Tes Psikopat untuk Mengetahui Gangguan Kepribadian Antisosial
Halodoc, Jakarta - Istilah psikopat sudah pasti tidak asing lagi di telingamu. Namun, pernahkah kamu mengerti dengan pasti apa sebenarnya psikopat itu? Ternyata, istilah psikopat digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial. Masalah kejiwaan ini bisa terjadi sejak masa anak-anak dan bertahan hingga dewasa.
Untuk bisa mendeteksi atau mendiagnosis apakah seseorang termasuk dalam kategori psikopat, sudah pasti diperlukan pemeriksaan kejiwaan yang dikombinasikan dengan psikotes dan hanya dilakukan oleh psikolog atau psikiater yang kompeten di bidangnya.
Tes Psikopat untuk Mendiagnosis Adanya Gangguan Kepribadian Sosial
Nah, salah satu pemeriksaan psikotes yang dilakukan untuk mendeteksi gangguan kejiwaan ini adalah Psychopathy Checklist-Revised (PCL-R). Melalui pemeriksaan ini, psikolog atau psikiater bisa menentukan karakter kepribadian, perilaku, dan parameter psikologis lain dari seseorang, seperti adakah kecenderungan pengidap untuk berperilaku menyimpang.
Baca juga: Begini Tes untuk Diagnosis Gangguan Kepribadian Paranoid
Jika kamu ingin membutuhkan bantuan untuk menjalani pemeriksaan ini, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan psikolog kapan dan di mana saja. Berobat ke rumah sakit pun kini lebih mudah dengan aplikasi Halodoc, karena kamu bisa buat janji kapan saja dan tidak perlu lagi mengantre lama.
Berikut ini beberapa faktor yang dijadikan penentu dalam melakukan pemeriksaan atau tes psikopat:
- Reaksi Emosi
Pengidap gangguan antisosial biasanya memiliki kadar emosi yang sosial yang terbilang rendah, seperti perasaan bersalah atau malu akibat perbuatan yang dilakukannya. Tidak hanya itu, psikopat juga dikenal minim atau bahkan tidak pernah memiliki perasaan takut. Apabila ia diposisikan pada tempat yang menakutkan bagi banyak orang, ia tidak akan mengalami ketakutan yang sama dengan orang lainnya.
Baca juga: Sosiopat dengan Psikopat, Apa Bedanya?
- Reaksi Kejujuran
Melalui pemeriksaan psikopat ini, psikolog atau psikiater bisa melihat apakah pengidap cenderung jujur atau justru mengatakan kebohongan. Biasanya, psikopat cenderung memanfaatkan orang lain untuk bisa mendapatkan kepentingan pribadinya. Kamu perlu tahu bahwa seorang psikopat bisa berbohong tanpa menunjukkan ekspresi wajah tertentu, karena baginya, berbohong tidak pernah menjadi beban.
- Rentang atau Tingkat Perhatian
Biasanya, para psikopat atau pengidap gangguan kepribadian antisosial memiliki tingkat atau rentang perhatian yang pendek atau rendah terhadap hal-hal atau orang lain di sekelilingnya. Kondisi ini sebagai dampak dari sikap impulsif yang mereka miliki.
- Kepercayaan Diri
Berbalikan dengan tingkat perhatian yang rendah, rasa percaya diri psikopat justru sangat tinggi. Mereka sangat yakin bahwa dirinya lebih hebat atau pintar dibandingkan dengan kondisi mereka sebenarnya.
Baca juga: Trauma Masa Kecil Bisa Sebabkan Gangguan Kepribadian
- Rasa Tanggung Jawab
Salah satu ciri psikopat yang mungkin bisa kamu kenali adalah tidak adanya rasa tanggung jawab dan cenderung selalu menyalahkan orang lain. Jikapun mereka mengakui kesalahan tersebut, tidak tampak rasa bersalah atau malu pada dirinya.
- Tingkat Empati
Kamu pasti sudah tahu bahwa orang-orang yang cenderung memiliki gangguan kepribadian sosial tidak pernah peduli akan perasaan orang lain dan memiliki hati yang dingin alias tanpa empati. Kondisi ini diduga karena kelainan yang terjadi pada aktivitas listrik di otak yang bertugas untuk mengendalikan emosi. Meski begitu, seorang psikopat bisa saja menunjukkan rasa empati pada kehidupan sehari-hari mereka, tetapi hal itu murni sebagai suatu kepura-puraan.
Itu tadi pentingnya pemeriksaan atau tes psikopat pada orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian antisosial. Deteksi dan penanganan dini akan membantu mengurangi gejala psikopat dan mencegah terjadinya komplikasi yang membahayakan.