Suka Makan Daging, Perlu Waspada Antraks
Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya jenis daging yang ada di Indonesia, daging sapi dan ayam menjadi dua jenis yang digemari dan sering dikonsumsi, terutama ketika perayaan tertentu, seperti Hari Raya Idulfitri atau Hari Raya Kurban. Namun, tidak banyak yang tahu bahaya yang mengintai karena konsumsi daging sapi. Tidak hanya dapat menyebabkan berbagai penyakit jika konsumsinya terlalu banyak, kamu perlu waspada adanya antraks.
Antraks adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang gram positif yang disebut Bacillus anthracis. Bakteri ini mudah dijumpai secara alami di tanah dan biasanya menyerang hewan peliharaan atau hewan liar di seluruh dunia. Seseorang bisa mengidap antraks jika bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang telah terkontaminasi.
Bagaimana Hewan Bisa Terinfeksi Antraks?
Hewan peliharaan dan liar seperti domba, sapi, kambing, kijang, dan rusa dapat terinfeksi ketika mereka menghirup atau menelan spora di tanah, tanaman, atau air yang terkontaminasi. Vaksinasi rutin pada hewan bisa membantu mencegah penyebaran wabah virus antraks pada hewan lain.
Baca juga: 5 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan
Lalu, Bagaimana Orang Bisa Terinfeksi Antraks?
Orang terinfeksi antraks ketika spora masuk ke dalam tubuh. Ketika spora antraks masuk ke dalam tubuh, mereka dapat diaktifkan. Nah, ketika diaktifkan inilah, bakteri berkembang biak, menyebar di dalam tubuh, menghasilkan racun dan menyebabkan penyakit parah pada seseorang. Kondisi ini bisa terjadi ketika orang menghirup spora, makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spora. Kegiatan tertentu meningkatkan peluang seseorang terinfeksi.
Gejala antraks sendiri berbeda, bergantung pada jenis infeksi dan dapat berlangsung mulai dari hari pertama hingga lebih dari 2 bulan. Semua jenis antraks memiliki potensi, jika tidak diobati, terjadi penyebaran dan menyebabkan penyakit yang sulit disembuhkan, bahkan memicu terjadinya kematian.
Baca juga: 3 Hewan Rumahan yang Bisa Membawa Penyakit
Siapa saja yang melakukan kontak dengan spora antraks bisa berisiko terinfeksi. Meski antraks jarang terjadi, ada beberapa aktivitas yang membuat orang-orang tertentu lebih berisiko terpapar, seperti mereka yang menangani produk hewan, dokter hewan, produsen ternak, wisatawan, dan profesional laboratorium.
Bagaimana Mencegahnya?
Pencegahan penularan antraks ini dilakukan baik dari sisi manusia maupun dari sisi kesehatan hewan. Pada hewan, sebaiknya dilakukan vaksinasi agar kontaminasi tidak terjadi, sementara pada manusia, tindakan pencegahan yang bisa dilakukan seperti memasak daging yang hendak dikonsumsi hingga matang pada suhu tinggi agar bakteri bisa mati.
Bisa juga dengan mengukus atau merebus daging pada suhu tinggi, atau direndam dalam larutan garam hipertonik. Selalu jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri, salah satunya adalah dengan mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, setelah beraktivitas, dan setelah menggunakan toilet. Jangan lupa, pastikan daging sapi yang kamu beli berasal dari sapi sehat dan telah divaksin, serta dipelihara dan dipotong dalam lingkungan yang sehat pula.
Baca juga: Tak Hanya Anjing, Hewan Ini Juga Bisa Sebabkan Rabies
Tidak masalah jika kamu suka daging, karena antraks bisa dicegah dengan membiasakan pola hidup sehat dan bersih. Segala keluhan yang kamu rasakan di tubuhmu, jangan abaikan, karena kamu bisa menanyakannya langsung pada dokter lebih mudah melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download langsung di ponsel secara gratis. Pakai aplikasi Halodoc, yuk!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan