Terlalu Berat Berolahraga Bisa Sebabkan Frozen Shoulder
Halodoc, Jakarta - Olahraga memang merupakan aktivitas yang dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap bugar. Namun, olahraga terlalu berat nyatanya dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Salah satu dampak yang dapat ditimbulkan dari olahraga terlalu berat adalah frozen shoulder. Penyakit yang dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan adhesive capsulitis ini dapat menyebabkan rasa kaku, nyeri, dan terbatasnya gerakan pada sendi bahu.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah gerakan yang berlebihan, seperti ketika melakukan olahraga terlalu berat. Gejala kaku dan nyeri sendi yang dialami pengidap frozen shoulder bisa datang perlahan, kemudian hilang secara perlahan pula, atau juga dapat berlangsung lebih dari satu tahun. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat membuat pergerakan pengidapnya menjadi sangat terbatas. Pada tahap yang parah, pengidap frozen shoulder bahkan dapat kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari sederhana yang melibatkan gerakan bahu, seperti mengganti pakaian.
Baca juga: Inilah Gejala Frozen Shoulder yang Perlu Diketahui
Hal-Hal Lain yang Juga Dapat Menyebabkan Frozen Shoulder
Selain olahraga terlalu berat, frozen shoulder juga dapat berkembang ketika seseorang berhenti menggunakan sendi karena kondisi tertentu, seperti sakit, cedera, atau penyakit kronis lainnya. Sebenarnya, setiap masalah bahu dapat berujung pada frozen shoulder, jika tidak melatih lingkup gerak persendian.
Menebalnya jaringan yang membentuk kapsul saat seseorang mengalami frozen shoulder menyebabkan terganggunya pergerakan bahu. Jaringan yang menebal tersebut diperkirakan jaringan yang menyerupai jaringan parut. Kondisi ini dapat tiba-tiba muncul tanpa pemicu yang jelas. Pada sebagian kasus dapat dipicu oleh penyakit rematik. Pada beberapa kasus lain, frozen shoulder dialami oleh pengidap diabetes.
Baca juga: Diabetes Juga Bisa Sebabkan Frozen Shoulder
Meski penyebab pasti terjadinya penebalan dan peradangan ini belum diketahui, ada beberapa hal yang diduga dapat menjadi pemicu, yaitu:
-
Trauma, misalnya karena pembedahan pada bahu, robekan tendon, atau patah tulang lengan atas.
-
Imobilisasi, misalnya akibat bekas operasi lama seperti bedah toraks dan kardiovaskular, atau bedah saraf.
-
Penyakit metabolik atau endokrin, seperti misalnya karena diabetes, penyakit autoimun, dan penyakit tiroid.
-
Masalah saraf, misalnya karena stroke atau parkinson.
-
Masalah jantung, seperti hipertensi atau iskemia jantung.
-
Konsumsi obat-obatan, seperti protease inhibitor, anti-retrovirus, imunisasi, atau fluorokuinolon.
-
Hiperlipidemia (kolesterol tinggi), atau keganasan sel.
Namun, seperti kebanyakan penyakit lainnya, frozen shoulder juga bisa dicegah, meski agak sulit. Latihan peregangan lembut dan progresif menggunakan bahu dapat membantu mencegah frozen shoulder setelah operasi atau cedera. Selain mematuhi semua saran dokter, hal ini juga harus dibarengi dengan latihan fisik yang rutin. Menjaga kekuatan dan kelenturan otot seputar bahu dengan latihan serta peregangan yang tepat akan membantu kondisi kekuatan sendi bahu.
Baca juga: Penyebab Frozen Shoulder Bukan Terpapar AC, Simak Di Sini Penjelasannya
Itulah sedikit penjelasan tentang frozen shoulder dan hal-hal yang dapat menyebabkannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!