Tips Merawat Gigi Ompong Si Kecil
Halodoc, Jakarta – Pertumbuhan gigi manusia umumnya terjadi sebanyak dua kali. Pertama, pertumbuhan gigi susu yang terjadi saat berusia 6 bulan dan terus berlangsung hingga usia 2-3 tahun. Gigi ini akan copot dan digantikan oleh gigi permanen saat anak memasuki usia 5 tahun. Namun, pertumbuhan gigi kedua ini membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar 1 minggu-6 bulan sejak gigi susu copot.
Bahkan pada beberapa anak, pertumbuhan gigi permanen bisa berlangsung hingga bertahun-tahun (delayed eruption). Hal inilah yang membuat sebagian anak mengalami gigi ompong. Meski begitu, para ahli menyebut bahwa kondisi gigi ompong pada anak-anak adalah hal yang normal.
Penyebab Gigi Permanen Terlambat Tumbuh
Gigi permanen yang tumbuh untuk menggantikan gigi susu berasal dari benih gigi. Benih ini terdapat dalam gusi, bahkan sejak Si Kecil lahir. Selama ada benih gigi, gigi susu yang copot bisa segera tergantikan dengan pertumbuhan gigi baru. Namun, pada kasus tertentu, beberapa orang tidak memiliki benih gigi permanen. Itu mengapa saat gigi susunya copot, ia tidak memiliki cadangan gigi yang bisa menggantikannya.
1. Faktor Genetik dan Jenis Kelamin
Faktor genetik atau riwayat keluarga dengan pertumbuhan gigi permanen yang lambat bisa membuat Si Kecil rentan mengalami gigi ompong. Sebuah studi juga menyebutkan bahwa anak perempuan memiliki pertumbuhan gigi permanen yang lebih cepat dan lebih mudah dibanding anak laki-laki.
3. Trauma Gigi
Ttrauma gigi alias gigi susu copot akibat terjatuh atau pukulan keras. Gigi yang copot lebih cepat (belum pada waktunya) bisa menyebabkan gigi copot hingga perdarahan dalam gusi. Kejadian ini bisa menyebabkan gigi tampak hitam dan gigi permanennya terlambat tumbuh.
4. Status Gizi dan Postur Tubuh
Gigi ompong bisa terjadi pada anak yang mengalami kekurangan gizi. Selain itu, pertumbuhan gigi permanen pada anak yang memiliki postur tubuh besar (lebih tinggi) cenderung lebih cepat dibanding yang memiliki postur tubuh kecil (lebih pendek).
5. Kondisi Medis
Gigi ompong juga rentan terjadi pada anak yang mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gusi yang mengeras sehingga benih gigi permanen akan kesulitan untuk muncul dan tumbuh. Gigi ompong juga bisa terjadi Si Kecil mengalami gangguan tiroid.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Gigi Susu Si Kecil Tanggal?
- Ingatkan Si Kecil untuk tidak menarik giginya secara paksa. Hal ini bisa menyebabkan infeksi pada akar gigi. Si Kecil hanya boleh menggoyang-goyangkan gigi dengan lidahnya untuk memudahkan proses penanggalan gigi.
- Jika gigi yang akan tanggal terasa sakit, sebaiknya ibu mengajak Si Kecil ke dokter gigi.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Gigi Si Kecil Ompong?
Sebenarnya, cara merawat gigi (baik gigi utuh atau ompong) tetaplah sama. Yakni dengan rutin menggosok gigi Si Kecil minimal 2 kali sehari, terutama pada pagi dan malam hari (sebelum tidur). Hal yang harus diperhatikan adalah, jika gigi permanen Si Kecil tak kunjung tumbuh, ibu perlu mengajaknya ke dokter gigi untuk mencari tahu penyebab dan cara penanganan yang tepat.
Saat memeriksakan kondisi gigi Si Kecil, dokter mungkin akan melihat kelengkapan benih gigi menggunakan sinar-X. Jika masih ada benih gigi, maka, ibu hanya perlu menunggu waktu hingga gigi permanennya muncul dan tumbuh. Namun, jika gigi ompong disebabkan oleh hal lain (seperti gusi keras), dokter mungkin akan memberikan sayatan kecil untuk memudahkan pertumbuhan gigi permanen.
Itulah fakta tentang gigi ompong Si Kecil yang perlu diketahui. Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Si Kecil, jangan lupa untuk mengajaknya ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kalau Si Kecil punya keluhan gigi dan mulut, bicarakan saja pada dokter gigi Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan