dan terasa nyeri.
- Keseluruhan Tubuh
Selain itu, biasanya penerima vaksin COVID-19 akan mengalami demam ringan, kelelahan, hingga sakit kepala.
Untuk menangani kondisi ini, kamu bisa mengompres bagian bekas suntikan dengan kompres dingin. Jangan lupa untuk menggerakan bagian tangan yang disuntik secara ringan dan rutin guna meredakan efek samping. Selain itu, perbanyak konsumsi cairan, istirahat yang cukup, dan ciptakan suasana nyaman.
Baca juga: Prioritas Penerima Vaksin Corona yang Sudah Tiba di Indonesia
Efek samping akan hilang setelah 24 jam proses vaksinasi. Kamu bisa gunakan Halodoc dan bertanya langsung pada dokter ketika efek samping yang kamu alami semakin memburuk atau mengalami reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19. Download Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2020. Vaccines and Immunization: What is Vaccination?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. What to Expect After Getting a COVID-19 Vaccines.
Kompas. Diakses pada 2020. Pemerintah Gratiskan Vaksin COVID-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan