Tinggal Dekat Unggas, Bagaimana Cara Cegah Flu Burung?
Halodoc, Jakarta – Flu burung adalah jenis influenza menular yang menyebar di antara burung. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi itu dapat mempengaruhi manusia. Ada banyak jenis virus flu burung. Kebanyakan dari mereka tidak menginfeksi manusia. Tapi, ada 4 jenis yang menyebabkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir:
-
H5N1 (sejak 1997)
-
H7N9 (sejak 2013)
-
H5N6 (sejak 2014)
-
H5N8 (sejak 2016)
Meskipun H5N1, H7N9, dan H5N6 tidak mudah menginfeksi orang dan biasanya tidak menyebar dari manusia ke manusia, namun beberapa orang telah terinfeksi di seluruh dunia, yang menyebabkan sejumlah kematian. H5N8 belum menginfeksi manusia di seluruh dunia hingga saat ini.
Flu burung bisa terinfeksi ke manusia melalui kontak dekat dengan burung yang terinfeksi (hidup atau mati). Ini, termasuk:
-
Menyentuh burung yang terinfeksi
-
Menyentuh kotoran atau tempat tidur
-
Membunuh atau menyiapkan unggas yang terinfeksi untuk dimasak
-
Pasar di mana burung hidup dijual juga bisa menjadi sumber flu burung. Hindari mengunjungi pasar-pasar ini jika kamu bepergian ke negara-negara yang memiliki wabah flu burung.
-
Kamu tidak dapat tertular flu burung melalui makan unggas atau telur yang dimasak sepenuhnya, bahkan di daerah dengan wabah flu burung.
Baca juga: Perkembangan Pengobatan Flu Burung
Jika kamu mengunjungi negara asing yang mengalami wabah, kamu harus:
-
Sering-seringlah mencuci tangan dengan air hangat dan sabun, terutama sebelum dan sesudah memegang makanan, khususnya unggas mentah
-
Gunakan peralatan yang berbeda untuk daging yang dimasak dan mentah
-
Pastikan daging dimasak sampai mengepul panas
-
Hindari kontak dengan unggas hidup maupun mati
-
Jangan mendekat atau menyentuh kotoran burung maupun burung yang sakit atau mati
-
Jangan pergi ke pasar hewan hidup atau peternakan unggas
-
Jangan makan unggas atau bebek mentah atau kurang matang
-
Jangan makan telur mentah.
Gejala utama flu burung dapat muncul dengan sangat cepat, termasuk suhu yang sangat tinggi atau perasaan panas ataupun gemetar, otot sakit, sakit kepala, dan batuk. Gejala awal lainnya, termasuk diare, sakit perut, sakit dada, pendarahan dari hidung dan gusi, serta konjungtivitis.
Baca juga: Katanya Disebabkan Unggas, Inilah Asal Mula Flu Burung
Biasanya diperlukan 3 hingga 5 hari untuk gejala pertama muncul setelah terinfeksi. Dalam beberapa hari gejala muncul, mungkin untuk mengembangkan komplikasi yang lebih parah, seperti pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut.
Mendapatkan pengobatan dengan cepat serta menggunakan obat antivirus, dapat mencegah komplikasi dan mengurangi risiko penyakit parah. Jika kamu diduga memiliki gejala flu burung, kamu akan disarankan untuk tinggal di rumah atau dirawat di rumah sakit terpisah dari pasien lain.
Kamu mungkin diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (Relenza). Obat-obatan antivirus membantu mengurangi keparahan kondisi, mencegah komplikasi, dan meningkatkan peluang bertahan hidup.
Baca juga: 14 Langkah Pencegahan Flu Burung
Kadang-kadang juga diberikan ke orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan burung yang terinfeksi atau kontak dengan orang yang terinfeksi, misalnya keluarga atau staf kesehatan.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bagaimana pencegahan flu burung, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan