Terdengar Mirip, Ini Perbedaan Hepatomegali dan Hepatosplenomegali
Halodoc, Jakarta – Hepatomegali dan hepatosplenomegali terdengar mirip, tapi keduanya merupakan kondisi berbeda. Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang banyak terjadi pada pengidap hepatitis, sedangkan hepatosplenomegali adalah pembesaran organ hati dan limpa sekaligus. Agar kamu lebih tahu, ketahui perbedaan hepatomegali dan hepatosplenomegali di sini.
Baca Juga: Inilah Orang yang Berisiko Terkena Hepatomegali
Mengenal Pembengkakan Hati Akibat Hepatomegali
Biasanya hepatomegali disebabkan karena kondisi medis, seperti hepatitis, abses hati, penyakit perlemakan hati, masalah kandung kemih dan salurannya, gangguan jantung, kanker, kelainan genetik, kelainan darah, infeksi cacing, sindrom Budd-Chiari, konsumsi obat-obatan, serta paparan zat kimia tertentu.
Hepatomegali ringan jarang menimbulkan gejala. Saat ukurannya terus membesar, gejala yang muncul adalah nyeri perut di bagian kanan atas, perut kembung, mual, nyeri otot, lemas, nafsu makan menurun, demam, serta kulit dan mata berwarna kuning.
Segera minta bantuan medis jika kamu mengalami nyeri perut hebat, sesak, feses berwarna hitam, dan muntah darah. Rangkaian tes akan dilakukan untuk diagnosis hepatomegali, antara lain pemeriksaan fisik dengan menekan dan mengetuk jari ke perut, serta USG, CT scan, MRI, tes darah, dan pengambilan sampel jaringan hati (biopsi).
Penanganan hepatomegali tergantung pada kondisi pemicunya. Selain pengobatan medis, penyembuhan hepatomegali dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Caranya dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, hindari konsumsi alkohol, rutin berolahraga, dan jaga berat badan tetap ideal. Semakin dini penanganan, semakin baik hasil yang akan didapatkan dari proses pengobatan hepatomegali.
Mengenal Pembengkakan Hati dan Limpa Akibat Hepatosplenomegali
Bila hepatomegali terjadi pada organ hati saja, hepatosplenomegali terjadi pada organ hati dan limpa sekaligus. Penyakit ini rentan terjadi pada pengidap diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas. Gejalanya berupa perut membengkak, mual, muntah, demam, nyeri perut di bagian kanan atas, kulit gatal, sakit kuning, mudah lelah, serta urine dan feses berwarna cokelat.
Hepatosplenomegali terjadi akibat pembesaran hati. Pasalnya saat hati membengkak, perubahan ukuran ini menekan lima dan menghambat aliran darah ke limpa. Akibatnya, ukuran limpa membesar dan menjadi bengkak. Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko hepatosplenomegali, antara lain hipertensi portal, leukemia, osteoporosis, lupus, amiloidosis, kekurangan enzim langka, serta infeksi hepatitis C, HIV/AIDS, sifilis, dan sepsis. Pada anak-anak, hepatosplenomegali disebabkan karena sepsis, malaria, thalasemia, dan gangguan penyimpanan lisosom.
Sama seperti hepatomegali, pengobatan hepatosplenomegali disesuaikan dengan penyebabnya. Obat diresepkan tergantung pada penyakit pemicunya. Jika penyebab hepatosplenomegali adalah kanker, diperlukan kemoterapi, radioterapi, atau operasi pengangkatan tumor. Transplantasi hati dibutuhkan jika hepatosplenomegali tergolong parah.
Cara penanganan lainnya sama dengan pengidap hepatomegali, yakni mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Di antaranya dengan membatasi konsumsi alkohol harian, rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, dan penuhi kebutuhan cairan tubuh.
Baca Juga: Mengenal Penyakit yang Sebabkan Limpa dan Hati Membengkak Bersamaan
Itulah perbedaan hepatomegali dan hepatosplenomegali yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar keduanya, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan