Tanpa Disadari, Pikiran Ini Memicu Rasa Kesepian

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 September 2019
Tanpa Disadari, Pikiran Ini Memicu Rasa KesepianTanpa Disadari, Pikiran Ini Memicu Rasa Kesepian

Halodoc, Jakarta - Manusia itu makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya. Ini adalah kebutuhan alami yang harus terpenuhi dan jika tidak, kamu akan merasa seperti terasing dari terisolasi dari lingkungan. Gejala pertama yang dirasakan adalah merasa selalu kesepian meski berada di keramaian. Jangan dibiarkan, karena masalah psikologi ini tidak baik untuk kesehatan mental. 

Kesepian mengacu pada kondisi ketika kamu merasa seperti sendiri dan tidak berkawan, sepi di tengah keramaian, dan merasa tidak diinginkan dalam suatu perkumpulan. Kesepian bisa terjadi pada siapa saja, remaja, dewasa muda, hingga lansia, bermacam pula alasannya. Namun, tidak banyak yang tahu, bahwa kesepian sering dipicu dari pikiran yang kurang tepat pada keadaan. 

Kesepian Dipicu oleh Pikiran 

Kesepian dan merasa seperti sedang sendirian sering terjadi karena sejumlah alasan. Misalnya, seperti beberapa hal berikut ini:

  • Pindah sekolah atau kantor;

  • Bekerja dari rumah;

  • Pindah tempat tinggal;

  • Berakhirnya hubungan dengan pasangan;

  • Hidup sendiri untuk pertama kali.

Baca juga: Perlu Tahu, 4 Dampak Negatif Kesepian bagi Kesehatan

Ketika kamu sedang beradaptasi dengan keadaan baru ini, perasaan kesepian mungkin bisa berlalu, tetapi terkadang perasaan itu bertahan. Tidak selalu mudah untuk berbicara pada orang lain tentang kesepian yang dirasakan, dan saat kamu merasa lebih sulit melakukannya, kamu akan merasakan kesepian ini lebih dalam lagi. 

Kurangnya hubungan yang intens berkontribusi terhadap kesepian yang terasa. Inilah mengapa kamu tetap merasa sendirian meski memiliki jaringan sosial yang luas. Namun, kurangnya hubungan sosial juga membuat rasa kesepian memburuk, begitu pula dengan masalah kepercayaan diri. 

Seringkali, rasa kesepian terjadi karena pikiran yang tidak kamu sadari tetapi terus bersarang dan tidak mau pergi. Jika tidak ditangani, hal ini memengaruhi kesehatan mental, karena bisa berujung pada depresi. Sayangnya, stres dan depresi yang terjadi ketika kamu merasa kesepian akan singgah lebih lama dari yang bisa kamu perkirakan. 

Oleh karena itu, kesepian tidak boleh dibiarkan. Dekati dan ajak berkomunikasi. Jangan hanya ingin tahu, jadilah orang yang lebih mengerti dengan kondisi. Kalau kamu merasa tidak membantu, jangan malu bercerita pada orang yang lebih memahami, ahli psikologi mungkin bisa jadi solusi. Tidak perlu memberi tahu yang lain, kamu hanya perlu klik fitur Tanya Dokter yang ada di aplikasi Halodoc. Masih belum yakin? Buat janji dengan dokter ahli kesehatan mental langsung di rumah sakit. 

Baca juga: Alasan Selalu Merasa Sendiri di Tengah Ramai

Kesepian Bisa Berujung Fatal

Coba sedikit luangkan waktu untuk sedikit lebih memahami apa yang diinginkan diri sendiri. Jangan selalu berusaha untuk membahagiakan orang lain jika kamu sendiri selalu merasa sepi. Dengarkan lebih baik, apa yang hati kehendaki, karena tidak ada salahnya untuk dituruti. Jangan sampai kesepian yang dirasakan berujung pada depresi, karena apabila tidak ditangani, kamu bisa memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupmu sendiri. 

Berceritalah pada orang yang kamu percayai dan mengerti apa yang sedang kamu alami. Cegah pikiran seperti merasa tidak diinginkan, karena bisa membuat kamu lebih mudah berputus asa, gelisah berkepanjangan, tidak memiliki ketertarikan pada apa pun, kurang gairah, sulit berkonsentrasi hingga sulit tidur. Ini semua adalah gejala kesepian yang berujung pada depresi

Baca juga: Kesepian Tanpa Kakak Adik, Ini Dampak Psikologi ke Anak Tunggal

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2019. Is Chronic Loneliness Real?
Psychology Today. Diakses pada 2019. 10 Suprising Facts About Loneliness.
Livescience. Diakses pada 2019. Why Loneliness Can be Deadly.