Tak Hanya Banyak Fungsinya, Ini Bahaya CO2 pada Tubuh Manusia
“CO2 adalah gas yang memiliki peran penting baik bagi lingkungan maupun pada tubuh manusia. Namun, bila terhirup dalam kadar yang tinggi, gas tersebut bisa membahayakan kesehatan.”
Halodoc, Jakarta – CO2 atau yang lebih dikenal dengan karbon dioksida adalah gas paling banyak keempat di atmosfer bumi. Pada suhu kamar, gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mudah terbakar. Namun, pada suhu dan tekanan lain, karbon dioksida bisa berupa cairan atau padatan.
CO2 adalah produk sampingan yang kita hembuskan dari dalam tubuh saat kita bernapas. Gas ini juga dihasilkan ketika bahan bakar fosil dibakar atau dari vegetasi yang membusuk. Permukaan tanah terkadang bisa mengandung karbon dioksida dalam konsentrasi tinggi, dari pembusukan vegetasi atau perubahan kimia di batuan dasar.
Lantas, apakah fungsi CO2 dan apa bahayanya bagi tubuh manusia? Simak penjelasannya di sini.
Mengenal Fungsi CO2
CO2 atau karbon dioksida adalah komponen penting dari udara yang ada di bumi ini. Salah satu fungsi terbesarnya adalah membantu menjebak panas di atmosfer bumi.
Tanpa karbon dioksida, bumi bisa menjadi sangat dingin. Namun, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer juga bisa menyebabkan suhu rata-rata global meningkat yang akan mengganggu aspek lain dari iklim bumi.
CO2 juga dibutuhkan dalam fotosintesis, yaitu proses biokimia di mana tanaman dan beberapa mikroba membuat makanan. Bersama dengan air (H20), fungsi CO2 bisa membantu makhluk hidup tersebut untuk berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat (seperti gula) dan mengeluarkan oksigen sebagai produk sampingan.
Tempat-tempat seperti hutan dan laut mendukung mikroba untuk berfotosintesis. Itulah mengapa hutan dan laut bertindak sebagai “penyerap” karbon besar, karena ia menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer melalui fotosintesis.
Gas CO2 yang disimpan dalam tabung kecil juga bisa digunakan untuk memompa ban sepeda dan jaket pelampung. Suara desis pada minuman bersoda juga dihasilkan oleh karbon dioksida. Gas ini juga dilepaskan oleh ragi selama fermentasi, sehingga membuat bir dan sampanye bisa berbuih.
Karena tidak mudah terbakar, CO2 digunakan pada beberapa alat pemadam kebakaran. Gas ini sering digunakan di teater dan produksi panggung sebagai es kering untuk membuat kabut.
Tidak hanya itu, CO2 juga berperan penting bagi tubuh manusia. Gas tersebut berfungsi untuk mengatur tingkat keasaman (pH) darah, mendukung proses pernapasan dan pengikatan hemoglobin untuk oksigen (O2). Kadar CO2 dalam tubuh yang tidak seimbang bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
Waspadai Bahayanya pada Tubuh Manusia
Paparan CO2 yang tinggi bisa menyebabkan berbagai efek pada tubuh manusia. Hal itu mungkin termasuk sakit kepala, pusing, gelisah, kesemutan, kesulitan bernapas, berkeringat, kelelahan, peningkatan denyut jantung, tekanan darah tinggi, koma, asfiksia, dan kejang-kejang.
Namun, reaksi tiap orang terhadap bahan kimia bisa berbeda-beda, tergantung pada beberapa hal, termasuk kesehatan individu, keturunan, paparan bahan kimia sebelumnya termasuk obat-obatan, dan kebiasaan pribadi seperti merokok atau minum.
Penting juga untuk mempertimbangkan lamanya paparan tersebut, jumlah paparan, dan apakah bahan kimia tersebut dihirup, disentuh, atau dimakan.
Berikut tingkat CO2 di udara dan potensi masalah kesehatan yang bisa ditimbulkannya:
- 400 ppm: Ini tingkat CO2 dalam udara di luar ruangan rata-rata.
- 400–1.000 ppm: Ini tingkat karbon dioksida yang biasanya ada di ruangan yang memiliki pertukaran udara yang baik.
- 1.000-2.000 ppm: Tingkat ini bisa menyebabkan keluhan kantuk dan udara yang buruk.
- 2.000–5.000 ppm: Ini tingkat CO2 yang bisa menyebabkan sakit kepala, kantuk, dan udara yang stagnan, pengap, dan sesak. Konsentrasi yang buruk, kehilangan perhatian, peningkatan denyut jantung dan sedikit mual juga bisa terjadi.
- 5.000 ppm: Ini menunjukkan kondisi udara yang tidak biasa di mana tingkat tinggi gas lain juga bisa hadir. Toksisitas atau kekurangan oksigen bisa terjadi. Ini adalah batas paparan yang diizinkan untuk paparan di tempat kerja sehari-hari.
- 40.000 ppm: Tingkat ini ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kekurangan oksigen.
Paparan CO2 dalam jumlah yang tinggi bisa berbahaya untuk kesehatan. Hal itu bisa menyebabkan hiperkapnia atau keracunan karbon dioksida.
Tanda-tanda keracunan CO2, antara lain mual, muntah, pusing, pernapasan meningkat, dan detak jantung cepat. Pada kasus yang parah, kondisi tersebut bisa menyebabkan kebingungan, kejang, dan penurunan kesadaran.
Bila kadar oksigen dalam tubuh menurun dan digantikan oleh karbon dioksida, maka kerusakan permanen pada organ, termasuk otak dan jantung, bisa terjadi.
Itulah fungsi dan bahayanya CO2 bagi tubuh manusia. Bila kamu menghirup gas tersebut dalam jumlah yang tinggi dan mengalami keluhan kesehatan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Kamu bisa berobat ke dokter dengan buat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
Ucar Center for Science Education. Diakses pada 2022. Carbon Dioxide.
Wisconsin Department of Health Service. Diakses pada 2022. Carbon Dioxide.
Verywell Health. Diakses pada 2022. An Overview of Hypercapnia.
Minnesota Department of Health. Diakses pada 2022. Carbon Dioxide (CO2)
Stat Pearls. Diakses pada 2022. Physiology, Carbon Dioxide Retention
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan