Halodoc, Jakarta - Salah satu cacat lahir yang perlu diwaspadai pada bayi sebelum dilahirkan adalah adanya gangguan gastroschisis. Kondisi gastroschisis ditandai dengan keluarnya usus melalui lubang di sisi pusar bayi saat dalam kandungan. Ukuran lubang tersebut bervariasi pada setiap pengidap, dan biasanya terletak di sebelah kanan pusar. Hal ini dapat terjadi akibat tidak sempurnanya pembentukan otot dinding bayi saat dalam masih dalam kandungan.

Selain usus, organ lain seperti lambung dan hati juga bisa keluar dari perut. Kondisi ini hampir mirip dengan omfalokel. Perbedaanya, pada omfalokel posisi lubang tetap di pusar. Selain itu, organ yang keluar dari perut diselubungi lapisan tipis. Sementara itu, pada gastroschisis tidak ada lapisan tipis yang membungkus organ yang keluar dari perut.

Baca juga: Meski Mengkhawatirkan Gastroschicis Bisa Disembuhkan

Kondisi gastroschisis merupakan kondisi bawaan lahir. Di samping itu, kondisi ini tergolong langka, serta dapat menyerang pria dan wanita dengan jumlah yang sama. Estimasi perbandingan kelainan ini sekitar 1 pada 1.500 hingga 1 pada 13.000. Namun, kondisi ini menjadi lebih mungkin terjadi apabila wanita hamil di bawah usia 20 tahun.

Harus Operasi

Umumnya, tindakan yang dilakukan untuk pengobatan gastroschisis adalah dengan prosedur operasi. Apabila ukuran lubang kecil dan hanya sebagian kecil organ yang keluar dari perut, operasi akan dilakukan segera setelah bayi lahir. Usus akan dimasukkan ke dalam perut dan menutup lubang dengan jahitan.

Bayi yang memiliki lubang besar dan sebagian besar organ keluar dari perut, operasi biasanya dilakukan lebih dari satu kali. Organ yang keluar dari perut akan dilapisi dengan bahan khusus, dan secara bertahap dimasukkan kembali ke dalam perut. Kemudian, lubang akan ditutup dengan jahitan.

Baca juga: 8 Fakta Penting Tentang Gastroschisis

Suhu tubuh bayi yang mengalami gastroschisis harus selalu dipantau, karena organ tubuh yang berada di luar perut akan membuat panas tubuh tidak banyak keluar. Tindakan lain seperti pemberian nutrisi melalui infus dan pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi juga kadang dibutuhkan.

Apabila bayi yang dikandung sudah terdeteksi mengalami gastroschisis, pemantauan khusus harus dilakukan pada ibu hamil, supaya bayi bisa lahir dengan sehat. Proses persalinan yang aman akan direncanakan untuk mempersiapkan penanganan gastroschisis setelah bayi lahir.

Penyebab pasti gastroschisis belum diketahui secara pasti, tetapi gangguan ini dapat menyebabkan kondisi kesehatan lainnya. Kondisi ini bisa saja akibat dari perubahan hormon atau gen (kromosom) pada bayi. Gastroschisis juga bisa disebabkan oleh kontak ibu dengan faktor lingkungan lain, seperti makanan atau minuman yang dikonsumsi, obat-obatan, dan lain-lain. Itulah sebabnya penting untuk  memeriksakan kesehatan kehamilan secara rutin.

Meskipun begitu, faktor yang memengaruhi kelainan ini diduga kelainan genetik atau kromosom. Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan seorang bayi lebih rentan mengalami gastroschisis , yaitu:

• Ibu mengandung saat berusia kurang dari 21 tahun.

• Saat hamil, ibu sering mengonsumsi alkohol atau sering terpapar asap rokok.

Baca juga: Gastroschisis Tak Menurun pada Anak Berikutnya

Hingga saat ini, belum ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Namun, penyakit ini sudah dapat dideteksi sejak janin masih di dalam kandungan. Dengan begitu, penanganan saat bayi lahir dapat dipersiapkan dengan lebih baik.

Jika kamu berencana untuk hamil, kamu perlu mempelajari bagaimana untuk mengatasi kondisi ini dengan melakukan pre-test atau mendiskusikannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Komunikasi dengan dokter dapat mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc. Kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!