Tas Terlalu Berat Bisa Sebabkan Frozen Shoulder, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Frozen shoulder adalah kondisi yang memengaruhi persendian bahu. Ini bisa mengakibatkan rasa sakit dan kekakuan sendi bahu. Rasa sakitnya bisa berkembang secara bertahap menjadi lebih buruk atau malah menghilang. Durasi perkembangannya mulai dari 1–3 tahun.
Bahu terdiri dari tiga tulang yang membentuk sambungan bola dan soket. Susunan ini menyusun lengan atas (humerus), tulang belikat (tulang belikat), dan tulang selangka (klavikula). Ada juga jaringan di sekitar sendi bahu yang menyatukan semuanya dan disebut kapsul bahu.
Frozen shoulder menyebabkan kapsul bahu menjadi sangat tebal dan kencang, sehingga sulit untuk bergerak. Gejala utama bahu yang membeku adalah rasa sakit dan kaku yang membuatnya sulit atau tidak mungkin untuk menggerakkannya.
Jika bahumu mengalami frozen shoulder, kemungkinan kamu akan merasakan nyeri tumpul atau pegal di satu bahu. Kamu juga kemungkinan akan merasakan sakit pada otot bahu yang membungkus bagian atas lengan. Rasa sakit bisa bertambah buruk di malam hari yang membuatmu sulit tidur.
Baca juga: Diabetes Juga Bisa Sebabkan Frozen Shoulder
Salah satu penyebab frozen shoulder bisa dikarenakan karena sering membawa tas berat. Kebiasaan ini bisa menyebabkan keseleo atau robek pada otot dan tendon karena bawaan yang berat. Meskipun banyak diabaikan, namun membawa banyak barang bawaan pada tas dapat berpengaruh terhadap kesehatan bahu.
Bila terlalu sering serta menjadi kebiasaan, maka bisa-bisa rasa sakit merambat dari bahu, leher, baru ke punggung. Dengan peningkatan frekuensi perjalanan dan perubahan kebutuhan serta gaya hidup, jumlah orang yang mengidap frozen shoulder bisa meningkat.
Ternyata tidak hanya pada orang dewasa, terutama perempuan, sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Deepak Sharan dari RECOUP Neuromusculoskeletal Rehabilitation Centre, yang berbasis di Bangalore, telah menemukan bahwa masalah yang disebabkan oleh penggunaan ransel di antara anak-anak sekolah telah meningkat secara signifikan.
Banyak siswa ditemukan memiliki tanda tekanan di leher dan bahu sesuai dengan tali ransel. Mereka juga ditemukan memiliki postur membungkuk, rasa sakit dan kekakuan di leher, punggung bagian atas dan bahu terutama, sambil membawa tas sekolah.
Baca juga: Terlalu Berat Berolahraga Bisa Sebabkan Frizen Shoulder
Bagaimana Pencegahannya?
Semakin banyak barang bawaan yang dibawa bisa memberikan dampak pada sakit leher dan punggung. Apalagi kalau kamu termasuk orang yang senang menumpuk barang-barang, seperti handphone, kamera digital, buku, make up, laptop, serta kebutuhan lainnya di dalam tas dan membawanya setiap hari. Bila ini menjadi kebiasaan, jangan heran kalau kamu mengalami sakit leher, punggung, dan frozen shoulder.
Baca juga: Inilah Gejala Frozen Shoulder yang Perlu Diketahui
Ada beberapa cara ataupun tips untuk menghindari atau mengurangi gejalanya, seperti:
-
Jangan Membawa Banyak Barang
Meminimalkan barang bawaan bisa menjadi salah satu upaya untuk terhindar dari frozen shoulder. Bawa saja barang-barang sesuai dengan kebutuhan harian, sehingga kamu tidak perlu membawa beban berlebih.
-
Jangan Membiasakan Membawa Barang di Satu Sisi
Ada baiknya kamu melakukan perpindahan sisi saat menyandang tas supaya beban bawaan terbagi pada semua sisi, kiri, dan kanan. Kalau hanya di kanan saja atau di kiri saja justru membuat peningkatan intensitas tekanan yang mengacu pada frozen shoulder.
-
Mengompres dengan Air Hangat
Merilekskan bahu dan lengan dengan cara mengompresnya dengan handuk hangat bisa menjadi sensasi menyenangkan dan relaksasi otot bahu. Kamu juga bisa mengatasi gejala frozen shoulder dengan cara mandi di bawah pancuran air panas dan memposisikan bahu di bawah kucuran air panas.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pengaruh membawa tas berat terhadap frozen shoulder, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.