Tanda-Tanda dan Penyebab Self-Harm pada Remaja

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Mei 2024

“Tindakan self-harm pada remaja memerlukan perhatian serius karena dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Kamu bisa menghubungi psikiater di Halodoc apabila orang terdekatmu memiliki tanda-tanda melakukan self-harm.”

Tanda-Tanda dan Penyebab Self-Harm pada RemajaTanda-Tanda dan Penyebab Self-Harm pada Remaja

DAFTAR ISI


Halodoc, Jakarta – Self-harm adalah perilaku melukai diri sendiri secara sengaja. Tindakannya bisa berupa menyayat, memukul, memotong, membakar diri atau tindakan fisik lain untuk merusak tubuh.

Remaja termasuk kelompok individu yang rentan melakukan self-harm. Pada umumnya, tindakan ini menandakan adanya gangguan kesehatan mental. Sebab, self-harm memang erat kaitannya dengan masalah kesehatan mental. 

Tanda-Tanda Self Harm pada Remaja

Self-harm pada remaja adalah tindakan yang serius dan memerlukan perhatian orang tua. Pasalnya, jika dibiarkan, tindakan ini bisa lebih parah bahkan bukan tidak mungkin mengarah ke tindakan bunuh diri. 

Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat menunjukkan bahwa seseorang mungkin melakukan self-harm:

1. Memiliki luka-luka fisik

Goresan, luka bakar, atau memar yang muncul secara tiba-tiba dan tidak memiliki penjelasan yang masuk akal bisa menjadi tanda adanya self-harm. Luka-luka ini mungkin terjadi secara berulang kali.

Biasanya, luka ditemukan di area tubuh yang mudah disembunyikan, seperti lengan, perut, atau paha.

2. Selalu mengenakan pakaian panjang untuk menutupi luka

Remaja yang melakukan self-harm mungkin akan mengenakan pakaian panjang atau lengan panjang bahkan di cuaca panas.

Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan luka-luka tersebut dari pandangan orang lain.

3. Menghabiskan waktu lama di kamar mandi atau kamar tidur

Anak yang melakukan self-harm mungkin akan menghabiskan waktu di kamar mandi atau kamar tidur dalam waktu yang lebih lama tanpa alasan yang jelas.

Hal ini mungkin dilakukan untuk melakukan tindakan self-harm tanpa diketahui orang lain.

4. Menyimpan benda tajam

Tanda lain yang perlu orang tua waspadai adalah menyimpan atau mengoleksi benda tajam, seperti pisau atau gunting, yang tidak lazim.

Benda-benda ini digunakan untuk melakukan tindakan self-harm.

Kemungkinan, benda-benda ini juga disimpan di tempat-tempat yang tak terjangkau oleh pandangan. Jadi, orang tua harus lebih cermat dalam hal ini. 

5. Perubahan perilaku atau suasana hati yang tiba-tiba

Perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti menjadi lebih tertutup, marah, atau sedih, tanpa alasan yang jelas, bisa menjadi tanda adanya self-harm

Remaja yang melakukan self-harm mungkin juga akan menunjukkan gejala depresi atau kecemasan.

Hati-Hati, Suka Menyakiti Diri Sendiri Ganggu Kesehatan Mental jika terus menerus dilakukan. 

6. Menghindari situasi atau percakapan tertentu

Seseorang yang melakukan self-harm mungkin akan menghindari situasi atau percakapan tertentu yang berpotensi mengungkapkan perilaku self-harm dirinya.

Mereka umumnya berusaha menyembunyikan tindakan self-harm mereka dari orang lain.

Penyebab Self Harm pada Remaja

Self-harm pada remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Beberapa faktor yang mungkin berperan dalam terjadinya self-harm pada remaja, antara lain:

1. Masalah kesehatan mental 

Remaja yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, atau gangguan kepribadian, mungkin lebih rentan untuk melakukan self-harm

Mereka mungkin menggunakan self-harm sebagai cara untuk mengatasi atau mengurangi gejala gangguan mental yang mereka alami.

2. Stres dan tekanan

Remaja seringkali menghadapi tekanan dari berbagai aspek kehidupan, seperti tekanan akademis dari sekolah, konflik dalam keluarga, atau tekanan dari teman sebaya. 

Tekanan ini dapat menyebabkan remaja merasa tidak mampu mengatasi emosi mereka, sehingga melakukan self-harm sebagai cara untuk melepaskan tekanan dan mengatasi perasaan tidak mampu tersebut.

3. Merasa terisolasi atau tidak diterima

Remaja yang merasa terisolasi atau tidak diterima oleh keluarga, teman sebaya, atau lingkungan sosialnya.

Mereka kemungkinan melakukan self-harm sebagai cara untuk mengatasi perasaan tersebut. 

Anak mungkin merasa bahwa self-harm adalah satu-satunya cara untuk meredakan perasaan kesepian atau perasaan tidak dihargai.

4. Kurangnya keterampilan mengatasi masalah

Tak sedikit remaja tidak memiliki keterampilan untuk mengatasi masalah atau konflik dengan baik.

Mereka mungkin tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan atau mengelola emosi dengan cara yang sehat.

Alhasil, mereka mungkin menggunakan self-harm sebagai bentuk ekspresi atau cara untuk meredakan emosi tersebut. Ketahui 3 Penyebab Self Harm lain yang perlu orang tua waspadai. 

Hubungi Psikiater Jika Kamu/Orang Terdekat Kerap Melakukan Self Harm

Jangan sepelekan self-harm karena tindakan ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi fisik dan psikologis.

Dalam jangka panjang, self-harm juga meningkatkan risiko untuk melakukan bunuh diri di masa mendatang. 

Jika orang terdekat memiliki tanda-tanda self-harm, segera hubungi psikiater di Halodoc. 

Mereka bisa memberikan saran dan tindakan yang tepat untuk menangani tindakan ini. 

Berikut beberapa dokter jiwa dan psikolog berpengalaman yang bisa kamu hubungi. Mereka telah mendapatkan penilaian baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani

1. Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu bisa menghubungi Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog. Ia merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana pada 2014 dan Universitas Persada Indonesia YAI pada 2019.

Ia saat ini berpraktik di Tangerang Selatan, Banten. Ia juga masuk sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).

Dengan pengalaman sebagai psikolog klinis selama 4 tahun, Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait self-harm pada remaja.

Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar keluarga dan hubungan, pekerjaan dan karir, adiksi, gangguan kecemasan, stres dan depresi. 

Chat Indah Sevti Wardani S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 80.000,- di Halodoc.

2. Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog

Psikolog lain yang bisa kamu hubungi, yaitu Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog. Ia adalah alumnus Fakultas Psikologi Universitas Brawijaya pada 2013 dan Universitas Indonesia YAI pada 2018.

Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).

Ia memiliki pengalaman 6 tahun sebagai psikolog, sehingga kamu bisa berdiskusi seputar self-harm pada remaja di Halodoc.

Tak hanya itu, Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog juga bisa memberikan konsultasi seputar keluarga dan hubungan, pengasuhan dan anak, gangguan mood, serta gangguan kecemasan.

Chat Annisa Prasetyo Ningrum S.Psi, M.Psi, Psikolog mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

3. dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ

Pilihan dokter spesialis kejiwaan lain yang dapat kamu hubungi adalah dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ. Ia mendapatkan gelar dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia pada 2013 dan Universitas Udayana pada 2022.

Dokter Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ saat ini berpraktik di Brebes, Jawa Tengah dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Berbekal pengalaman menjadi dokter kejiwaan selama 10 tahun, kamu bisa berkonsultasi dengannya terkait self-harm pada remaja di Halodoc. 

Chat dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

4. dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ

Dokter Anastasia Kharisma Sp.KJ adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2012 dan 2023.

Kini, ia melakukan praktik di Kecamatan Denpasar, Bali dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Dokter Anastasia Kharisma Sp.KJ telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 11 tahun, sehingga kamu bisa berkonsultasi terkait self-harm di Halodoc. 

Chat dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter kejiwaan dan psikolog yang bisa kamu hubungi untuk berkonsultasi seputar self-harm pada remaja. 

Tak perlu khawatir jika dokter atau psikolog  sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. Teen Self-Harm: What Parents Need to Know.
HelpGuide. Diakses pada 2024. Teen Depression: A Guide for Parents.
National Alliance on Mental Illness. Diakses pada 2024. Self-Harm.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan