Ternyata, Tingkat Stres Memicu Herpes Zoster

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 Juni 2020
Ternyata, Tingkat Stres Memicu Herpes ZosterTernyata, Tingkat Stres Memicu Herpes Zoster

Halodoc, Jakarta – Stres adalah kondisi yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Selain bisa mengganggu kondisi kesehatan mental, stres berkepanjangan ternyata juga bisa memicu penyakit. Salah satu penyakit yang muncul karena kondisi ini adalah herpes zoster. Penyakit ini ditandai dengan timbul bintil kulit berisi air. 

Herpes zoster juga dikenal dengan istilah cacar ular atau cacar air. Bintil tersebut bisa muncul pada salah satu sisi tubuh dan menyebabkan rasa nyeri. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yaitu virus yang sama dengan penyebab cacar air. Selain tingkat stres, apalagi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami herpes zoster? Simak jawabannya di bawah ini!

Baca juga: Ketahui Faktor Risiko Seseorang Mengalami Herpes Zoster

Faktor Risiko Herpes Zoster 

Kondisi ini sebenarnya tidak berbahaya, tetapi herpes zoster bisa menimbulkan keluhan nyeri di area tubuh tertentu. Gejala utama dari penyakit ini adalah timbulnya bintil berisi air pada permukaan kulit. Selain itu, ada gejala lain yang juga mungkin muncul, mulai dari demam, sakit kepala, lemas, sensitif terhadap cahaya, dan nyeri pada bagian tubuh tertentu. 

Jenis herpes yang satu ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air. Pengidap penyakit herpes zoster adalah mereka yang sebelumnya pernah mengalami cacar air. Setelah sembuh dari infeksi, virus tetap ada di dalam tubuh dan bertahan selama bertahun-tahun. Namun, virus tersebut tidak lagi aktif. 

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan virus dapat aktif kembali dan menimbulkan herpes zoster atau cacar api. Sayangnya, hingga kini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab virus penyebab cacar api aktif kembali. Selain itu, tidak semua orang pasti mengalami ulang infeksi virus penyebab herpes zoster. 

Beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya herpes zoster, salah satunya tengah berada di dalam tekanan atau merasakan stres. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh faktor usia. Orang yang berada di atas usia 50 tahun disebut lebih berisiko mengalami penyakit ini. Infeksi virus herpes juga rentan menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. 

Cara untuk mengurangi risiko timbulnya herpes zoster adalah pemberian  vaksin, terutama pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Selain itu, vaksin juga sebaiknya diberikan pada orang yang pernah menderita herpes zoster, untuk mencegah kekambuhan. Walau tidak dapat mencegah herpes zoster sepenuhnya, pemberian vaksin bisa mengurangi keparahan gejala penyakit.

Baca juga: Kenali 4 Tanda dan Gejala Herpes Zoster

Setelah mengetahui faktor risiko penyebab herpes zoster, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari infeksi. Karena stres menjadi salah satu pemicunya, maka cara menghindarinya adalah dengan mengelola stres dengan baik. Selain itu, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghindari herpes, di antaranya:  

  • Menjaga  kebersihan dan sering mencuci tangan 
  • Menutup luka lepuh agar cairan pada lepuh tidak mengontaminasi benda-benda yang dapat menjadi perantara penularan.
  • Hindari kebiasaan menggaruk luka lepuh. Sebab, hal ini bisa memperparah luka dan meningkatkan risiko infeksi. 

Masih penasaran tentang herpes zoster dan  apa saja penyebabnya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2020. Shingles.
CDC. Diakses pada 2020. Shingles (Herpes Zoster).
Patient. Diakses pada 2020. Shingles.