Timeline Virus Corona, Dari Desember 2019 Hingga Kini
Halodoc, Jakarta - Pada hari ini penyebaran virus corona telah berlangsung selama tiga bulan lamanya. Dalam tempo yang terbilang singkat, SARS-CoV-2 penyebab pandemi COVID-19, membuat banyak negara jadi tak berdaya. Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan untuk mengalahkan virus corona. Akan tetapi, sampai kini virus tersebut masih terus menyerang balik.
Si virus jahat ini tak cuma menyebabkan masalah besar pada sektor kesehatan. Gara-gara corona timbul masalah genting lainnya. Pandemi COVID-19 memukul telak ekonomi dunia, situasi ini berpotensi melahirkan krisis global. Celakanya lagi, virus corona juga memunculkan bencana kemanusiaan. Mulai dari prasangka ras yang berlebihan, hingga menstigma atau menghakimi mereka yang terkena musibah.
Lantas, kapan pandemi akan usai? Banyak ahli memaparkan teori seputar waktu berakhirnya pandemi COVID-19. Lewat berbagai metodologi dan rumus, mereka memperkirakan episode akhir virus corona. Hasilnya bisa saja tepat, tetapi bisa pula meleset. Satu hal yang pasti, dalam kurun waktu tiga bulan virus ini telah menghebohkan dunia.
Nah, berikut kilas balik virus corona selama tiga bulan. Perjalanan singkat sekelompok mikroorganisme yang menimbulkan wabah di ratusan negara.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
31 Desember 2019
Atas laporan resmi dari pemerintah Tiongkok, WHO mengumumkan lusinan kasus pneumonia yang terjadi di Wuhan Tiongkok. Laporan ini diumumkan di hari perayaan pergantian tahun baru, di mana ribuan atau bahkan jutaan warga Tiongkok orang merayakannya.
1 Januari 2020
The U.S Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengidentifikasi pasar seafood di Wuhan sebagai tempat munculnya wabah pneumonia. Berdasarkan penyelidikan Pemerintah Tiongkok, pasar tersebut pun ditutup untuk publik.
7 Januari 2020
Pemerintah Tiongkok mengidentifikasi virus tersebut sebagai virus corona baru, awalnya disebut sebagai 2019-nCoV oleh WHO.
11 Januari 2020
Pemerintah Tiongkok melaporkan kasus kematian pertama akibat 2019-nCoV.
12 Januari 2020
Tiongkok membagikan urutan genetik dari novel corona virus, yang amat penting bagi negara lain untuk mengemangkan peralatan diagnostik.
13 Januari 2020
Untuk kali pertamanya WHO melaporkan kasus COVID-19 terjadi di luar Tiongkok. Negara pertama yang terserang adalah Thailand.
16 Januari 2020
Jepang mengumumkan kasus pertama infeksi virus corona.
20 Januari 2020
Setelah Thailand dan Jepang, pemerintah Korea selatan juga melaporkan kasus pertama virus corona.
21 Januari 2020
Virus corona telah lintas benua, Amerika Serikat melaporkan kasus pertama COVID-19. pasien pertama merupakan pria (30 tahun) di kota Washington.
22 Januari 2020
-
Kematian akibat virus corona di Tiongkok mencapai 17 orang. Sementara itu 550 orang telah terinfeksi.
-
Pemerintah Korea Utara menutup semua perbatasan negaranya untuk turis asing.
-
Beberapa bandara di berbagai negara, mulai melakukan pengecekan kesehatan pada penumpang yang terbang dari Wuhan.
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
23 Januari 2020
-
Kota Wuhan dikarantina. Seluruh penerabangan dan kereta dari kota tersebut dibatalkan. Keberangkatan bus, subways (kereta bawah tanah), dan kapal feri dari Wuhan juga ditangguhkan.
-
WHO menyatakan wabah virus corona belum dapat dikategorikan sebagai global health emergency, sebab tak ada “bukti” penularan dari manusia ke manusia di luar Tiongkok.
24 Januari 2020
Virus corona mulai masuk ke Eropa, Prancis melaporkan kasus pertama virus corona.
