Tinggalkan 5 Kebiasaan Makan Tak Sehat Ini Selama Puasa
Halodoc, Jakarta – Bulan Ramadan tentu sedikit banyak mengubah rutinitas dan kebiasaan sehari-hari. Biasanya kamu makan tiga kali sehari, kini kamu hanya bisa makan saat berbuka dan sahur saja. Jam tidur berubah, kamu diharuskan bangun lebih pagi untuk melaksanakan sahur sebelum melaksanakan puasa. Perubahan ini kelihatannya memang berat, tapi puasa sudah terbukti manfaatnya secara ilmiah.
Melansir dari Healthline, puasa mampu mengontrol gula darah, tekanan darah, menurunkan berat badan, dan merangsang sekresi hormon. Sayangnya, manfaat-manfaat ini tidak bisa diperoleh secara maksimal kalau kamu sering melakukan kebiasaan makan yang tidak sehat ketika puasa.
Baca juga: Ini 5 Asupan Penting yang Harus Ada saat Puasa
Kebiasaan Makan Tak Sehat Selama Puasa
Jika kamu ingin mendapatkan manfaat puasa secara maksimal untuk kesehatan, mulai tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk berikut ini:
- Tidak Sahur
Rasa kantuk saat bangun sahur memang sulit untuk dilawan. Tapi, melewatkan sahur bisa membuat kamu dehidrasi, bau mulut sampai masalah pencernaan. Oleh karena itu, kamu harus bangun sahur untuk memberi tubuh energi agar kuat menjalankan puasa seharian. Makanan yang dikonsumsi saat sahur membantu tubuh untuk memperoleh nutrisi yang digunakan selama beberapa jam ke depan.
- Langsung Tidur setelah Sahur
Meski sudah makan sahur, rasa kantuk terkadang masih belum hilang, sehingga membuat kamu buru-buru ingin melanjutkan tidur. Bahkan jika kamu tidak benar-benar tidur dan hanya sekadar berbaring di atas kasur atau sofa saja bisa memicu gejala maag. Ketika kamu berbaring, otot yang menyambungkan kerongkongan dan lambung akan melemah, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.
Kondisi ini kemudian menimbulkan masalah pada saluran cerna atas. Setelah makan sahur, sebaiknya tunggu 2-3 jam sebelum berbaring. Ini bertujuan agar makanan yang kamu konsumsi dapat dicerna tubuh dengan baik terlebih dahulu.
- Makan Berlebihan saat Buka Puasa
Rasa lapar yang sudah tertahan seharian pasti membuat kamu ingin melahap segala makanan yang telah dihidangkan untuk berbuka. Sebaiknya kamu jangan terlalu impulsif. Makan berlebihan ketika berbuka puasa dapat mendatangkan masalah pencernaan seperti diare, muntah-muntah, nyeri perut akut, dan radang perut.
Kalau kamu tidak mau mengalami masalah pencernaan di atas, konsumsi makanan kecil terlebih dahulu ketika berbuka. Kamu bisa berbuka dengan memakan kurma dalam jumlah ganjil dan segelas air putih.
Baca juga: Perut Mendadak Panas Saat Puasa, Harus Apa?
- Makan Makanan Tinggi Lemak dan Tinggi Gula Ketika Berbuka
Gorengan dan es buah memang sangat cocok dijadikan makanan berbuka puasa. Tapi, kamu perlu tahu kalau makanan yang digoreng mengandung minyak yang tinggi, sehingga akan sulit dicerna. Asupan gula yang terkandung dalam es buah juga memicu lonjakan gula dalam tubuh. Keduanya tentu kurang sehat untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
- Konsumsi Makanan Berlemak dan Tinggi Karbohidrat Saat Sahur
Rendang, stik kentang, dan tempe orek memang praktis dikonsumsi untuk sahur. Di balik kepraktisannya, makanan tersebut mungkin tidak memenuhi gizi yang dibutuhkan tubuh. Ketika kamu mengandalkan karbohidrat saja, kamu dapat menginginkan lebih banyak gula dan meningkatkan rasa lapar di sore hari sebelum waktunya berbuka.
Sebaiknya, pastikan makanan yang kamu konsumsi untuk sahur mengandung lima zat gizi yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Untuk lemak sendiri porsi yang disarankan adalah 20-30 persen dari satu porsi makanan sahur.
Baca juga: Idap Penyakit Asam Lambung, Masih Bolehkah Puasa?
Kalau kamu masih sering melakukan kebiasaan tidak sehat di atas, sebaiknya mulai kurangi agar puasa tetap berjalan lancar. Jika kamu mengalami masalah kesehatan saat puasa, bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc terkait keluhan yang kamu alami. Melalui aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.