Tak Hanya Dimasak, Ketahui 5 Manfaat Daun Bawang
“Daun bawang punya beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti menyehatkan jantung dan mencegah kanker.

DAFTAR ISI
- Kandungan Nutrisi Daun Bawang
- Kenali Jenis Daun Bawang
- Apa Kata Riset?
- Perbedaan Berbagai Jenis Daun Bawang
- Apa Perbedaan Daun Bawang dan Bawang Prei?
- Manfaat Daun Bawang bagi Kesehatan
Daun bawang banyak digunakan sebagai bahan untuk menguatkan rasa dan aroma makanan. Bahan makanan yang satu ini sering dipakai untuk campuran sop, telur dadar, salad, atau dikonsumsi dalam bentuk mentah dengan lumpia.
Tidak hanya itu, daun bawang ternyata telah digunakan sebagai salah satu makanan untuk membantu mengurangi berat badan masyarakat Mesir Kuno sekitar abad 300 sebelum Masehi.
Ini artinya, daun bawang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan tubuh. Mau tahu apa saja manfaatnya? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Kandungan Nutrisi Daun Bawang
Mengutip Fatsecret Indonesia, dalam 100 gram daun bawang mengandung berbagai nutrisi, seperti:
- Energi: 61 kkal.
- Lemak jenuh: 0,04 g.
- Protein: 1,5 g.
- Karbohidrat: 14,15 g.
- Serat: 1,8 g.
- Gula: 3,9 g.
- Sodium: 20 mg.
- Kalium: 180 mg.
Meskipun sering digunakan sebagai bahan tambahan masakan, kandungan nutrisi daun bawang tentu tak bisa kamu sepelekan, ya. Terlebih lagi, daun bawang juga diketahui mengandung quercetin dan allicin yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker.
Kenali Jenis Daun Bawang
Daun bawang adalah salah satu bahan masakan yang sering digunakan untuk menambah rasa dan aroma pada berbagai hidangan.
Meskipun terlihat mirip, ada beberapa jenis daun bawang yang perlu kamu ketahui:
1. Daun Bawang Kecil (Welsh Onion)
Jenis ini memiliki batang yang ramping dan panjang, sering digunakan untuk garnish atau campuran dalam sup, mie, dan telur dadar.
Rasanya ringan dan segar, cocok untuk masakan yang tidak terlalu berat.
2. Daun Bawang Besar (Leek)
Daun bawang besar memiliki ciri berupa batang yang lebih tebal dan putih.
Biasanya, daun bawang besar digunakan dalam masakan bertekstur kental seperti sup krim atau tumisan.
Rasanya lebih manis dan lembut dibandingkan daun bawang kecil.
3. Daun Bawang Lokio
Lokio merupakan jenis daun bawang berukuran kecil dan memiliki aroma yang lebih tajam.
Jenis ini sering digunakan dalam masakan tradisional Asia, seperti acar atau tumisan pedas.
4. Daun Bawang Merah
Daun bawang merah memiliki ciri khas warna kehijauan hingga ungu kemerahan di bagian pangkal batang.
Rasanya cukup kuat dan biasanya dimanfaatkan dalam masakan khas daerah tertentu, seperti pepes atau soto betawi.
Dengan mengenal jenis-jenis daun bawang tersebut, kamu bisa memilih yang paling cocok untuk masakanmu.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Biology and Life Sciences Forum, telah mengkaji manfaat farmakologis dari daun bawang (leek), yang dikenal dengan potensi kesehatan tinggi dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional.
Daun bawang kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, tannin, dan komponen sulfurik, yang memiliki berbagai manfaat biologis, termasuk efek antihipertensi, antimikroba, antidiabetes, antikanker, dan pelindung jantung.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa daun bawang dapat digunakan sebagai terapi nutrisi modern maupun tradisional untuk membantu berbagai kondisi penyakit.
Di antaranya mengatasi penyakit umum, melindungi kulit, dan mengurangi risiko gangguan pencernaan, menjadikannya pilihan alami yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Fakta Unik
1. Daun bawang mengandung kaempferol, senyawa flavonoid yang bisa membantu melawan peradangan dan kanker.
2. Daun bawang bisa membantu menurunkan tekanan darah berkat kandungan allicin.
Perbedaan Berbagai Jenis Daun Bawang
Beberapa jenis daun bawang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penggunaannya pun disesuaikan dengan kebutuhan masakan.
Contohnya daun bawang kecil atau spring onion, yang memiliki batang ramping dengan warna putih di pangkal dan daun hijau di ujungnya.
Rasanya ringan dan segar, sehingga cocok digunakan sebagai taburan pada sup, mi, telur dadar, atau salad.
Sementara itu, bentuk daun bawang besar lebih tebal dan besar dibandingkan daun bawang kecil, dengan batang putih yang lebih dominan.
Kemudian ada daun bawang lokio, yang lebih kecil dan mengeluarkan aroma tajam.
Terakhir, ada daun bawang merah, yang mempunyai ciri khas warna ungu kemerahan di pangkal batangnya.
Serupa lokio, daun bawang merah juga memiliki rasa yang cukup tajam dan sedikit pedas, sehingga sering digunakan dalam masakan khas Nusantara, seperti pepes, semur, soto betawi, atau hidangan berbumbu pekat lainnya.
Apa Perbedaan Daun Bawang dan Bawang Prei?
Daun bawang dan bawang prei sering dianggap serupa karena bentuknya mirip, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari ukuran, rasa, hingga penggunaannya dalam masakan.
Dari segi ukuran dan bentuk, daun bawang memiliki batang yang lebih kecil dan ramping.
Bagian putih pada batangnya lebih pendek, sedangkan daun hijaunya panjang dan tipis.
Sementara itu, bawang prei memiliki batang yang jauh lebih besar, dengan bagian putih tebal dan daun hijau lebar yang berserat.
Dari segi rasa, daun bawang memiliki aroma yang lebih tajam dan rasa yang segar, sehingga sering digunakan untuk masakan sederhana seperti taburan sup, mie, omelet, atau gorengan.
Daun bawang juga bisa dimakan mentah, misalnya dalam salad atau campuran saus. Di sisi lain, bawang prei punya rasa yang lebih manis dan lembut, membuatnya lebih cocok untuk hidangan yang membutuhkan rasa bawang yang tidak terlalu kuat, seperti sup krim.
Manfaat Daun Bawang bagi Kesehatan
Nutrisi yang terkandung di dalamnya bisa memberikan beragam manfaat bagi tubuh, selama dikonsumsi sesuai batasan.
Berikut ini sejumlah manfaat daun bawang bagi kesehatan tubuh yang perlu kamu ketahui:
1. Menjaga kesehatan jantung dan mengurangi inflamasi
Daun bawang sebenarnya masuk dalam varietas alliums, yaitu keluarga sayuran yang sama dengan bawang putih dan bawang merah.
Siapa sangka, dalam sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal Nutrients disebutkan bahwa, sayuran ini bisa membantu menurunkan risiko munculnya penyakit jantung dan stroke.
Tidak hanya itu, studi lain dalam Potravinarstvo menyebutkan bahwa, terdapat beberapa senyawa di dalam daun bawang yang bermanfaat untuk menurunkan risiko inflamasi dan membantu menjaga kesehatan organ jantung, seperti:
- Kaempferol yang memiliki sifat antiradang, bisa menurunkan risiko terjadinya serangan jantung dan menurunkan angka kematian akibat kondisi tersebut.
- Tiosulfinat dan allicin berkhasiat untuk mendukung kesehatan jantung dengan membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan penggumpalan darah.
Selain mengonsumsi makanan sehat seperti daun bawang, kamu juga bisa minum vitamin dan suplemen yang dapat mendukung kesehatan jantung. Berikut Ini 6 Vitamin dan Suplemen Pelancar Aliran Darah.
Obat dan vitamin untuk mendukung kesehatan tubuh kini bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
2. Menurunkan berat badan
Sama halnya dengan sayuran lain, daun bawang diyakini efektif dikonsumsi untuk menu diet. Sekitar 100 gram daun bawang ternyata hanya memiliki kalori sebesar 61 kalori.
Studi lain yang dimuat dalam Advances in Nutrition menjelaskan bahwa, daun bawang adalah sumber air dan serat yang baik untuk membantu mencegah munculnya rasa lapar, serta menambah rasa kenyang.
Selain itu, tanaman ini punya serat larut yang nantinya akan membentuk gel di dalam usus. Tentunya, ini sangat efektif untuk mengurangi nafsu makan lebih alami.
Jurnal Obesity Review mengungkapkan bahwa, diet dengan mengonsumsi lebih banyak sayuran akan menghasilkan penurunan berat yang badan lebih konsisten dan stabil.
Buat kamu yang sedang diet, yuk, ketahui 8 Cara Diet Cepat untuk Bantu Turunkan Berat Badan.
3. Melindungi tubuh dari serangan kanker
Manfaat daun bawang selanjutnya yaitu membantu melindungi tubuh dari serangan sel kanker sekaligus membantu memeranginya. Ini, lagi-lagi berkat peran dari senyawa kaempferol yang dihubungkan dengan penurunan risiko masalah kesehatan kronis, termasuk kanker.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry, menunjukkan kalau senyawa tersebut mampu melawan sel kanker dengan membantu mengurangi terjadinya peradangan, membunuh sel kanker, dan mencegah penyebarannya.
Studi lainnya dalam Journal of Agricultural & Food Chemistry juga membuktikan bahwa, daun bawang yang ditanam di tanah yang kaya akan kandungan selenium memiliki manfaat menurunkan pertumbuhan sel kanker pada tikus.
Sementara pada manusia yang mengonsumsi daun bawang secara teratur, memiliki risiko penurunan kanker lambung lebih rendah hingga 46%.
Selain menentukan bahan makanan sehat kaya nutrisi, kamu juga perlu mengatur pola makan agar terhindar dari risiko kanker. Berikut ini Pola Makan Sehat yang Bisa Mencegah Kanker.
4. Melancarkan saluran pencernaan
Sebagai bahan makanan yang punya serat larut, termasuk probiotik, daun bawang juga dipercaya bisa membantu melancarkan saluran pencernaan sekaligus menjaga kesehatan usus.
Senyawa ini menghasilkan rantai pendek, seperti propionat, asetat, dan butirat yang mengurangi terjadinya peradangan dan meningkatkan kesehatan usus.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, membuktikan bahwa diet yang kaya probiotik bisa membantu memudahkan penyerapan nutrisi penting dalam tubuh, sekaligus meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
5. Membantu menurunkan kadar gula darah
Tingginya kadar gula darah adalah penyebab awal terjadinya masalah kesehatan kronis, salah satunya diabetes.
Nah, ternyata, senyawa allium dan sulfur yang ditemukan dalam daun bawang bisa dikatakan efektif untuk membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
Meski punya banyak manfaat, tentu konsumsi daun bawang juga tidak boleh berlebihan. Pastikan kesehatan tetap terjaga dengan mengonsumsi vitamin yang sesuai dengan kebutuhan.
Kamu bisa membeli vitamin dan suplemen untuk mendukung kesehatan tubuh melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Nah, supaya lebih mudah, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc, ya!