Urine Berdarah? Hati-Hati Hematuria
Halodoc, Jakarta - Jangan pernah sepelekan kencing berdarah, karena bisa jadi terjadi masalah pada organ-organ dalam tubuh kamu, seperti ginjal, atau prostat pada laki-laki. Dalam dunia medis, kencing berdarah ini disebut dengan hematuria. Gangguan kesehatan ini terjadi saat air kencing atau urine kamu mengandung sel darah merah.
Normalnya, urine tidak mengandung sel darah merah, meski warnanya cenderung berubah-ubah. Kondisi ini bergantung pada makanan yang kamu makan, konsumsi air minum, dan olahraga yang dilakukan. Namun, perubahan warna ini hanya berlangsung beberapa hari dan hilang dengan sendirinya.
Berbeda dengan hematuria, ketika air seni mengandung sel darah merah, sehingga warnanya menjadi kemerahan atau cokelat pekat. Hal ini terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah:
-
Infeksi pada Ginjal
Infeksi ginjal, atau yang disebut dengan pyelonephritis ditandai dengan tubuh demam tinggi dan menggigil. Terkadang, kamu merasakan rasa nyeri pada punggung bagian bawah, yang menjadi lokasi ginjal.
-
Kelenjar Prostat Membengkak
Prostat membengkak paling sering menyerang laki-laki usia lanjut. Tanda jika seseorang mengalaminya adalah keinginan buang air kecil yang mendesak, tetapi urine akan sulit dikeluarkan. Frekuensi datangnya rasa ingin buang air kecil ini cukup sering.
-
Infeksi pada Kantung Kemih
Infeksi kantung kemih atau cystitis membuat kamu kesulitan dan merasa sakit ketika buang air kecil. Kondisi ini sering dialami oleh orang dewasa, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga menyerang anak-anak bahkan balita.
-
Batu Ginjal
Hematuria bisa terjadi karena batu ginjal. Kondisi ini muncul karena terdorongnya batu yang ada pada ginjal oleh urine ketika kamu buang air kecil. Tidak ada gejala serius dari gangguan kesehatan ini, sampai jika batu ginjal sudah menyumbat dan membuat buang air kecil terasa nyeri.
-
Perdarahan pada Glomerulus
Terjadinya perdarahan pada glomerulus, atau yang disebut dengan glomerulonefritis bisa memicu munculnya kencing berdarah. Glomerulus adalah jaringan penyusun ginjal sebagai penyaring pertama ketika urine dibuat.
Gejala Hematuria
Umumnya, ada dua jenis hematuria yang sering terjadi. Gross hematuria yang menyebabkan perubahan warna urine menjadi kemerahan akibat banyak sel darah merah yang terkandung di dalamnya, dan mikroskopik hematuria dengan ciri urine tetap berwarna normal.
Urine berdarah terjadi karena infeksi pada saluran kencing yang diikuti dengan rasa nyeri pada bagian punggung belakang sebagai lokasi ginjal dan ketika kamu buang air kecil. Meski begitu, hematuria yang terjadi karena tumor biasanya tidak diikuti dengan rasa nyeri.
Pengobatan Hematuria
Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani hematuria. Biasanya, dokter berfokus untuk menangani penyebab terjadinya untuk mengurangi dampak negatif dari gangguan kesehatan ini. Pemberian obat-obat antibiotik yang ditujukan untuk mengobati infeksi pada saluran kemih, pemberian resep obat untuk mengurangi pembengkakan prostat.
Cara untuk menghindari dampak buruk penyakit ini, kamu harus membiasakan pola hidup sehat, berhenti merokok, memperhatikan asupan nutrisi, dan mulai rajin berolahraga. Jangan lupa cukup minum air putih dan jangan menahan kencing.
Kalau kamu ingin mengetahui informasi lain mengenai hematuria, kamui bisa menggunakan aplikasi Halodoc yang sudah bisa kamu download di App Store maupun Play Store. Atau, kalau kamu ingin cek lab rutin tapi tidak sempat ke laboratorium, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc ini.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan