Terlalu Sering Konsumsi Alkohol Sebabkan Gangguan Fungsi Hati
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang gemar atau terlalu sering mengonsumsi alkohol, perlu harap-harap cemas. Konsumsi alkohol yang berlebihan bisa memicu berbagai penyakit, contohnya penyakit jantung atau otak. Selain itu, ternyata kebiasaan tak menyehatkan ini diam-diam bisa memicu masalah pada fungsi hati.
Di dunia medis, penyakit yang disebabkan oleh alkohol bagi hati atau liver dikenal dengan sebutan hepatitis alkoholik. Hepatitis alkoholik adalah kondisi peradangan hati yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Kondisi ini bisa berkembang menjadi sirosis, alias terbentuknya jaringan parut di hati karena kerusakan hati jangka panjang (kronis).
Mau tahu lebih jauh mengenai fungsi hati yang terganggu akibat hepatitis alkoholik? Yuk, simak ulasannya di sini!
Baca juga: Selain Alkohol, Ini 6 Penyebab Gangguan Fungsi Hati
Berisiko Tinggi pada Peminum Berat
Hepatitis alkoholik bukan kondisi yang bisa dianggap remeh. Menurut pakar, lebih dari sepertiga pengidap hepatitis alkoholik meninggal dalam enam bulan setelah gejalanya mulai muncul. Sungguh mengkhawatirkan, bukan?
Pada banyak kasus, hepatitis alkoholik terjadi pada mereka yang berusia di atas 30 tahun, yang punya kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebihan dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan penelitian, lebih dari 35 persen peminum berat dapat terjangkit penyakit ini dan tentunya mengalami gangguan pada fungsi hati.
Di Inggris, contohnya. Penyakit liver (hati) umumnya disebabkan oleh kebiasaan buruk masyarakatnya, yakni konsumsi alkohol yang berlebih. Nah, penyakit liver ini berkaitan erat dengan dengan hepatitis yang merupakan istilah untuk menggambarkan peradangan hati.
Meski peminum berat berisiko mengidap penyakit ini, para ahli belum tahu pasti mengapa tak semua pecandu alkohol berisiko mengidap hepatitis alkoholik. Selain itu, penyakit ini juga bisa menyerang seseorang yang mengonsumsi alkohol ala kadarnya.
Baca juga: Inilah Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Jantung dan Liver
Hingga saat ini, para ahli hanya mengetahui kalau pemecahan etanol dalam tubuh yang jadi biang keladinya. Pemecahan etanol yang terkandung dalam bir dan minuman keras dapat menghasilkan zat kimia beracun, seperti asetaldehida.
Nah, zat kimia ini yang memicu peradangan yang merusak sel-sel hati. Seiring bergulirnya waktu, hal ini juga bisa menyebabkan sirosis, atau tahap terakhir dari hepatitis yang disebabkan oleh alkohol.
Masalahnya, penyakit ini terkadang tak menyebabkan gejala sehingga orang-orang tak menyadari meski sudah mengidapnya. Pada beberapa kasus, hepatitis bisa menyebabkan penyakit kuning (jaundice) dan gagal hati pada beberapa orang. Lalu, apa sih tanda hepatitis yang tak boleh diabaikan?
Kenali Gejala Hepatitis Alkoholik
Hepatitis alkoholik terkadang tidak menyebabkan gejala sampai kondisi hati atau fungsi hati benar-benar rusak. Itulah sebabnya tak sedikit pengidapnya yang tidak menyadari meski dirinya sudah mengidap hepatitis alkoholik.
Nah, menurut pakar di National Health Service - UK, jika hati telah rusak akibat konsumsi alkohol, maka gejala yang muncul bisa meliputi:
- Merasa sakit.
- Penurunan berat badan.
- Kehilangan selera makan.
- Menguningnya mata dan kulit (penyakit kuning).
- Bengkak di pergelangan kaki dan perut.
- Kebingungan atau kantuk.
- Muntah darah atau BAB berdarah.
Baca juga: 5 Penyakit Hati yang Perlu Diketahui
Nah, bila dirimu yang sering mengonsumsi alkohol, sebaiknya berita tahu dokter agar mereka dapat memeriksa kondisi hatimu secara menyeluruh. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Di samping itu, kamu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi keluhan pada hati atau kondisi lainnya di Halodoc. Sangat praktis, bukan?
Referensi:
NHS. Diakses pada 2021. Alcohol-Related Liver Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Alcoholic hepatitis
Healthline. Diakses pada 2021. Alcoholic Hepatitis
Healthline. Diakses pada 2021. Health. Alcohol-related Liver Disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan