Tahukah Penyebab Polip Pulpa?
Halodoc, Jakarta - Polip pulpa atau yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan pulpitis hiperplasia kronis, adalah suatu kondisi peradangan pada pulpa gigi, yaitu bagian tengah gigi yang berisi jaringan dan sel pembentuk gigi. Kondisi ini terjadi karena karena adanya pertambahan jumlah sel pada jaringan tersebut, sebagai reaksi dari peradangan menahun, dan biasanya terjadi pada gigi yang sarafnya sudah mati.
Adapun peradangan yang terjadi disebabkan oleh iritasi atau infeksi bakteri pada pulpa gigi yang terbuka, akibat adanya kerusakan pada mahkota gigi, seperti misalnya pada gigi berlubang. Infeksi tersebut dapat dipicu oleh paparan bakteri, makanan sisa, zat lain yang terdapat di rongga mulut, serta beberapa hal lain, sebagai berikut:
-
Karies gigi, yang mengakibakan banyak hilangnya struktur gigi terutama bagian enamel gigi.
-
Kegagalan perbaikan jaringan gigi, sehingga rongga gigi terpapar oleh bakteri dan patogen lain pada rongga mulut.
-
Patah gigi akibat cedera.
-
Munculnya reaksi hipersensitif pada gigi.
-
Pengaruh dari hormon, terutama estrogen dan progesteron.
-
Adanya rongga gigi yang terbuka dan masih memiliki aliran darah yang baik.
Cenderung Tidak Bergejala, Tetapi Dapat Memicu Kerusakan Gigi secara Luas
Polip pulpa umumnya muncul di bagian gigi geraham depan dan belakang, karena memiliki rongga gigi yang cukup besar. Polip pulpa sering kali muncul sebagai lesi tunggal pada satu gigi, tetapi kadang bisa juga terjadi pada beberapa gigi. Biasanya, polip akan tumbuh mencapai ukuran maksimum dalam waktu beberapa bulan, dan setelah itu ukuran polip akan menetap.
Beberapa gejala lain yang muncul pada rongga mulut ketika mengalami polip pulpa, antara lain:
-
Munculnya suatu benjolan jaringan lunak yang terlihat melalui lubang gigi atau retakan gigi. Warna benjolan ini bervariasi, ada yang merah dan ada juga yang merah muda.
-
Terjadinya perdarahan pada polip, terutama ketika terkorek tangan atau alat lainnya, dan dapat menimbulkan luka terbuka (ulkus).
-
Terasa keras atau bengkak pada daerah pipi dan mulut, terutama di bagian yang dekat dengan polip.
Pada orang yang rutin melakukan pemeriksaan gigi secara berkala, polip pulpa dapat dideteksi secepatnya. Penyakit ini umumnya bersifat asimtomatik (tidak menimbulkan gejala) dan tidak mengakibatkan kematian. Namun, polip pulpa dapat menyebabkan kerusakan gigi secara luas dan tanggalnya gigi secara prematur. Kondisi ini kerap terjadi pada anak-anak atau remaja, dan dapat terjadi pada gigi susu maupun gigi tetap.
Penanganan Medis yang Dapat Dilakukan
Ada beberapa penanganan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi polip pulpa. Berikut di antaranya:
1. Pembedahan.
Prosedur pembedahan merupakan pengobatan utama dalam menghilangkan polip pulpa. Jenis pembedahan yang dilakukan pun dapat berbeda-beda, sesuai dengan kondisi polip maupun gigi pengidap. Pembedahan yang biasa dilakukan adalah:
-
Pengangkatan gigi yang mengalami polip secara menyeluruh, dilakukan dengan mencopot gigi yang terkena polip beserta akar-akarnya. Pembedahan dilakukan dengan meninggalkan bagian gigi yang terkena polip seminimal mungkin di dalam rongga mulut. Dengan prinsip tersebut, pada saat mengobati gigi yang terkena polip melalui pencabutan, akar gigi juga harus dihilangkan semaksimal mungkin.
-
Pulpotomi, yaitu metode pembedahan yang dilakukan dengan cara memotong polip tanpa mengangkat gigi yang mengalami polip. Perlu diingat, meskipun pulpotomi memberikan hasil yang baik, pada polip yang sudah berkembang sejak lama, kerusakan bagian gigi akibat polip tidak dapat diperbaiki kembali. Pada kasus seperti itu, pencabutan bagian gigi beserta akarnya juga harus dilakukan.
-
Pemasangan penghalang enamel gigi dan penambahan resin pada akar gigi, guna mencegah perkembangan polip pulpa, terutama pada gigi yang sedang mengalami pertumbuhan.
2. Obat-Obatan
Obat-obatan yang dapat diberikan dalam menangani polip pulpa umumnya adalah antibiotik. Jenis antibiotik yang diberikan biasanya berbentuk pasta, yang digunakan untuk mengurangi infeksi bakteri pada gigi dan polip. Antibiotik minum dapat juga diberikan untuk mengurangi infeksi bakteri sistemik.
Itulah sedikit penjelasan tentang polip pulpa. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Baca juga: