Halodoc, Jakarta – Amenorrhea bisa diatasi dengan beberapa cara pengobatan, salah satunya terapi sulih hormon estrogen. Sebelumnya perlu diketahui, amenorrhea adalah kondisi yang menyerang wanita dan menyebabkan terganggunya siklus haid atau menstruasi. Gangguan ini bisa menyerang siapa saja, tetapi seringnya terjadi pada wanita yang berusia 16 tahun. 

Amenorrhea primer menyerang wanita usia 16 tahun dan menyebabkan pengidapnya masih belum mengalami menstruasi pertama. Padahal, di usia tersebut rata-rata perempuan sudah mulai rutin datang bulan. Selain itu, ada juga kondisi yang disebut amenorrhea sekunder. Amenorrhea sekunder menyebabkan wanita usia subur tidak mengalami menstruasi selama 6 bulan atau lebih, padahal tidak dalam kondisi hamil. 

Baca juga: Inilah Perbedaan Amenorrhea Primer dan Amenorrhea Sekunder

Cara Mengobati Amenorrhea pada Wanita

Terlambat haid atau tidak datang bulan sama sekali sebaiknya diwaspadai. Wanita disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan jika sudah terlambat haid setelah 90 hari setelah siklus terakhir. Remaja berusia 13 tahun yang belum mengalami tanda-tanda pubertas seperti tumbuh payudara dan menstruasi juga dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter. 

Gejala khas amenorrhea adalah terlambat datang bulan. Selain itu, ada beberapa tanda lain yang juga sering muncul. Biasanya, gejala yang muncul bisa berbeda-beda dan tergantung pada penyebab terjadinya amenorrhea. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini, di antaranya adalah sakit kepala, gangguan penglihatan, payudara tidak tumbuh, suara berat seperti laki-laki, muncul jerawat, serta nyeri panggul. 

Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa menyebabkan keluarnya air susu, meski tidak sedang menyusui. Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan kadar prolaktin. Penyebab penyakit ini juga bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Sebagian besar amenorrhea primer terjadi karena ovarium tidak dapat memproduksi atau hanya memproduksi sedikit hormon seks, yaitu estrogen dan progesteron.

Baca juga: Enggak Menstruasi, Ini yang Perlu Diketahui tentang Amenorrhea

Sementara pada amenorrhea, terganggunya siklus haid bisa terjadi karena beberapa kondisi, di antaranya adalah penggunaan kontrasepsi, terutama KB suntik, gaya hidup misalnya diet ekstrem yang menyebabkan penurunan berat badan, olahraga berlebihan, stres, serta berat badan yang terlalu rendah. Kondisi ini juga bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan hormon, tumor ovarium, serta kelebihan hormon prolaktin. 

Maka dari itu, salah satu cara mengatasinya adalah dengan terapi hormon. Pada amenorrhea yang disebabkan oleh gangguan hormon, pengobatan bisa dilakukan dengan terapi yang bertujuan untuk mengurangi kadar hormon androgen di dalam tubuh. Selain terapi hormon androgen, penyakit ini juga bisa diatasi dengan terapi sulih hormon estrogen. 

Metode ini dilakukan untuk menstabilkan hormon sehingga memicu siklus haid, dan sering dilakukan pada kondisi insufisiensi ovarium primer. Penanganan amenorrhea yang satu ini dilakukan dengan memberi “pengganti” hormon estrogen yang tidak dihasilkan oleh ovarium. Dengan begitu, siklus menstruasi bisa kembali normal. 

Amenorrhea juga bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan tertentu. Biasanya, pengidap penyakit ini akan dianjurkan untuk mengonsumsi pil kontrasepsi atau obat-obatan hormon yang memicu terjadinya siklus haid. Gangguan ini juga bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup, yaitu dengan menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol stres, serta berolahraga secara teratur. 

Baca juga: Telat Datang Bulan, Bisa Jadi Tanda 6 Penyakit Ini

Cari tahu lebih lanjut seputar terapi sulih hormon estrogen atau penyakit amenorrhea dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan informasi kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App store dan Google Play!

Referensi: 

NIH. Diakses pada 2020. About Amenorrhea.

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Amenorrhea.

Medicinenet. Diakses pada 2020. Amenorrhea.