Update Vaksin Corona: 340 Juta Vaksin Sinovac Disiapkan untuk Indonesia
Halodoc, Jakarta - Pagebluk COVID-19 yang melanda dunia masih belum menunjukkan babak akhir. Di Indonesia, kasusnya terus meningkat, menurut data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (25/10/2020), terdapat lebih dari 390.000 jiwa yang positif terinfeksi SARS-CoV-2, dan 13.299 orang meninggal akibat virus ini. Meski begitu, kabar baiknya sebanyak 313.764 berhasil pulih dari COVID-19.
Beragam cara dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus corona, salah satunya melalui pengadaan vaksin COVID-19. Dengan melakukan vaksinasi dalam skala yang masif, diharapkan pandemi ini dapat segera berakhir. Lalu, bagaimana dengan perkembangan vaksin di negara kita?
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Uji Klinis 3 Terus Berlangsung
Salah satu vaksin corona yang sedang di uji klinis di Indonesia adalah vaksin Sinovac Biotechnology dari Tiongkok. Hingga 21 Oktober, pemberian dosis pertama pada 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase III telah selesai. Sementara itu, lebih dari 1.074 sukarelawan telah mendapatkan vaksin Sinovac dosis kedua.
Hingga saat ini, pemberian dosis pertama terhadap 1.620 sukarelawan dalam uji klinis fase III vaksin virus corona tersebut, telah selesai dan saat ini lebih dari 1.074 orang telah mendapatkan dosis kedua.
Dalam proses pembuatan vaksin, uji klinis fase III juga disebut uji klinis kritis tahap akhir. Di tahap ini, para ahli akan memberikan vaksin pada ribuan orang, lalu menentukan apakah vaksin ini dapat melindungi tubuh dari SARS-CoV-2. Bagaimana cara menentukannya?
Menurut Food and Drug Administration (FDA), vaksin virus corona harus melindungi setidaknya 50 persen orang yang divaksinasi agar dianggap efektif. Selain melihat keefektifan, di uji klinis fase III para ahli juga melihat ada atau tidaknya efek samping dari vaksin tersebut. Pasalnya, tak menutup kemungkinan efek samping ini bisa saja terlewatkan dalam penelitian sebelumnya (uji klinis fase I dan III).
Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, memastikan vaksin yang akan disuntikkan masyarakat sudah melalui beberapa tahap uji klinis hingga dinyatakan aman.
"Vaksin yang nantinya masuk ke Indonesia harus dipastikan secara data dan penelitian aman bagi masyarakat. Pengembangan vaksin umumnya butuh waktu dan proses yang cukup panjang," jelasnya dalam laman covid.19.go.id
Baca juga: Ini Tahapan Pengujian dan Perkembangan Global Vaksin Corona
Jumlah Dosis dan Harga Vaksin
Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin Sinovac asal Tiongkok masuk ke dalam 10 vaksin yang berada di tahap uji klinis fase III. Selain Sinovac, ada beberapa vaksin lainnya seperti Johnson Pharmaceutical Companies, Moderna, hingga University of Oxford atau AstraZeneca.
Menurut direktur utama Bio Farma, Honesti Basyir, setelah uji klinis fase III rampung, Bio Farma akan segera mengajukan hasilnya pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tujuannya untuk mendapatkan ‘lampu hijau’ emergency use authorization (EUA) terkait penggunaan darurat vaksin.
Pertanyaannya, kira-kira berapa dosis dan jumlang orang yang akan divaksinasi bila vaksin Sinovac telah tersedia?
“Namun, yang penting dari target Kementerian Kesehatan, semua masyarakat Indonesia, lebih kurang 340 juta dosis atau 170 juta orang, akan mendapatkan prioritas vaksinasi pada tahun 2021," ungkap Honesti.
Dengan kata lain, untuk melakukan vaksinasi sebanyak 170 juta jiwa (dua dosis vaksin per orang), maka ada 340 juta dosis vaksin corona yang tersedia pada 2020 mendatang. Kementerian Kesehatan telah membuat strategi vaksinasi nasional untuk menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
Meski begitu, vaksin corona ini akan diprioritaskan pada kelompok tertentu. Contohnya, tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam mengatasi pagebluk COVID-19.
Lantas, kira-kira berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk mendapatkan vaksin ini? Sayangnya, sampai kini belum ada kejelasan mengenai harga vaksin Sinovac.
Baca juga: Picu Sebuah Penyakit, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Ditangguhkan
"Terkait harga vaksin COVID-19, kami akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, untuk menyampaikan bahwa harga vaksin yang diberikan Bio Farma memenuhi kewajaran," jelas Honesti.
Mau tahu lebih jauh mengenai COVID-19 atau vaksin corona? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?