Halodoc, Jakarta – Saat ini, ada banyak hidangan khas Jepang yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Salah satunya adalah takoyaki.

Takoyaki adalah jajanan Jepang yang berasal dari Osaka berbentuk bola yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung terigu. Makanan ini dimasak dalam loyang yang dibentuk khusus. 

Namun, takoyaki terbuat dari apa? Makanan ini biasanya menggunakan daging gurita sebagai isiannya.

Nah, gurita merupakan biota laut yang mirip dengan cumi-cumi. Jenis hewan ini memiliki rasa dan tekstur yang sangat berbeda ketimbang hewan laut lainnya. 

Sebab, daging gurita memiliki rasa manis gurih yang sangat khas dengan tekstur yang kenyal tapi padat. 

Tak hanya lezat, nyatanya hidangan dengan isian gurita ini juga bermanfaat bagi kesehatan. 

Apakah Isian Takoyaki Selalu Gurita?

Takoyaki adalah makanan Jepang yang terkenal, berbentuk bola-bola dengan isian.

Secara tradisional, isian takoyaki adalah gurita atau cumi-cumi yang telah dimasak dan dipotong kecil-kecil.

Gurita memberikan rasa unik dan kenikmatan pada takoyaki.

Namun, takoyaki tidak selalu mengandung gurita. Ada variasi dan pilihan isian takoyaki yang berbeda, tergantung pada preferensi dan kreativitas.

Beberapa variasi takoyaki populer termasuk isian daging, udang, keju, sayuran, atau campuran bahan-bahan lainnya. 

Takoyaki Diisi dengan Apa?

Selain itu, potongan gurita atau cumi-cumi, takoyaki juga dapat mengandung bahan tambahan lain seperti saus takoyaki, daun bawang cincang, mayones, kecap, dan bonito flakes (serutan ikan kering). 

Apa Saja Manfaat Daging Gurita untuk Kesehatan? 

Secara umum takoyaki mengandung daging gurita yang tak hanya nikmat kamu santap, tetapi juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.

Mulai dari protein, karbohidrat, zat besi, omega 3, omega 6, kalsium, magnesium, potasium, sodium, fosfor, selenium, vitamin A, vitamin E, dan niasin. 

Selain itu, daging gurita juga memiliki kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang berguna untuk menangkal serangan-serangan radikal bebas pemicu berbagai penyakit kronis.

Sebelum menyantap lezatnya daging gurita, simak dulu manfaat makanan sehat yang satu ini:

1. Baik untuk Jantung

Kandungan asam lemak omega 3 yang terdapat pada boga bahari jenis moluska seperti gurita dan cumi-cumi diyakini baik untuk dikonsumsi, karena mampu memenuhi kebutuhan DHA sebanyak 500 miligram. 

Selain itu, kandungan omega 6-nya juga mampu memberikan pertahanan bagi tubuh dan menjaga kesehatan jantung, pembuluh darah, serta sel-sel saraf otak.

2. Mengatasi Anemia

Seperti jenis boga bahari lainnya, daging gurita juga mampu merangsang produksi dan produktivitas sel-sel darah merah.

Ini terjadi karena kandungan vitamin B12-nya cukup tinggi daripada boga bahari jenis lain. Vitamin B12 sendiri adalah zat yang aktif dalam proses pembentukan sel-sel darah merah serta menjaga sistem saraf. 

Dengan sel-sel darah merah yang cukup, tubuh akan selalu terjaga dan terhindar dari anemia yang menyebabkan kamu merasa lemas.

3. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Nutrisi seperti flavonoid, vitamin C, vitamin D, vitamin B6, dan thiamin adalah zat penting yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Nutrisi tersebut pun dapat ditemukan dalam daging gurita. 

Beberapa nutrisi tersebut mampu mengoptimalkan kinerja sel darah putih, sehingga tubuhmu terlindungi dari radikal bebas seperti virus, bakteri, kuman, dan mikroba berbahaya lain.

Baca lebih lanjut rekomendasi makanan untuk perkuat sistem kekebalan tubuh pada artikel: 5 Pilihan Makanan untuk Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh. 

4. Menutrisi Kulit

Kombinasi antara omega 3, magnesium, fosfor, dan protein dalam daging gurita menurut penelitian mampu mencegah risiko penuaan dini.

Selain itu, kombinasi zat tadi juga mampu menjaga tingkat keasaman kulit menjadi lebih sehat dan mengendalikan produksi minyak yang berlebih.

Kulit pun tampak sehat dan mendapat nutrisi dari dalam.

5. Mencerdaskan Otak

Konsumsi daging gurita juga sangat baik untuk anak-anak, sebab kandungan omega 3 dan zat besi sangat baik untuk merawat kesehatan saraf otak anak.

Dengan mengonsumsi daging gurita pun anak akan lebih mudah menyerap informasi selama ia dalam proses belajar. 

Tidak hanya itu, untuk orang dewasa, kombinasi nutrisi tadi juga efektif mencegah gangguan mental dan mengurangi risiko Alzheimer.

Hal yang Perlu Kamu Perhatikan 

Meski manfaat daging gurita sangat banyak, pengolahan daging gurita juga harus tepat.

Sebab gurita berisiko terkontaminasi parasit dan bakteri berbahaya yang dapat memicu alergi atau keracunan.

Ada juga beberapa pertimbangan kesehatan yang perlu kamu perhatikan jika kamu rutin mengonsumsi gurita: 

• Gurita mengandung banyak garam. bagi mereka yang sensitif terhadap garam, hal itu dapat berdampak buruk pada tekanan darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jika sampai pada tahap itu, kondisi tersebut membutuhkan perawatan jantung seumur hidup. 
• Metode memasak. Menggoreng gurita dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. 
• Risiko paparan merkuri. Seperti kebanyakan jenis makanan laut, ada kemungkinan gurita terkontaminasi logam berat seperti merkuri dan arsenik penyebab keracunan fatal. Baca lebih lanjut mengenai kondisi ini pada artikel: Apa yang Dimaksud dengan Keracunan Merkuri? 

Itulah beberapa manfaat daging gurita untuk kesehatan. Tidak ada salahnya untuk mengonsumsi daging tersebut. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. 

Selain itu, jika kamu atau anggota keluargamu merasakan gejala keracunan seperti diare, mual dan muntah setelah mengonsumsi gurita, segeralah periksakan kondisi ke dokter di Halodoc. Penanganan tepat tentunya dapat meminimalkan risiko komplikasi serius. 

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2023. Is Octopus Healthy? Here’s What A Dietitian Says. 

WebMD. Diakses pada 2023. Are There Health Benefits to Eating Octopus?

Verywell Fit. Diakses pada 2023. Octopus Nutrition Facts and Health Benefits. 

Japan Guide. Diakses pada 2023. Takoyaki.