25 Januari 2020
-
Pemerintah Kanada melaporkan kasus pertama virus corona, setelah seorang pria tiba dari Wuhan. Dirinya dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
-
Australia dan Malaysia juga melaporkan kasus pertama virus corona.
27 Januari 2020
Pemerintah Jerman mengumumkan kasus virus corona pertama.
30 Januari 2020
WHO menetapkan wabah virus corona sebagai global health emergency. Saat itu lebih dari 9.000 masyarakat global dari 18 negara, terinfeksi virus ini.
1 Februari 2020
Satu penumpang kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang, teridentifikasi mengidap virus corona.
2 Februari 2020
Kasus kematian pertama di luar Tiongkok akibat COVID-19 terjadi di Filipina. Korbannya warga negara Tiongkok berusia 44 tahun yang berasal dari Wuhan.
3 Februari 2020
Tiongkok melaporkan 57 kematian baru. Angka itu menambah jumlah korban tewas sebanyak 361. Jumlah yang terinfeksi juga bertambah, menjadi 17.205 orang.
4 Februari
Kapal pesiar Diamond Princess dikarantina di perairan Jepang. Kapal tersebut berisi sekitar 3.700 orang, termasuk penumpang dan kru kapal.
7 Februari
Dr. Li Wenliang, seorang dokter spesialis di Wuhan meninggal dunia. Ia adalah “whistleblower” pertama yang mengumumkan adanya virus mirip SARS di kota Wuhan. Ia dianggap sebagai pahlawan oleh warga Tiongkok.
Baca juga: WHO: Gejala Ringan Corona Bisa Dirawat di Rumah
8 Februari
Untuk pertama kalinya warga Amerika Serikat meninggal akibat virus corona di kota Wuhan.
9 Februari
Jumlah korban virus corona sudah melebihi wabah SARS pada 2003-2004 (774 orang tewas). Pada hari ini, virus corona telah menewaskan 811 masyarakat global.
11 Februari
WHO mengumumkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona terbaru bernama COVID-19, artinya coronavirus disease 2019.
12 Februari
Kasus COVID-19 mulai meningkat di Korea Selatan.
14 Februari
-
Kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Benua Afrika. Mesir menjadi negara pertama yang berhadapan dengan penyakit ini.
-
Kematian pertama di luar Asia akibat COVID-19 terjadi. Tepatnya di negara Prancis. Korban tewas seorang turis berusia 80 tahun yang berasal dari Tiongkok.
19 Februari
Iran melaporkan kasus pertama COVID-19 sebanyak dua orang. Sejam kemudian kedua pasien tersebut meninggal dunia.
21 Februari
Wabah COVID-19 muncul di Italia.
24 Februari
-
Italia menjadi negara dengan korban terinfeksi terbanyak di wilayah Eropa.
-
Perdana Menteri Iran tampak sakit saat press conference, beberapa saat sebelum terdiagnosis COVID-19.
29 Februari
-
Kematian pertama COVID-19 di Amerika Serikat (AS). Pria berusia 50 tahun dari kota Washington.
-
Selain ke Tiongkok, AS melarang penerbangan ke Iran, Italia, dan Korea Selatan.
2 Maret
Pemerintah Indonesia mengumumkan dua WNI pasotif COVID-19. Keduanya menjadi kasus pertama COVID-19 di Indonesia.
3 Maret
Pemerintah Iran mengambil kebijakan dengan membebaskan 54.000 orang dari penjara untuk sementara waktu. Iran juga mengerahkan ratusan ribu petugas kesehatan.
6 Maret
-
Presiden AS, Donald Trump menandatangani dana darurat sebesar $8.3 miliar untuk mengatasi wabah virus corona.
-
Angkat infeksi global telah mencapai 100 ribu.
7. Maret
Kurang dari 20 hari, Iran menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak, setelah Tiongkok dan Italia. Pasien yang terinfeksi sebanyak 4.747, dan 124 orang tewas akibat infeksi COVID-19.
Baca juga: Kasusnya Meningkat , Ini 8 Cara Perkuat Sistem Imun Tangkal Virus Corona
8 Maret
Italia menerapkan lockdown pada 60 juta warganya.
9 Maret
Kanada mengumumkan kematian pertama akibat COVID-19.
10 Maret
-
Lebanon dan Maroko melaporkan kematian pertama COVID-19.
-
Kongo, Panama, dan Mongolia melaporkan kasus pertama COVID-19.
11 Maret
-
WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi.
-
AS menerapkan larangan perjalanan dari 26 negara di Eropa.
-
Turki, Ivory Coast, Honduras, dan Bolivia mengumumkan kasus pertama virus corona.
-
Infeksi di Qatar melonjak drastis, dari 24 kasus menjadi 626 dalam satu hari.
12 Maret
-
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau melakukan isolasi diri selama 14 hari. Keputusan ini diambil sejak istrinya dinyatakan positif.
-
Liga NBA dan NHL di AS secara resmi mengumumkan penangguhan pertandingan hingga waktu yang belum ditentukan.
16 Maret
-
Pemerintah Kanada menutup banyak perbatasan negaranya bagi turis asing. Observasi di perbatasan diperketat. Sekitar 320 orang telah terinfeksi di Kanada.
-
Mesir penangguhkan seluruh penerbagan dari negaranya.
-
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memerintahkan untuk melakukan pembatasan pergerakan warga negaranya. Tentara dikerahkan untuk membantu memindahkan korban virus corona ke rumah sakit.
-
Jerman menutup perbatasan dengan Perancis.
-
Uji coba pertama vaksin COVID-19 dilakukan pada manusia.
17 Maret
-
Italia melaporkan 475 kematian dalam waktu satu hari. Jumlah ini menjadi angka kematian terbanyak dalam satu hari, sejak wabah dimulai pada Desember 2019.
-
Ribuan toko, restoran, bioskop, dan bar di New York, Chicago Los Angeles, dan San Francisco, Amerika serikat, diperintahkan untuk berhenti beroperasi.
18 Maret
Pemerintah Inggris menutup sekolah, kegiatan belajar-mengajar dihentikan.
19 Maret
-
Untuk pertama kalinya pemerintah Tiongkok melaporkan, tak ada penularan lokal sejak wabah dimulai.
-
Hampir seluruh negara bagian AS mengumumkan state of emergency.
-
Australia dan New Zealand menutup perbatasan negaranya untuk mencegah penularan virus corona.
-
Angka kematian akibat COVID-19 di Italia telah melampaui Tiongkok.
20-21 Maret
Italia melaporkan kembali angka kematian terbanyak dalam satu hari. Pada 20 Maret sebanyak 627 orang, dan 21 Maret sebanyak 793 orang yang meninggal dunia. Kasus ini menjadi angka kematian terbanyak di seluruh dunia dalam satu hari.
22 Maret
Jumlah pengidap COVID-19 di Indonesia meningkat menjadi 514 kasus dan 48 meninggal dunia.
23 Maret
Pemerintah New York City mengonfirmasi 21.000 kasus positif. Kota ini menjadi episentrum pademi COVID-19 di AS.
26 Maret
Kasus positif virus corona di AS telah melebihi Tiongkok. Sebanyak 82.404 orang telah terinfeksi, sedangkan Tiongkok sebanyak 81.782.
31 Maret (Pukul: 13.35 WIB)
-
Total masyarakat global yang terinfeksi sebanyak 786.291, sembuh 166,041, dan meninggal dunia sebanyak 37.820.
-
AS menjadi negara dengan kasus infeksi terbanyak, yaitu 164.620. Disusul Italia 101.739 kasus, Spanyol 87.956 kasus, dan Tiongkok 82.240 kasus.
-
Italia menjadi negara dengan korban kematian terbanyak, yaitu 11.591.
Virus corona menyerang penduduk bumi secara bergerilya alias sembunyi-sembunyi. Sulit untuk dikalahkan. Oleh karena itu, untuk mematahkan serangan corona si virus durjana ini, kita perlu bekerja sama. Lindungilah diri dari virus nakal ini. Dengan begitu, kamu juga melindungi keluarga dan orang lain di luar sana.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!