Tubuh Tumbuh Tidak Wajar, Ini yang Dimaksud Gigantisme
Halodoc, Jakarta – Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Tidak hanya itu, kesehatan anak menjadi salah satu prioritas penting bagi beberapa orang tua. Asupan nutrisi dan gizi yang baik tentu diberikan pada anak agar terhindar dari beberapa penyakit. Namun, meskipun nutrisi dan gizi telah dipenuhi secara seimbang, kelainan hormon atau genetik terkadang membuat pertumbuhan anak berbeda dengan anak pada umumnya.
Salah satu masalah hormon yang bisa ditemukan dalam tahap tumbuh kembang anak adalah masalah gigantisme. Gigantisme adalah kondisi kelebihan hormon yang memengaruhi pertumbuhan anak. Anak yang memiliki kelebihan hormon terlihat lebih tinggi dan besar jika dibandingkan anak seusianya, sehingga tubuh anak tumbuh tidak wajar.
Gigantisme adalah kondisi langka yang bisa menganggu pertumbuhan anak. Kondisi ini bisa terjadi saat anak masih dalam masa pertumbuhan atau memasuki usia remaja. Namun, ibu jangan khawatir, kondisi gigantisme dapat ditangani dengan menurunkan faktor-faktor yang membuat seorang anak mengalami kondisi gigantisme.
Faktor Penyebab Anak Gigantisme
Gigantisme dapat diatasi dengan mengendalikan kadar hormon agar hormon pada anak tetap dalam batas normal. Ada beberapa faktor yang meningkatkan seorang anak mengalami gigantisme seperti orang tua dengan masalah penyakit hormon atau genetik dan kondisi lain yang dapat menganggu kesehatan anak seperti gangguan fungsi jantung, otak, dan saraf.
Selain itu, ada penyebab lain yang membuat seorang anak mengalami kondisi gigantisme. Terdapat tumor pada kelenjar hipofisis yang terletak di bagian bawah otak menjadi salah satu penyebab umum terjadinya gigantisme pada anak. Kelenjar ini memiliki peranan penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak, seperti memengaruhi perkembangan seksual, pengendalian suhu tubuh, produksi urine, serta metabolisme pada anak.
Gejala Gigantisme pada Anak
Pada tahapan awal, kondisi gigantisme tidak dapat langsung terdeteksi. Seiring pertumbuhan anak, gejala gigantisme akan muncul dan mulai terlihat. Anak yang mengalami kondisi gigantisme mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik yang lebih cepat dibandingkan dengan anak seusianya. Selain itu, gejala fisik yang terlihat adalah wajah terasa lebih kasar, jari kaki dan tangan terasa lebih tebal, dahi dan dagu yang berukuran lebar serta terdapat celah di antara gigi.
Selain gejala fisik, anak dengan kondisi gigantisme mengalami gangguan pada pola tidur, merasakan mual yang cukup sering, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta bagi wanita mengalami keterlambatan dalam menstruasi atau masa pubertas.
Pengobatan Gigantisme pada Anak
Kelebihan hormon yang diproduksi oleh tubuh ternyata dapat dikendalikan agar dalam batas normal. Berikut ini metode pengobatan yang dapat dilakukan pada anak yang mengalami kondisi gigantisme:
1. Pembedahan
Proses pembedahan bisa dilakukan jika kondisi gigantisme disebabkan adanya tumor pada kelenjar hipofisis.
2. Terapi Sinar Gamma
Terapi sinar gamma adalah metode yang bisa gunakan untuk menghilangkan tumor yang tumbuh di beberapa bagian tubuh. Salah satunya pada bagian kelenjar hipofisis. Terapi ini dinilai cara yang efektif untuk mengurangi kondisi gigantisme pada anak. Namun, cara ini memiliki efek lain pada anak seperti munculnya gangguan emosional, obesitas, dan ketidakmampuan anak untuk belajar.
Sebaiknya orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya. Jika ibu memiliki keluhan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak, gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan