Terapi Psikologi untuk Menangani Anak dengan ADHD
Halodoc, Jakarta – Saat mendampingi anak dalam proses tumbuh kembang, peran orangtua sangat diperlukan. Orangtua wajib memperhatikan setiap pertumbuhan dan perkembangan yang dijalankan anak sesuai dengan usianya. Tidak hanya itu, orangtua pun wajib menjamin kesehatan fisik maupun mental anak terjaga dengan baik.
Baca juga: Disleksia Menjadi Salah Satu Efek dari ADHD
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan mental yang umum diidap anak-anak. Kondisi ini menyebabkan anak sulit untuk fokus, memiliki perilaku impulsif, hiperaktif, serta dapat berdampak pada nilai akademis anak. Jika anak mengalami gejala ADHD, tidak ada salahnya segera lakukan pemeriksaan agar anak mendapatkan penanganan yang tepat. Salah satunya adalah terapi psikologi.
Kenali Gejala ADHD pada Anak
Umumnya, gejala ADHD akan terlihat pada anak-anak saat ia memasuki usia 3 tahun. Gejala akan semakin terlihat saat anak memasuki usia sekolah atau masa pubertas. Nah, kondisi inilah yang menyebabkan gejala ADHD pun cukup rentan didiagnosis saat seseorang beranjak remaja atau dewasa.
Lalu, apa saja gejala ADHD yang umum diidap anak-anak? Umumnya, anak-anak dengan kondisi ADHD akan memiliki dua gejala besar yaitu sulit memusatkan perhatian dan memiliki sifat impulsif serta hiperaktif. Kedua gejala ini memiliki tanda-tanda khusus yang perlu diketahui oleh orangtua, seperti:
1.Sulit Memusatkan Perhatian
Biasanya, anak-anak dengan gejala ini akan memiliki kesulitan memberikan perhatian. Hal ini terlihat dengan sering melakukan tindakan ceroboh, kesulitan untuk mengerjakan tugas, dan aktivitas bermain. Selain itu, anak dengan gejala ini, seringkali terlihat mengacuhkan orang-orang yang mengajaknya berbicara secara langsung. Anak-anak dengan kondisi ini juga akan kesulitan mengatur tugas dan kegiatan.
Anak-anak dengan gejala ini juga akan menghindari berbagai kegiatan yang ia tidak sukai. Bahkan, tidak jarang mereka lupa meletakkan barang-barang, sehingga sering kehilangan. Perhatian yang mudah dialihkan dan sering pelupa juga menjadi tanda lain dari gejala ADHD yang satu ini.
2.Impulsif dan Hiperaktif
Gejala impulsif dan hiperaktif akan ditandai dengan sulit untuk melakukan kegiatan dengan tenang, serta seringkali terlihat gelisah selalu menggerakan tangan dan kaki saat duduk. Sering berlari atau memanjat dalam kondisi yang tidak sesuai, berbicara berlebihan, memotong pertanyaan seseorang menjadi tanda lain dari gejala impulsif dan hiperaktif. Bahkan, tidak jarang gejala ini ditandai dengan seringnya menyela perkataan dan tidak bisa mengantre.
Gejala ADHD sangat sulit dibedakan dengan kondisi anak lainnya. Jadi, jangan ragu untuk kunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan pada dokter anak maupun psikologi anak, ketika anak memiliki beberapa perilaku yang terkait dengan gejala ADHD.
Baca juga: Orangtua, Begini Cara Menangani Anak yang Hiperaktif
Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Menangani ADHD
Berbagai penanganan tentunya dapat dilakukan untuk menangani ADHD. Penggunaan obat-obatan bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini. Namun, penggunaan obat akan dinilai lebih efektif ketika anak melakukan beberapa terapi untuk menangani anak ADHD.
Berikut ini terapi untuk menangani anak ADHD yang bisa dilakukan orangtua.
1.Terapi Psikoedukasi
Saat anak sudah beranjak remaja, terapi ini bisa dilakukan untuk menangani anak ADHD. Terapi ini akan dilakukan dengan mendiskusikan seputar ADHD dan dampaknya bagi kesehatan maupun lingkungan. Dengan begitu, anak-anak akan lebih mengerti apa yang sedang mereka alami.
2.Terapi Perilaku
Terapi perilaku biasanya dilakukan untuk mendorong anak mampu mengendalikan gejala ADHD yang mereka idap. Ibu, sebaiknya jangan ragu berikan penghargaan sederhana pada anak saat ia berhasil mengendalikan gejala yang diidap.
3.Terapi Perilaku Kognitif
Jenis terapi ini hampir sama dengan terapi perilaku. Namun, terapi perilaku kognitif akan membantu anak mengendalikan gejala dengan mengubah cara pikir dan pandangan anak terhadap suatu kondisi.
4.Pelatihan Keterampilan Sosial
Terapi ini membantu anak untuk mengambil bagian dalam situasi yang bertujuan untuk mengedukasi anak-anak bahwa perilaku mereka dapat memengaruhi orang lain.
Baca juga: Apa Pola Asuh Terbaik untuk Anak yang Alami ADHD?
Itu beberapa jenis terapi yang bisa digunakan untuk menangani anak ADHD. Namun, tidak hanya anak, sebaiknya orangtua pun mendapatkan pelatihan yang tepat untuk menangani anak ADHD.
Umumnya, dalam pelatihan tersebut orangtua akan dibantu untuk mempelajari kondisi ADHD dan proses mendampingi anak dengan kondisi ADHD. Dengan dukungan dari orangtua, tentunya kondisi ini dapat diatasi oleh anak dengan baik.
Referensi:
The National Health Service UK. Diakses pada 2021. Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Parenting Training in Behavior Management for ADHD.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan