Usia Wanita yang Rentan Mengalami Fibroid Rahim
Halodoc, Jakarta - Ketika mendengar kata “tumor” umumnya membuat para wanita merasa resah, bahkan ngeri. Sebelumnya, apa kamu pernah mendengar masalah kesehatan bernama fibroid rahim atau fibroid uteri? Kondisi yang juga disebut mioma ini adalah pertumbuhan tumor jinak di dalam atau luar rahim. Nah, jinak artinya tak bersifat ganas atau kanker.
Fibroid rahim ini berasal dari sel otot polos rahim, dan pada beberapa kasus juga berasal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma bervariasi. Meskipun begitu, umumnya wanita yang mengidap miom memiliki lebih dari satu buah tumor di dalam rahimnya.
Pertanyaannya, kira-kira siapa saja yang rentan mengalami fibroid rahim? Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Perokok Aktif Berisiko Terkena Mioma Uteri, Ini Faktanya
Berkaitan dengan Hormon Reproduksi
Sebenarnya, fibroid rahim adalah salah satu masalah kesehatan yang terbilang umum. Namun, sayangnya banyak wanita yang tak menyadari bahwa dirinya mengidap kondisi ini. Penyebab fibroid rahim atau miom hingga kini belum diketahui pasti, tapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risikonya. Misalnya, peningkatan hormon estrogen yang terjadi pada siklus menstruasi atau kehamilan.
Estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang diproduksi oleh ovarium (organ reproduksi wanita). Nah, fibroid ini berkembang selama bertahun-tahun di organ reproduksi wanita, umumnya pada usia 16 hingga 50 tahun. Sebab, di rentan waktu tersebut hormon estrogen berada pada titik tertinggi.
Di samping itu, fibroid rahim bisa menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yaitu saat pengeluaran estrogen tinggi. Oleh sebab itu, miom ini biasanya cenderung membesar saat wanita sedang hamil, dan mengecil saat wanita memasuki masa menopause.
Dengan kata lain, fibroid rahim umumnya dialami oleh wanita yang belum memasuki masa menopause. Meskipun begitu, ada pula beberapa wanita yang rentan terhadap kondisi ini karena beberapa faktor risiko tertentu, seperti:
- Usia pengidap yang umumnya mengidap mioma pada usia 40 tahun.
- Faktor keturunan. Jika ada riwayat keluarga yang memiliki miom di rahim, kemungkinan kamu juga berisiko mengalami penyakit ini.
- Kebiasaan merokok.
- Diet tinggi konsumsi daging merah, namun rendah sayuran hijau.
- Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.
Baca juga: Fibroid Rahim Sembuh, Bisakah Kambuh Kembali?
Dari Menstruasi sampai Anemia
Fibroid rahim merupakan penyakit yang biasanya menyerang wanita di usia 40 - 50 tahun ke atas. Sebenarnya, dalam kebanyakan kasus kondisi ini tidak menunjukkan gejala spesifik. Namun, dilansir dari Mayo Clinic, ada juga pengidapnya yang mengalami gejala-gejala, seperti:
- Menstruasi yang berkepanjangan.
- Perdarahan antar periode.
- Konstipasi bila fibroid rahim menekan rektum atau usus besar.
- Sakit atau tekanan di perut bagian bawah atau punggung bawah.
- Dispareunia, atau hubungan intim yang menyakitkan.
- Sering buang air kecil, disebabkan oleh tekanan tumor pada kandung kemih.
- Anemia, jumlah sel darah merah rendah.
Baca juga: Muncul Tanpa Gejala, Ini 5 Cara Diagnosis Fibroid Rahim
Jika kamu mengalami beberapa gejala di atas, segera periksakan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc untuk memudahkan pemeriksaan kesehatan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Health A-Z. Fibroids.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Uterine Fibroids.
WebMD. Diakses pada 2020. What Are Uterine Fibroids?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan