Ternyata, Bau Mobil Baru Tak Baik untuk Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Punya mobil baru pasti senang dong. Nah, saat masuk ke dalam mobil yang baru dibeli atau baru pernah digunakan, biasanya kamu akan mencium bau yang khas. Sebagian orang ada yang menyukai bau ini, makanya mereka senang dan betah berlama-lama berada di dalam mobil baru. Namun, tahukah kamu, bau mobil baru ternyata menyimpan bahaya untuk kesehatan.
Apakah kamu termasuk salah satu orang yang suka mencium bau mobil baru? Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, namun menurut para ilmuwan, seseorang bisa menyukai bau mobil baru karena ia memiliki sensitivitas hidung untuk mencium bau yang berkaitan dengan kenyamanan dan gairah.
Saat mencium bau tertentu, saraf penciuman hidung akan mengirimkan informasi sensorik tersebut ke otak yang akan memprosesnya menjadi emosi dan membentuk ingatan. Bisa jadi bau mobil baru membuatmu berpikir tentang kemewahan dan rasa puas akan pencapaianmu setelah bekerja sekian lama, sehingga kamu menyukai bau tersebut.
Nah, tapi tahukah kamu bahwa bau khas yang menempel di jok, dasbor dan semua interior di dalam mobil baru itu ditimbulkan dari berbagai pelarut, perekat, cat, plastik, karet dan kain yang digunakan selama mobil diproduksi. Bahan-bahan material tersebut biasanya mengandung senyawa organik yang mudah menguap, bernama volatile organic compound (VOC). Menghirup VOC dalam jumlah tertentu dapat membuat orang mengalami pusing, gangguan pernapasan, nyeri sendi, alergi dan timbul rasa mual. Gejala-gejala ini bisa muncul tergantung dari sensitivitas tiap orang. Bahkan VOC diduga dapat menyebabkan kanker.
Baca juga: 4 Cara Usir Mabuk Perjalanan Saat Traveling
Selain itu, dilansir dari BBC, Jeff Gearhart, seorang peneliti dari Ecology Center di Michigan, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa setidaknya ada lebih dari 200 senyawa kimia yang terdapat dalam bau mobil baru. Beberapa senyawa kimia tersebut merupakan jenis yang sangat berbahaya untuk kesehatan, yaitu benzene, toluene, formaldehida, dan logam berat lainnya.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika, terpapar senyawa kimia berbahaya tersebut dalam waktu yang lama atau sering, bisa menyebabkan gangguan hormonal, gangguan reproduksi, kerusakan hati, ginjal, dan sistem saraf pusat, serta meningkatkan risiko cacat lahir bagi ibu hamil. Paparan dalam jangka panjang malah dapat mengakibatkan kondisi yang lebih serius.
Tidak hanya sampai disitu saja, senyawa kimia berbahaya seperti BFR, PVC, dan phthalate yang juga ditemukan dalam interior mobil baru, sangat rentan terhadap kenaikan suhu. Mobil yang dalam keadaan panas akibat terkena sinar matahari dapat membuat senyawa kimia tersebut meningkat dan menghasilkan gas VOC yang semakin banyak, sehingga risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan pun juga akan ikut meningkat.
Cara Mengatasi Bau Mobil Baru
Sebenarnya bau mobil baru akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa kali kamu mengendarai mobil tersebut. Bila mobil sudah tidak memiliki “bau yang khas” itu lagi, maka berarti gas hasil VOC juga sudah menghilang. Namun, VOC bisa muncul kembali bila mobil kepanasan atau berada di bawah paparan sinar matahari terlalu lama.
Jadi, usahakan untuk parkir kendaraan di tempat yang teduh. Atau sesaat setelah masuk ke dalam mobil, buka dulu semua jendela agar udara bisa masuk ke dalam mobil. Terutama saat cuaca sedang panas. Menutupi kaca depan mobil dengan pelindung panas juga sangat disarankan untuk mengurangi panas dalam mobil. Kamu juga tidak dianjurkan untuk duduk lama dalam mobil saat parkir, apalagi bila mobil masih baru.
Selain itu, usahakan untuk rajin mengelap interior mobil dengan lap microfiber atau pembersih tanpa racun saat mobil masih baru.
Baca juga: Suka Menggunakan Parfum? Cari Tahu Dulu Dampaknya
Kalau kamu sakit atau punya keluhan kesehatan lainnya, gunakan saja aplikasi Halodoc. Hubungi dokter untuk meminta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.