Tertusuk Paku, Inilah Cara Cegah Tetanus

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   02 Oktober 2019
Tertusuk Paku, Inilah Cara Cegah TetanusTertusuk Paku, Inilah Cara Cegah Tetanus

Halodoc, Jakarta – Tidak ada salahnya untuk selalu berhati-hati ketika kamu melakukan berbagai aktivitas di luar ruangan. Cedera fisik atau terluka menjadi risiko yang dapat kamu alami saat berada di luar ruangan, misalnya tertusuk paku. Banyak yang mengatakan, tertusuk paku dapat mengakibatkan penyakit tetanus. Padahal, penyebab tetanus bukan saja dari paku yang berkarat, melainkan bakteri yang terdapat pada paku.

Baca juga: Begini Caranya Tetanus Bisa Mematikan

Penyakit tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani dan menyerang saraf. Hal ini dapat mengganggu fungsi kerja saraf yang terinfeksi. Bakteri clostridium tetani mampu hidup di luar tubuh manusia dengan menjadi spora dan bertahan lama pada benda-benda yang berkarat dan kurang terjaga kebersihannya. Bakteri clostridium tetani dapat masuk dalam tubuh manusia melalui luka pada tubuh.

Ketahui Pencegahan Penyakit Tetanus

Penyakit tetanus tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa saja, melainkan anak-anak bahkan bayi juga bisa mengalaminya. Penyakit tetanus memiliki beberapa jenis yang berbeda dan perlu diketahui, yaitu tetanus umum, tetanus terlokalisir, dan tetanus neonatorum. 

Tetanus terlokalisir hanya menyerang beberapa bagian tubuh saja namun jika tidak segera diatasi kondisi ini bisa menjadi tetanus umum. Sedangkan tetanus neonatorum biasanya dialami oleh bayi yang baru dilahirkan karena proses persalinan maupun alat yang digunakan untuk persalinan tercemar bakteri clostridium tetani.

Jadi tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tetanus salah satunya dengan melakukan vaksinasi tetanus. Vaksin tetanus membuat antibodi tubuh kamu melawan racun tetanus. Vaksin tetanus dapat dilakukan oleh anak-anak dan juga orang dewasa.

Sedangkan pencegahan tetanus pada bayi yaitu menghindari luka tali pusar dari paparan bakteri. Sebaiknya, lakukan perawatan yang steril pada luka di tali pusar bayi yang baru lahir agar terhindar dari penyakit tetanus. Tidak hanya kondisi bayi yang perlu ibu perhatikan, ibu juga sebaiknya memerhatikan kebersihan diri sebelum melakukan kegiatan dengan bayi. Sebelum merawat tali pusar bayi, tidak ada salahnya untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

Baca juga: Suntik Tetanus Setelah Injak Paku, Seberapa Perlu?

Selain vaksinasi tetanus, lakukan pencegahan untuk penyakit tetanus seperti penggunaan alas kaki dan melakukan aktivitas dengan hati-hati. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami tetanus akibat bakteri penyebab tetanus yang dapat hidup pada debu. 

Selain itu, bakteri clostridium tetani juga dapat hidup pada kotoran hewan. Sebaiknya bagi kamu yang memiliki hewan peliharaan, lakukan perawatan kesehatan maupun tubuh hewan agar kamu terhindar dari penularan bakteri Clostridium tetani. Gigitan hewan ternyata juga bisa menyebabkan kamu tertular tetanus.

Jika kamu ingin bertanya seputar pencegahan penyakit tetanus lainnya, kamu bisa melakukan tanya jawab dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah, tinggal download aplikasinya di smartphone, ya!

Ketahui Gejala dari Penyakit Tetanus

Penyakit tetanus tidak akan langsung bereaksi ketika bakteri masuk dalam tubuh. Biasanya, bakteri penyebab tetanus memiliki masa inkubasi dalam tubuh hingga akhirnya bakteri menyebabkan gejala-gejala umum pada pengidap tetanus.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Komplikasi yang Dapat Terjadi Karena Tetanus

Masa inkubasi bakteri penyebab tetanus selama 4-21 hari setelah paparan pertama pada pengidap tetanus. Setelah itu, pengidap dapat mengalami beberapa gejala seperti demam, pusing, berkeringat secara berlebihan, dan detak jantung yang tidak beraturan.

Lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat ketika kamu mengalami gejala, seperti tegang dan kaku pada bagian rahang, adanya gangguan pada otot leher dan otot perut yang kaku, serta kesulitan menelan dan bernapas.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Tetanus
Healthline. Diakses pada 2019. Tetanus