Tiram Dapat Mencegah Anemia, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Produksi sel darah merah yang mengalami penurunan umumnya terjadi karena kurangnya asupan zat besi. Pasalnya, kondisi ini menyebabkan tubuh tidak mampu membuat hemoglobin dalam jumlah yang dibutuhkan. Hemoglobin sendiri merupakan zat yang terdapat di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Salah satu akibat dari kurangnya zat besi dalam tubuh adalah tubuh menjadi mudah lelah dan lemas, yang menjadi gejala utama dari anemia. Ini artinya, kamu perlu mencukupi kebutuhan zat besi harian. Salah satunya melalui makanan. Kamu perlu tahu, ada dua bentuk zat besi yang diserap oleh tubuh melalui makanan yang kamu makan, yaitu:
- Non-heme, zat besi ini banyak ditemui dalam sumber bahan makanan nabati, seperti sayuran berdaun hijau, kentang, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
- Heme, zat besi ini berasal dari hemoglobin dan banyak ditemui dalam sumber bahan makanan hewani, seperti daging merah, daging unggas, juga ikan.
Baca juga: Infused Water Lemon Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Dibandingkan dengan zat besi non-heme, zat besi jenis heme lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses penyerapan ini pun terbilang lebih mudah apabila kamu mengonsumsi makanan sumber zat besi bersamaan dengan vitamin C yang banyak terkandung dalam buah dan sayuran, seperti mangga, jeruk, juga brokoli.
Tiram Sebagai Salah Satu Makanan Sumber Zat Besi
Beberapa makanan hasil laut ternyata sangat tinggi zat besi, salah satunya adalah tiram. Makanan ini memiliki kandungan mineral dan protein esensial yang begitu tinggi. Tidak hanya itu, tiram juga tinggi kandungan zink, selenium, vitamin B12, tembaga, dan sodium, tetapi rendah lemak.
Sumber zat besi dari makanan hewani, seperti tiram, lebih mudah diserap tubuh karena termasuk zat besi jenis heme. Setidaknya, penyerapan zat besi dalam makanan hewani adalah dua hingga tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan makanan nabati. Kandungan zat besi pada tiram yang tinggi disebut mampu mencegah terjadinya anemia defisiensi zat besi. Sementara kandungan vitamin B12 dalam makanan ini membantu mengurangi risiko terjadinya anemia makrositik.
Baca juga: 8 Manfaat Tomat untuk Kehamilan
Manfaat Tiram Lainnya
Tidak hanya membantu mencegah anemia, mengonsumsi tiram juga baik untuk menunjang kesehatan, berikut ini beberapa di antaranya:
- Mendukung kesehatan jantung. Makanan laut adalah pilihan yang menyehatkan untuk jantung, termasuk tiram. Mengonsumsi sekitar 8 ons makanan laut setiap minggu dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Tiram bahkan mengandung kalium yang membantu menurunkan tekanan darah.
- Meningkatkan imunitas. Tiram memiliki kandungan zinc yang tinggi, yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dan telah terbukti bisa membantu meringankan flu.
- Menurunkan risiko terjadinya osteoporosis. Komponen tertentu dalam tiram menekan pembentukan osteoklas yang bertanggung jawab atas kerusakan dan pengeroposan tulang.
- Mengontrol berat badan sehat. Tiram merupakan makanan sumber protein dan rendah lemak, biasa dikonsumsi sebagai hidangan pembuka atau sajian utama. Konsumsi tiram akan membantu memberikan rasa kenyang dan menghindari masuknya makanan dengan kandungan kalori yang lebih tinggi.
Baca juga: 6 Seafood yang Aman Dikonsumsi saat Diet
Namun, jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut, sebaiknya kamu menghindari konsumsi tiram dan memilih sumber makanan kaya zat besi lainnya. Jika ada gejala, seperti gatal-gatal atau eksim yang cukup parah, segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc atau buatlah janji untuk berobat ke rumah sakit terdekat. Dengan begitu, kamu bisa segera mendapatkan penanganan dan terhindar dari komplikasi.
Referensi:
Verywell Fit. Diakses pada 2020. Oyster Nutrition Facts and Health Benefits.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Iron Deficiency Anemia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan