Update Vaksin Corona: Perkembangan Uji Klinis di Indonesia Hingga Dunia

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Oktober 2020
Update Vaksin Corona: Perkembangan Uji Klinis di Indonesia Hingga DuniaUpdate Vaksin Corona: Perkembangan Uji Klinis di Indonesia Hingga Dunia

Halodoc, Jakarta - Progres uji klinis vaksin corona adalah hal yang paling dinantikan saat ini, tidak hanya di dunia termasuk juga di Indonesia. Perlu diketahui, kasus infeksi virus corona di Indonesia masih tergolong tinggi. Dilaporkan pada Rabu (8/10), terdapat 4.538 tambahan kasus COVID-19 di Indonesia, sehingga totalnya menjadi sekitar 315.714 orang.

Tingginya angka tersebut, vaksin menjadi salah satu faktor penting untuk menekan angka penularan COVID-19. Harapannya, vaksin corona ini bisa segera siap pada akhir tahun 2020 ini. Kira-kira, itulah yang disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang dilansir dari laman Reuters, Senin (6/10/2020), “Kita semua butuh vaksin dan ada harapan akhir tahun ini (2020) sudah bisa ada vaksin. Ada harapan.”

Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?

Perkembangan Uji Klinis Vaksin Corona di Indonesia

Dari 10 kandidat vaksin di dunia saat ini, Indonesia telah menyepakati dua kandidat vaksin, di antaranya Sinovac dan Sinopharm, yang merupakan produksi dari China. Masih berlangsung saat ini, vaksin Sinovac dalam proses uji klinis tahap ketiga yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. 

Sementara itu, vaksin dari Sinopharm juga masih dalam proses uji coba klinis tahap ketiga yang berlangsung di Uni Emirat Arab dan bekerja sama dengan G42. Selain itu, Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine untuk pengadaan vaksin yang saat ini uji klinisnya pada fase 1A dan 2A. 

Dalam Peraturan Presiden (Perpres), pemerintah Indonesia menunjuk PT Bio Farma untuk melakukan pengadaan vaksin corona. Hal ini tercantum dalam Pasal 5 ayat (1) perpres. Namun dalam prosesnya, Bio Farma bisa melibatkan anak perusahaan, yaitu PT Kimia Farma Tbk dan PT Indonesia Farma Tbk.

Sementara menunggu siapnya vaksin, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menegaskan bahwa dengan mematuhi protokol kesehatan adalah vaksin terbaik yang dapat dilakukan saat ini. Selama belum tersedianya vaksin ataupun obat, mematuhi protokol kesehatan adalah upaya pencegahan yang harus dilakukan. 

Baca juga: Ketahui Perkiraan Harga Vaksin Corona di Indonesia

Perkembangan Uji Klinis Vaksin Corona di Dunia

Virus corona dapat menyebar dengan mudah sebagian besar penduduk dunia pun masih rentan terhadap virus ini. Dengan adanya vaksin, maka setiap orang akan terlindungi dengan melatih sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus sehingga tidak terinfeksi. 

Di setiap belahan dunia, penelitian dan uji klinis dilakukan dengan kecepatan waktu maksimal. Ada sebanyak 240 vaksin yang sedang dalam pengembangan awal, sebanyak 40 vaksin dalam uji klinis dan 9 lainnya dalam tahap akhir pengujian pada ribuan orang relawan. 

  • Uji coba vaksin Oxford menunjukkan bahwa vaksin tersebut memicu kekebalan dan kesepakatan telah ditandatangani dengan AstraZeneca untuk memasok 100 juta dosis untuk Inggris saja. 
  • Data uji coba manusia pertama pada bulan Mei menunjukkan delapan pasien pertama yang mengambil bagian dalam penelitian AS semuanya menghasilkan antibodi yang dapat menetralkan virus. 
  • Percobaan menggunakan protein virus untuk mengembangkan tanggapan kekebalan sedang dilakukan.
  • Sebuah kelompok studi di China menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan menghasilkan antibodi pelindung. 
  • Pendekatan lain yang terbaru dilakukan untuk pengembangan vaksin masih dalam uji coba pada manusia.

Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Namun, dari semua vaksin yang ada dalam dalam pengujian belum diketahui secara pasti seberapa efektif vaksin nantinya. Keefektifan baru benar-benar diketahui jika uji klinis sudah pada tahap akhir. 

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, sambil menunggu adanya vaksin, sebaiknya kita tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah dibuat di Indonesia. Pencegahan adalah tindakan yang terbaik. Jika kamu mengalami gejala yang mirip dengan infeksi COVID-19, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

The New York Times. Diakses pada 2020. Coronavirus Vaccine Tracker
BBC. Diakses pada 2020. Coronavirus vaccine: When will we have one?
Kompas. Diakses pada 2020. Update Terkini Vaksin Covid-19: dari Indonesia hingga Dunia