Tes Stres EKG Pakai Treadmill, Apa Manfaatnya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Februari 2019
Tes Stres EKG Pakai Treadmill, Apa Manfaatnya?Tes Stres EKG Pakai Treadmill, Apa Manfaatnya?

Halodoc, Jakarta - Tes stres EKG menggunakan treadmill merupakan uji untuk melihat fungsi jantung pada saat diberikan “stres” berupa aktivitas fisik yang intensitasnya ditingkatkan secara perlahan. Dari tes tersebut dapat dilihat bagaimana respon jantung, apakah peningkatan tekanan darah dan laju jantung normal seiring dengan intensitas aktivitas fisik yang semakin meningkat. Di samping itu, tes ini juga dapat melihat apakah ada tanda-tanda penyempitan pembuluh darah jantung saat berakitivitas.

Berikut manfaat dilakukannya tes stres EKG dengan menggunakan treadmill:

  • Melihat asupan darah yang mengalir ke jantung saat melakukan aktivitas fisik.

  • Mendeteksi kelainan irama jantung dan aktivitas listrik di jantung.

  • Melihat seberapa baik katup jantung bekerja.

  • Menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner yang dimiliki pengidap.

  • Menilai seberapa efektif rencana pengobatan jantung yang sudah dilakukan.

  • Menentukan batas-batas latihan fisik yang aman sebelum memulai program rehabilitas jantung akibat dari serangan jantung atau operasi jantung.

  • Mengevaluasi denyut jantung dan tekanan darah.

  • Mengetahui tingkat kebugaran fisik.

  • Menentukan prognosis seseorang terkena serangan jantung atau meninggal akibat penyakit jantung.

Baca juga: Wanita Tidak Boleh Stres, Ini Dampaknya

Proses dilakukannya tes stres EKG biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 jam dan akan dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis jantung atau staf medis yang sudah terlatih. Sebelum melakukan tes, staf medis akan meminta kamu untuk melepaskan semua perhiasan ataupun aksesoris kamu yang berbahan logam. Kamu juga akan diminta untuk melepaskan pakaian yang dikenakan saat stres.

Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena ini hanya prosedur standar yang perlu kamu lakukan sebelum memulai tes ini. Tenaga medis yang menangani kamu akan memastikan organ vital kamu terjaga, dengan cara menutupnya menggunakan kain dan hanya memperlihatkan bagian yang diperlukan saja. Apabila dada kamu sangat berbulu, tim medis mungkin mencukur atau memotong rambut sesuai kebutuhan, sehingga elektroda dapat menempel erat pada kulit.

Alat elektroda akan dipasang di dada dan di perut. Elektroda berfungsi untuk mengukur aktivitas listrik di jantung dan mengirimkan hasilnya ke monitor EKG yang sudah terpasang. Staf medis akan memasangkan juga alat pengukur tekanan darah di lengan. Pemeriksaan awal atau baseline, EKG, dan tekanan darah akan dilakukan saat kamu duduk dan berdiri.

Baca juga: 7 Faktor Penyebab Asma yang Harus Diketahui

Setelah itu, kamu akan diminta berjalan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis dari intensitas paling rendah sampai yang tertinggi. Secara teliti staf medis akan memantau setiap perubahan dari detak jantung, tekanan darah, dan EKG karena aktivitas dan stres tubuh.

Setelah kamu menyelesaikan semua latihan, intensitas latihan akan diperlambat secara perlahan untuk “mendinginkan” dan membantu menghindari mual atau kram karena tiba-tiba berhenti. Kamu akan duduk di kursi dan EKG, serta tekanan darah kamu akan dipantau hingga kembali normal atau mendekati normal. Aktivitas ini mungkin membutuhkan waktu 10 sampai 20 menit. Setelah hasil akhir EKG dan tekanan darah kamu diketahui, elektroda EKG dan alat tekanan darah yang menempel di lengan akan dilepas. Kamu pun diperbolehkan mengenakan pakaian kamu lagi.

Beberapa orang mungkin tidak dapat melakukan latihan treadmill ataupun sepeda statis. Kalau sudah begini, maka dokter akan melakukan prosedur dobutamin stres EKG. Ini merupakan cara lain dari tes stres EKG. Bedanya, prosedur ini dilakukan dengan cara memberi obat yang merangsang jantung pengidap dan membuat jantung mengira bahwa tubuh sedang berolahraga.

Baca juga: 3 Alasan untuk Medical Check Up Sebelum Tahun Baru

Sebelum melakukan tes stres EKG ini, sebaiknya kamu berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter yang bisa dilakukan melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran tes yang tepat. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.