Terlalu Sering Pakai Kutek Bisa Sebabkan Jamur Kuku?
Halodoc, Jakarta – Mewarnai kuku alias menguteks adalah salah satu aktivitas yang disenangi perempuan agar kuku terlihat menarik. Salah satu faktor yang menjadi penentu bagus tidaknya sebuah produk kuteks adalah ketika warnanya bisa bertahan lama selama berminggu-minggu.
Menurut Joy Rowland, DPM ahli kesehatan kaki dan kuku dari Amerika Serikat, mengatakan kuku yang berwarna dalam jangka waktu lama dapat membuat kuku menjadi tidak sehat, cenderung keras, dan bahkan berjamur. Ini dikarenakan pigmen dalam cat kuku dapat meresap ke dalam beberapa lapisan kulit dan mengeringkannya.
Beberapa bahan kuteks yang sangat berbahaya bagi kesehatan kuku adalah formalin, zat toluen yang dapat mengganggu sistem saraf, zat etil esatat yang dapat merusak kuku dan berbau tajam serta phytilates yang dapat mengganggu pertumbuhan jaringansehat pada kuku.
Ketika itu terjadi, ragi, bakteri, dan jamur dapat berkembang di bawah lempeng kuku yang dapat menyebabkan masalah jangka panjang. Pelat kuku adalah bagian keras dari kuku yang muncul di atas kulit.
Dengan melepaskan cat kuku dari kuku kaki, kamu membuka permukaan kuku ke udara. Ini benar-benar memungkinkan kuku untuk bernapas dan menjaganya tetap sehat. Karena itu, sangat disarankan untuk memberikan jeda pada kuku dengan tidak memoles kuteks.
Baca juga: Cara Mengatasi Tinea Pedis yang Bisa Dilakukan di Rumah
Selain tidak menggunakan kuteks selama satu minggu atau lebih, usahakan kuku tetap kering di siang hari. Jika setelah menghilangkan pewarna kuku dan kamu menemukan kuku menjadi kusam, menguning, ataupun terlihat memutih, maka segera ambil langkah-langkah untuk merawatnya agar kembali sehat.
Mengoleskan minyak zaitun ataupun vitamin E ke dasar kuku di bawah kuku tempat kulit bertemu. Ini dapat mengembalikan kelembutan kuku yang mengeras akibat pemakaian kuteks dalam jangka waktu lama.
Mencegah Jamur Kuku
Infeksi jamur kuku, terutama pada kuku kaki merupakan masalah kesehatan kaki yang umum dan dapat berlanjut selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan rasa sakit. Penyakit ini, ditandai oleh perubahan warna kuku kaki yang sering dianggap tidak lebih dari cacat. Namun, jika tidak segera ditangani, hal itu dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kuku Cantengan
Jamur kuku kaki juga disebut sebagai onikomikosis, adalah infeksi di bawah permukaan kuku yang juga dapat menembus kuku. Sering disertai dengan infeksi bakteri ataupun ragi sekunder yang memengaruhi lempeng kuku. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan kesulitan dan rasa sakit saat berjalan atau berlari.
Gejalanya adalah:
-
Perubahan warna
-
Kerapuhan
-
Melonggarkan, menebal, ataupun remuk kuku
-
Jamur kuku jari kaki disebabkan oleh sekelompok jamur yang disebut dermophytes, yang mudah menyerang kuku dan tumbuh subur pada keratin (zat protein kuku). Dalam beberapa kasus, ketika organisme kecil ini mulai tumbuh kuku bisa menjadi lebih tebal, berwarna cokelat kekuningan atau lebih gelap, dan berbau busuk.
Baca juga: Kuku Bergaris Hitam Jadi Tanda Penyakit Serius
Mereka yang mengidap penyakit kronis, seperti diabetes, masalah peredaran darah, ataupun kondisi defisiensi imun, sangat rentan terhadap jamur kuku. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah jamur kuku, yaitu:
-
Membersihkan kaki secara benar dan secara teratur memeriksa kuku dan kaki
-
Jaga agar kaki tetap bersih dan kering.
-
Gunting kuku lurus agar tidak melebihi ujung jari kaki.
-
Gunakan bedak kaki yang berkualitas (bedak, bukan tepung maizena) bersama dengan sepatu yang pas dan terbuat dari bahan dengan sirkulasi udara yang baik
-
Hindari memakai kaus kaki yang terlalu ketat yang bisa meningkatkan kelembapan
-
Jangan berbagi sepatu atau kaus kaki dengan orang lain
-
Jangan berbagi gunting kuku dengan orang lain.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pemicu jamur kuku dan bahaya penggunaan kuteks dalam jangka waktu lama, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat