Tingkat Depresi Meningkat di Indonesia, Kenali Gejalanya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 April 2020
Tingkat Depresi Meningkat di Indonesia, Kenali GejalanyaTingkat Depresi Meningkat di Indonesia, Kenali Gejalanya

Halodoc, Jakarta - Depresi tidak bisa dipandang sebelah mata, walaupun merupakan gangguan mental yang paling umum terjadi. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi kesehatan mental ini bisa membahayakan jiwa. Apalagi depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang marak di Indonesia dan diperkirakan terus meningkat sepanjang tahunnya.

Di Indonesia, saat ini diperkirakan terdapat sekitar 15,6 juta penduduk yang mengalami depresi. Angka ini terus meningkat dan menempatkan depresi menjadi penyakit dengan kasus kedua tertinggi setelah penyakit jantung.

Depresi yang berlarut dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan jumlah kematian akibat bunuh diri tertinggi di Asia Tenggara. Tentunya kenyataan tersebut perlu diwaspadai karena depresi bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali. Maka dari itu, kenali gejalanya agar kamu bisa mengantisipasi dampak yang lebih buruk.

Baca juga: Sulli Meninggal, Ini Alasan Depresi Bisa Picu Bunuh Diri

  1. Perasaan Sedih Terus-menerus

Umumnya, seseorang yang mengalami depresi akan mengalami perasaan sedih yang terus menerus. Kamu akan mudah diselimuti perasaan sedih berlebihan walaupun tersandung oleh masalah kecil. Perasaan sedih yang berlarut juga membuatmu kesulitan melihat sisi baik dari kehidupan dan cenderung menyalahkan diri sendiri.

  1. Perasaan Putus Asa

Masalah yang datang bertubi-tubi dan bertindak diluar kendali sering membuat putus asa. Pikiran kacau kehilangan arah dan pandangan suram memandang hari esok, seolah tidak ada lagi jalan yang bisa mengubah keadaan. Tak jarang perasaan putus asa membuatmu merasa tidak berharga, sehingga kehilangan gairah untuk hidup.

Kamu juga mungkin mengalami kecemasan berlebihan. Putus asa akan hidup di hari ini dan khawatir dengan hari esok, baik itu secara personal maupun profesional. Kamu mungkin merasa telah gagal dikeduanya yang akhirnya menyerah seutuhnya.

  1. Kehilangan Gairah Beraktivitas

Depresi juga sering membuat pengidapnya kehilangan gairah untuk beraktivtias. Hal ini disebabkan karena pikiran yang kehilangan fokus sehingga membuat kamu sering berpikiran negatif dan kehilangan kemampuan untuk bersukacita. Selain dapat menurunkan kinerja dalam bekerja, kamu juga tidak lagi peduli akan hobi, aktivitas sosial, bahkan kehilangan libido untuk berhubungan seksual.

Baca juga: Punya Banyak Teman Juga Bisa Sebabkan Depresi

  1. Pola Tidur Terganggu

Kelesuan dan hilangnya harapan membuat kamu enggan untuk bangkit dari kasur, tetapi terjaga sepanjang malam. Depresi memang mengganggu pola tidur menjadi tidak teratur, terkadang kamu mengalami insomnia, bangun di tengah malam, atau tidur sepanjang hari.

Pola tidur yang terganggung juga bisa menyebabkan kekurangan energi. Kamu akan tampak kelelahan, lambat, dan kehilangan konsentrasi. Kondisi terburuknya kamu bisa mendapatkan teguran di kantor, hingga kehilangan pekerjaan.

  1. Selera Makan Berubah

Ketika depresi, mungkin kamu akan kehilangan selera makan atau bahkan menjadi sangat rakus. Gejala tersebut bisa menyebabkan perubahan yang signifikan pada berat badan, mungkin bisa bertambah atau berkurang tergantung pada diri seseorang.

  1. Mudah Marah

Depresi juga membuat tingkat toleransi menurun, sehingga jadi mudah tersinggung. Kesalahan kecil pun bisa membuat seseorang marah dan mengamuk. Selain itu, akan sering diselimuti perasaan gelisah, kesal, atau menyesali sesuatu.

  1. Pikiran untuk Mengakhiri Hidup

Seseorang yang depresi parah mungkin sering terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya. Terlalu lelah dengan segala permasalahan, putus asa, dan memutuskan untuk melukai diri sendiri. Tindakan tersebut dapat terjadi secara di sengaja maupun tidak dan membutuhkan pendampingan oleh profesional.

Pikiran atau niat untuk bunuh diri adalah sesuatu yang serius. Karena itu, waspadai tanda-tanda peringatan bunuh diri berikut ini:

  • Suasana hati yang tiba-tiba beralih dari sedih menjadi sangat tenang, bahkan mungkin tampak bahagia.

  • Selalu berbicara atau memikirkan kematian.

  • Depresi klinis yang semakin memburuk.

  • Melakukan sesuatu yang berisiko menyebabkan kematian, seperti melewati lampu merah saat mengemudi.

  • Mengeluh tentang perasaan putus asa, tidak berdaya atau tidak berharga.

  • Mengurusi berbagai urusan, seperti membuat wasiat.

  • Tiba-tiba mengunjungi atau menghubungi orang yang dicintai atau teman terdekat.

Baca juga: Meski Bercanda, Mengejek Fisik Orang Bisa Sebabkan Depresi

Semua orang pasti pernah depresi, tetapi pada tingkatan dan batas kemampuannya masing-masing. Jika kamu merasa benar-benar putus asa dan terpikirkan untuk mengakhiri hidup segeralah menghubungi profesional di Halodoc. Psikolog akan mendengarkan masalah dan membantu untuk memberikan solusi yang terbaik. 

Referensi
WebMD. Diakses pada 2020. What Are the Causes and Symptoms of Depression?
WebMD. Diakses pada 2020. Symptoms of Depression.