Suka Renang Gaya Dada? Ini Teknik, Gerakan, dan Manfaatnya
“Gaya dada termasuk salah satu gerakan renang yang mudah dilakukan dan cocok untuk pemula. Ketahui berbagai hal yang berhubungan dengan gaya dada, seperti teknik dan manfaatnya.”
Halodoc, Jakarta – Berenang adalah jenis olahraga yang dilakukan di dalam air, dengan gabungan gerakan lengan, kaki, serta daya apung dari tubuh. Olahraga ini juga sangat terkenal sebagai rekreasi dan bahkan kompetisi.
Ada empat gerakan dasar dari berenang, yaitu gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas. Pada artikel ini akan dibahas tentang renang gaya dada, mulai dari teknik, gerakan, hingga manfaatnya bagi tubuh.
Teknik Dasar Renang Gaya Dada
Gaya dada adalah teknik berenang dengan tubuh menghadap ke bawah. Lengan melakukan gerakan setengah lingkaran, dan kaki melakukan tendangan layaknya katak.
Teknik berenang ini memang, tanpa diragukan lagi, adalah gaya renang yang paling populer. Bahkan, tidak sedikit orang yang hanya bisa melakukan gerakan ini saat berenang dan gunakan secara teratur.
Gerakan ini memungkinkan seseorang untuk berenang dengan kepala di atas air. Sehingga, bernapas lebih mudah dilakukan dan mata tetap terbuka. Hal ini sangat baik untuk pemula dan bagi seseorang yang ingin berenang santai.
Lalu, apa saja sih teknik dasar dari renang dengan gaya dada?
1. Gerakan Tubuh
Pada gaya dada, posisi tubuh berubah secara terus menerus selama siklus stroke. Tubuh harus bergerak dari posisi horizontal selama fase meluncur, lalu berubah menjadi posisi miring selama tarikan lengan.
Saat posisi awal atau meluncur, tubuh harus horizontal dan ramping, lalu lengan direntangkan ke depan dan kaki lurus serta dirapatkan.
Setelahnya, lengan ditarik ke belakang di dalam air, tubuh bergerak ke posisi miring dengan tubuh berada di posisi 45 derajat di atas air. Sementara pinggul dan kaki tetap di dalam air memberikan dorongan.
Setelah fase penarikan lengan, ketika tubuh dimiringkan pada 45 derajat, wajah diarahkan ke bawah dan sedikit ke depan, mata tertuju pada titik sekitar 3-6 kaki di depan. Lalu, kepala tetap sejajar dengan tubuh dan tubuh kembali ke horizontal dan menghadap ke bawah.
2. Gerakan Tangan
Saat lengan mulai ditarik ke belakang, lalu ditekuk sebesar 90 derajat, siku berada setinggi bahu, dan lengan atas serta tangan sejajar lalu mengarah ke bawah. Di saat yang sama, tubuh bagian atas keluar dari air hingga miring sebesar 45 derajat.
Saat tangan bertemu di bawah dada, lengan direntangkan ke depan dalam satu garis untuk kembali ke posisi awal. Di saat bersamaan, tubuh kembali ke posisi horizontal.
3. Gerakan Kaki
Perenang berada di posisi awal, yaitu berbaring horizontal di dalam air. Lengan direntangkan ke depan dan kaki direntangkan serta disatukan. Gerakan ini mirip kaki katak saat berenang, berguna untuk memberikan dorongan ke depan.
Pertama-tama, tarik tumit ke atas ke pantat. Ini adalah titik resistensi paling tinggi dalam dorongan atau tendangan yang dilakukan. Maka dari itu, cobalah untuk rajin berlatih dalam memperkuat paha belakang agar tumit lebih cepat menyentuh bokong dan meningkatkan tempo berenang
4. Pernapasan
Untuk pernapasan pada gaya dada relatif mudah. Tarikan napas bisa dilakukan saat kepala berada di atas air pada akhir tarikan lengan. Setelah itu, pengeluaran napas dilakukan saat kepala terendam air selama pemulihan lengan ke depan. Sehingga, paru-paru kosong sebelum kepala terangkat di atas air.
Cara Belajar Gaya Dada
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk belajar gaya dada, yaitu
- Langkah pertama: Gerakan lengan, gerakan kaki, dan latihan pernapasan dilakukan secara individual di darat.
- Langkah kedua: Gerakan lengan dan kaki dipraktikkan secara terpisah di dalam air, dengan pelampung untuk memberikan daya apung tambahan.
- Langkah ketiga: Gerakan lengan dan kaki dilakukan secara bersamaan di dalam air, tentunya dengan bantuan pelampung seperti pada langkah sebelumnya.
- Langkah keempat: Renang tanpa alat bantu sudah bisa dilakukan saat sudah cukup percaya diri dalam keterampilan berenangnya.
Manfaat Berenang dengan Gaya Dada
1. Melatih Tubuh Bagian Bawah
Gaya renang ini dapat melatih tubuh bagian bawah. Tendangan katak yang kuat adalah faktor utama terkait hal ini karena harus mendorong tubuh saat berada di air. Hal ini sangat baik dalam melatih paha belakang dan bagian dalam.
Saat lutut menekuk, otot hamstring dan fleksor pinggul bekerja sama untuk mendukung aksi dorongan. Saat meregangkan kaki dan mendorong ke belakang di akhir tendangan katak, otot gluteal bekerja dengan paha depan untuk mendorong tubuh ke depan.
2. Melatih Tubuh Bagian Atas
Gaya dada dapat mengencangkan otot-otot di bahu dan trisep, serta otot-otot dada. Hal ini karena gerakan lengan yang mencakup gerakan menyapu ke dalam dan ke luar yang membentuk bahu dan punggung.
Jika ingin memiliki otot tubuh bagian atas yang lebih kuat, tingkatkan kecepatan atau gabungkan teknik yang lebih menantang saat berenang.
3. Menyehatkan Jantung dan Paru-paru
Gaya dada termasuk paling lambat di antara gaya renang lainnya. Makanya, pembakaran lemaknya lebih sedikit. Tapi, karena tidak menggunakan banyak energi, perenang bisa melalui jarak yang jauh. Hal ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
Itulah pembahasan tentang renang gaya dada yang perlu diperhatikan jika ingin bisa. Gerakan ini cocok dilakukan untuk seseorang yang baru belajar berenang. Setelah gerakan ini dikuasai, barulah pindah ke gaya lainnya yang lebih kompleks.
Jika memiliki pertanyaan lainnya terkait renang gaya dada, fitur tanya dokter dari aplikasi Halodoc bisa digunakan, lho. Sebelum itu, download aplikasi Halodoc terlebih dahulu, sehingga kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan dengan mudah dimana dan kapan saja!