Trauma Bisa Sebabkan Seseorang Alami Gangguan Kepribadian Paranoid

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   31 Agustus 2020
Trauma Bisa Sebabkan Seseorang Alami Gangguan Kepribadian ParanoidTrauma Bisa Sebabkan Seseorang Alami Gangguan Kepribadian Paranoid

Halodoc, Jakarta - Pengalaman buruk pada masa lalu mungkin menjadi salah satu momen yang sulit dilupakan dan akhirnya menyebabkan trauma. Seseorang yang mengalami trauma harus mendapatkan penanganan. Jika dibiarkan, banyak gangguan yang lebih parah dapat terjadi. Salah satu masalah yang dapat terjadi akibat trauma adalah gangguan kepribadian paranoid. Berikut ulasan lengkapnya!

Gangguan Kepribadian Paranoid Disebabkan Trauma

Gangguan kepribadian paranoid, atau paranoid personality disorder (PPD), adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang menyebabkan perilaku pengidapnya menjadi tampak aneh atau tidak biasa bagi orang di sekitarnya. Pengidap gangguan ini kerap menaruh rasa curiga yang tidak wajar pada orang lain. Dirinya tidak percaya terhadap motif orang lain dan mencurigai jika orang lain berusaha untuk menyakitinya. 

Baca juga: Hipersensitif, Gejala yang Dialami Gangguan Kepribadian Paranoid

Ciri-ciri tambahan dari kondisi gangguan kepribadian paranoid, termasuk keengganan untuk curhat kepada orang lain, menyimpan dendam, dan kerap mengeluarkan kata-kata yang merendahkan atau mengancam padahal sesuatu yang dilakukan orang lain bukan kesalahan yang fatal. Seseorang yang memiliki masalah ini merasa lebih cepat untuk marah dan bermusuhan dengan orang lain.

Selain itu, dipercaya juga jika perasaan trauma dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko untuk mengidap gangguan kepribadian paranoid. Berikut ini beberapa hal yang dapat menimbulkan trauma sehingga masalah kejiwaan tersebut:

  • Pengalaman Hidup

Salah satu hal yang dapat menimbulkan rasa trauma sehingga gangguan kepribadian paranoid bisa terjadi adalah pengalaman hidup. Hal ini disebabkan situasi yang membuat seseorang terisolasi atau stres sehingga merasakan pandangan negatif pada diri sendiri. Beberapa hal, seperti intimidasi oleh orang sekitar dan pernah mengalami perampokan dapat menimbulkan rasa curiga terhadap orang lain yang akhirnya menimbulkan gangguan paranoid.

  • Ingatan Buruk saat Masih Kecil

Seseorang yang memiliki ingatan buruk ketika masih kecil dapat membuatnya merasa jika dunia bukanlah tempat yang aman. Dengan begitu, orang tersebut kerap menaruh rasa curiga dan tidak percaya terhadap orang lain. Pengalaman buruk ini juga dapat memengaruhi cara pikir seseorang saat sudah dewasa. Jika tidak mendapatkan penanganan, gangguan kepribadian paranoid mungkin saja sulit dihindari.

Jika kamu ingin meminta bantuan dari ahlinya terkait gangguan kepribadian paranoid, psikolog atau psikiater dari Halodoc siap membantu kapan dan di mana saja. Kamu dapat memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call pada aplikasi Halodoc untuk memudahkan interaksi dengan ahli medis. Maka dari itu, download aplikasinya sekarang juga!

Baca juga: Benarkah Gangguan Kepribadian Paranoid Dipengaruhi Genetik?

Gejala dari Gangguan Kepribadian Paranoid

Seseorang yang mengidap masalah kejiwaan ini kerap tidak percaya jika perilaku yang dilakukannya tidak normal. Pengidap gangguan ini merasa jika rasa curiga yang dilakukannya adalah hal yang wajar. Namun, orang-orang yang ada di sekitarnya mungkin menganggap jika rasa tidak percaya yang ditimbulkannya tidak beralasan dan kerap menyinggung perasaan.

Seseorang dengan gangguan kepribadian paranoid mungkin saja berperilaku kasar atau keras kepala. Selain itu, orang dengan gangguan tersebut lebih sering mengeluarkan kata-kata sarkas, sehingga menimbulkan tanggapan bermusuhan dari orang lain. Dengan begitu, anggapan kecurigaan dirinya pada orang lain semakin tegas karena merasa ucapan yang dilontarkannya benar.

Gejala lainnya yang dapat timbul adalah:

  • Percaya jika orang lain berusaha untuk menyakitinya.
  • Kerap meragukan loyalitas orang lain.
  • Hipersensitif terhadap kritik.
  • Kerap mengalami kesulitan bekerja dengan orang lain.
  • Sering menjadi argumentatif dan defensif.
  • Kesulitan untuk melihat masalah diri sendiri.

Beberapa gejala dari masalah kepribadian ini bisa memiliki kesamaan dengan gejala lainnya. Skizofrenia dan gangguan kepribadian ambang adalah dua gangguan dengan gejala yang mirip gangguan kepribadian paranoid. Sulit untuk mendiagnosis kedua gangguan ini dengan jelas, bahkan untuk ahli medis sekalipun.

Baca juga: Begini Tes untuk Diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid

Maka dari itu, jika kamu memiliki rasa trauma yang sulit dilupakan, ada baiknya untuk mendapatkan pengobatan. Hal tersebut agar gangguan ini tidak berkembang menjadi gangguan kepribadian paranoid. Dengan begitu, kamu dapat membuat pikiran kamu terhadap masa lalu menjadi lebih baik dengan bantuan dari ahli medis.

Referensi:
Mind. Diakses pada 2020. Paranoia.
Healthline. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder.