Tidak Selalu 2 Liter, Ini Jumlah Air yang Dibutuhkan Tubuh

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juni 2021
Tidak Selalu 2 Liter, Ini Jumlah Air yang Dibutuhkan TubuhTidak Selalu 2 Liter, Ini Jumlah Air yang Dibutuhkan Tubuh

Halodoc, Jakarta - Tubuh manusia terdiri dari air dengan komposisi lebih dari 50 persen. Cairan menjadi hal yang sangat penting bagi tubuh karena membantu menunjang proses kehidupan. Ini artinya, kamu diwajibkan untuk memenuhi asupan hariannya agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan terhindar dari dehidrasi

Setiap sel, jaringan, dan organ yang berada di dalam tubuh sangat bergantung pada air agar bisa melakukan tugasnya dengan optimal. Air memiliki peran penting untuk membantu melancarkan sirkulasi darah yang membawa makanan atau nutrisi menuju ke sel-sel tubuh juga membuang semua zat sisa dan racun yang tidak lagi digunakan. 

Tidak hanya itu, tubuh juga memerlukan air guna melindungi jaringan yang sifatnya sensitif dan membantu melembapkan bagian hidung, tenggorokan, dan telinga. Apabila asupan cairan tidak terpenuhi, maka sel dalam tubuh tidak mampu bekerja dengan optimal. Kamu pun akan sangat rentan mengalami dehidrasi. 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menyebutkan bahwa kurangnya cairan dalam tubuh sebanyak 1,36 persen setelah melakukan olahraga bisa menimbulkan tanda-tanda kurang cairan, seperti suasana hati dan konsentrasi yang mudah terganggu. Studi ini dilakukan dengan peserta wanita. 

Baca juga: Cara Mudah untuk Mencegah Dehidrasi

Jadi, Berapa Banyak Sebenarnya Asupan Cairan yang Dibutuhkan Tubuh?

Kamu mungkin sangat sering mendapatkan anjuran untuk memenuhi cairan tubuh dengan minum sebanyak dua liter atau setidaknya 8 gelas setiap hari. Namun, ternyata rekomendasi tersebut tidak bisa setara untuk setiap orang. Bisa jadi, seseorang butuh kurang atau bahkan lebih dari anjuran 8 gelas per hari.

Memang, minum sebanyak dua liter atau 8 gelas setiap hari sebenarnya sudah mampu mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Namun, berapa kebutuhan cairan harian tentu akan berbeda pada setiap orang. Mudahnya, setiap kali kamu merasa haus, pastikan kamu minum air mineral atau air kelapa murni dan tidak menggantinya dengan minuman lainnya, terlebih minuman manis.

Bukan tanpa alasan, rasa haus menjadi tanda bahwa tubuh sedang kekurangan cairan dan perlu dipenuhi segera. Jika kamu merasa sering atau mudah haus, mungkin kebutuhan cairan tubuh belum terpenuhi. Namun, jika kondisi ini masih terjadi meski kamu sudah memenuhi asupan hariannya, bisa jadi memang tubuh membutuhkan lebih banyak atau ada indikasi medis tertentu. 

Baca juga: Kurang Minum Air Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Supaya bisa mendapatkan saran terbaik, kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tinggal download aplikasinya dan pilih dokter sesuai keinginan. Aplikasi Halodoc juga membuat kamu lebih mudah untuk membuat janji kalau hendak berobat di rumah sakit terdekat, lho! Jadi, tidak perlu lagi antre. 

Cukup atau tidaknya asupan cairan harian pada tubuh juga bisa kamu lihat melalui warna urine ketika kamu buang air kecil. Apabila kebutuhan cairan sudah cukup, warna urine akan cenderung jernih. Sebaliknya, warna urine justru akan pekat dan gelap jika asupan cairan kurang. 

Berbagai Faktor yang Memengaruhi Asupan Cairan Tubuh

Ternyata, perbedaan kebutuhan cairan pada setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Aktivitas yang Dilakukan

Jika kamu banyak bergerak atau melakukan aktivitas yang memicu keluarnya keringat, sudah pasti kamu butuh banyak minum supaya tidak dehidrasi. Pasalnya, air yang masuk ke dalam tubuh akan langsung bertugas untuk menggantikan cairan yang hilang dan keluar melalui keringat. 

  • Lingkungan

Saat cuaca sedang panas, kamu pasti akan mudah merasa haus sehingga akan lebih sering minum. Pun, ketika kamu sedang berada di tempat yang tinggi, kebutuhan minum juga bisa jadi akan meningkat. Ini karena kamu akan lebih sering buang air kecil dan bernapas dengan lebih cepat yang membuat tubuh banyak kehilangan cairan. 

Baca juga: Ini Pentingnya Jaga Asupan Cairan saat Lembur

  • Kondisi Medis

Kondisi medis tertentu juga membuat kebutuhan cairan tubuh akan meningkat. Misalnya, saat kamu demam dan mengalami diare, kamu perlu banyak minum. Akan tetapi, masalah kesehatan, seperti penyakit hati, ginjal, dan gagal jantung justru akan membatasi konsumsi cairan tubuh. 

  • Hamil dan Menyusui

Ketika hamil, wanita akan lebih sering minum karena kebutuhan cairan tubuh akan sangat tinggi dengan adanya janin yang sedang berkembang dalam rahim. Begitu pula saat menyusui, rasa haus akan sangat terasa, sehingga asupan cairan tubuh pun jauh lebih besar jika dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. 

Sederhananya, kamu bisa tahu apakah asupan cairan terpenuhi atau tidak melalui warna urine. Jadi, selalu sedia minum, ya! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Water: How much should you drink every day?
Armstrong, L. E., et al. 2012. Diakses pada 2021. Mild dehydration affects mood in healthy young women. The Journal of nutrition 142(2), 382–388.
CDC. Diakses pada 2021. Get the Facts: Drinking Water and Intake.