Ternyata Migrain Dapat Disebabkan Oleh faktor Genetik
Halodoc, Jakarta - Gangguan sakit kepala sebelah atau migrain dapat menyebabkan rasa sakit berdenyut parah. Biasanya, migrain disertai dengan mual, muntah, dan sensitivitas ekstrem terhadap cahaya dan suara. Gangguan ini dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari, dan rasa sakitnya bisa sangat parah, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagi sebagian orang gejala migrain dikenal sebagai aura, terjadi sebelum atau dengan sakit kepala. Aura dapat mencakup gangguan visual, seperti kilatan cahaya atau bintik-bintik buta, atau gangguan lainnya seperti kesemutan di satu sisi wajah atau di lengan, kaki, serta kesulitan berbicara.
Baca juga: Sering Terserang Migrain, Waspadai Gejala Terkena Vertigo
Berbagai Penyebab Migrain
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sakit kepala migrain, tetapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan dalam bahan kimia otak tertentu yang berperan. Faktor genetika bisa menjadi alasannya. Beberapa hal yang membuka peluang terjadinya migrain, termasuk:
-
Gen. Jika seseorang dalam keluarga mengalami sakit kepala migrain, kamu lebih mungkin mendapatkannya dibandingkan seseorang tanpa riwayat keluarga.
-
Umur. Sakit kepala migrain dapat menyerang segala usia, tetapi lebih mungkin terjadi pertama kali di usia remaja. Sakit kepala cenderung memuncak di usia 30-an dan menjadi lebih ringan di kemudian hari.
-
Jenis kelamin. Wanita sekitar tiga kali lebih mungkin mendapatkannya daripada pria.
-
Sinyal saraf dan bahan kimia otak. Saraf trigeminal, yang terletak di kepala, menggerakkan mata dan mulut kamu. Ini juga membantu kamu merasakan sensasi di wajah kamu dan merupakan jalur utama untuk rasa sakit. Saat tingkat serotonin kamu turun pada awal migrain, saraf ini dapat melepaskan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang berjalan ke otak dan menyebabkan rasa sakit.
-
Perubahan hormon. Pergeseran hormon estrogen dapat menyebabkan migrain pada wanita. Obat-obatan seperti pil KB atau terapi penggantian hormon dapat menyebabkan sakit kepala atau memperburuknya. Namun, beberapa wanita memiliki lebih sedikit migrain saat mereka minum obat ini.
Baca juga: Coba Lihat! Penyebab Migrain yang Perlu Diketahui
-
Stres emosional. Ini merupakan salah satu pemicu migrain yang paling umum. Saat kamu stres, otak akan melepaskan bahan kimia yang menyebabkan respons untuk melawan. Kegelisahan, kekhawatiran, dan ketakutan dapat membuat lebih banyak ketegangan dan membuat migrain bertambah buruk.
-
Makanan tertentu. Makanan asin, olahan, dan keju dikenal sebagai pemicu. Pemanis buatan dan penambah rasa monosodium glutamat (MSG) juga dapat menyebabkan migrain.
-
Makan terlambat. Jika kamu melewatkan waktu makan, gula darah kamu dapat turun dan memicu sakit kepala.
-
Alkohol dan kafein. Jika kamu mengalami sakit kepala setelah meminum segelas alkohol, penyebabnya adalah migrain.
-
Sensorik berlebihan. Lampu terang, suara nyaring, dan aroma yang kuat dapat menyebabkan sakit kepala ini pada beberapa orang.
-
Perubahan pola tidur. Jika kamu terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur, mungkin kamu akan mengalami migrain.
-
Ketegangan fisik. Latihan yang intens, seperti olahraga berat atau hubungan intim, dapat menyebabkan migrain. Kamu harus tetap aktif, tetapi perlu diseimbangkan lagi waktunya supaya tidak terserang migrain.
Baca juga: Penyebab Vertigo yang Perlu Diketahui
-
Perubahan cuaca. Ini menjadi pemicu besar. Begitu juga perubahan tekanan udara secara keseluruhan.
-
Terlalu banyak obat. Apabila kamu memiliki migrain dan minum obat untuk mengobatinya lebih dari 10 hari dalam sebulan, kamu mungkin akan mengalami migrain kembali. Dokter mungkin akan menyebutnya obat sakit kepala yang terlalu sering digunakan. Konsumsikan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai dosis obat sakit kepala yang baik dan tepat.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2019. Why You Get Migraine Headache?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan