Tips Mencegah Nyeri Haid Setiap Bulan Tanpa Obat

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 November 2020
Tips Mencegah Nyeri Haid Setiap Bulan Tanpa ObatTips Mencegah Nyeri Haid Setiap Bulan Tanpa Obat

Halodoc, Jakarta – Nyeri haid adalah hal yang sering terjadi pada saat wanita mulai memasuki siklus menstruasi. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab munculnya nyeri haid. Saat gejalanya terasa sangat buruk dan menyakitkan, mengonsumsi obat penghilang nyeri sering dijadikan pilihan. Namun, tahukah kamu ternyata ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah nyeri haid tanpa obat. 

Nyeri haid alias dismenore bisa terasa ringan dan tidak mengganggu atau bahkan sangat berat. Jangan disepelekan jika nyeri haid terjadi berkepanjangan dan terasa berat. Sebab, bisa jadi hal ini merupakan tanda dari penyakit atau kondisi tertentu, terutama jika nyeri menstruasi semakin berat dan menetap bahkan setelah siklus haid selesai.

Baca juga: Kenali Penyebab Nyeri Haid yang Normal hingga Serius

Nyeri Haid dan Cara Mencegahnya 

Umumnya, nyeri haid bisa dirasakan pada awal masa menstruasi. Gangguan ini bisa menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah, tapi pada beberapa wanita nyeri yang muncul bisa tidak begitu terasa dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebaliknya, ada juga yang merasakan nyeri tak tertahankan sehingga tidak bisa melakukan apapun. 

Nyeri haid yang parah bisa membuat seseorang memilih mengonsumsi obat-obatan untuk meredakannya. Namun, ternyata ada beberapa cara mandiri yang bisa dilakukan untuk meredakan nyeri secara mandiri. Saat mengalami nyeri haid, kamu bisa mencoba melakukan pijatan lembut, mandi air hangat, minuman hangat, atau berbaring dengan kaki diangkat. 

Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Dengan begitu, risiko munculnya nyeri haid bisa dikurangi. Mencegah nyeri haid bisa dilakukan dengan mmengonsumsi makanan sehat, yaitu makanan yang mengandung vitamin E, asam lemak, omega-3, vitamin B1, vitamin B6, dan magnesium. Kandungan nutrisi tersebut ternyata bisa membantu mengurangi nyeri haid secara efektif. 

Mencegah nyeri haid juga bisa dilakukan dengan rutin berolahraga, menghindari konsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok, serta mengurangi stres. Hal-hal ini bisa membantu menurunkan risiko kram dan nyeri haid yang parah. Jika gejala kondisi ini terus berlanjut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. 

Baca juga: Hati-hati, Ini Penyakit yang Sebabkan Nyeri Haid

Secara umum, nyeri haid atau dismenore bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu dismenore primer dan sekunder. Dismenore primer merupakan nyeri yang muncul saat haid, terutama di sekitar masa awal menstruasi. Sementara dismenore sekunder biasanya muncul karena kondisi atau gangguan pada sistem reproduksi wanita. Pada kondisi ini, nyeri biasanya terjadi lebih awal dan berlangsung lebih lama. 

Meski bisa terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami nyeri haid. Gangguan ini lebih rentan terjadi pada wanita yang memiliki volume haid lebih banyak, mengalami menstruasi sebelum usia 11 tahun, obesitas, belum pernah hamil, serta mengonsumsi minuman beralkohol atau aktif merokok. 

Nyeri haid tidak boleh disepelekan begitu saja. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika mengalami nyeri haid yang disertai dengan demam, perdarahan berlebihan, periode menstruasi yang lebih lama, nyeri timbul tiba-tiba, serta menggigil dan nyeri di sekujur tubuh. Kamu juga bisa menyampaikan gejala ini pada dokter melalui aplikasi Halodoc

Baca juga: 6 Makanan yang Perlu Dihindari saat Nyeri Haid

Sampaikan keluhan nyeri haid yang dialami pada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dokter bisa dihubungi kapan saja dan di mana saja. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! Kamu juga bisa menyampaikan keluhan penyakit yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Menstrual cramps.
NHS UK. Diakses pada 2020. Period pain.
WebMD. Diakses pada 2020. Menstrual Pain.