Suka Jajan Sembarangan? Hati-hati Disentri

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   20 Juni 2018
Suka Jajan Sembarangan? Hati-hati DisentriSuka Jajan Sembarangan? Hati-hati Disentri

Halodoc, Jakarta - Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan pengidapnya mengalami diare yang disertai lendir dan darah. Penyakit disentri lebih sering ditemui di negara beriklim tropis.

Faktor Risiko Disentri

Meski dapat dialami siapa saja, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan terserang disentri, diantaranya:

  • Anak berusia 2-4 tahun.
  • Tinggal atau berkunjung ke daerah yang memiliki sanitasi buruk.
  • Laki-laki homoseksual yang pernah atau sering melakukan kontak oral-anal, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Tinggal di pemukiman padat. Kondisi ini dapat memudahkan penyebaran bakteri, termasuk di tempat penitipan anak, kolam mandi umum, barak militer, penjara, asrama, maupun panti jompo.

Tanda dan Gejala Disentri

Berdasarkan penyebabnya, berikut adalah tanda dan gejala disentri yang perlu diwaspadai:

 

  • Disentri Akibat Bakteri

 

Bakteri yang dapat menyebabkan disentri adalah bakteri Shigella. Tanda dan gejala biasanya muncul sekitar 5-7 hari, yang ditandai dengan diare berdarah, demam, nyeri perut, serta mual dan muntah.

 

  • Disentri Akibat Parasit

 

Parasit yang dapat menyebabkan disentri adalah parasit Amoeba. Parasit ini dapat masuk ke aliran darah dan menyebar ke beberapa organ, terutama ke hati dan membentuk abses hati. Tanda dan gejala abses hati antara lain demam, lemas, mual, batuk, tidak nafsu makan, sakit kuning, dan menurunnya berat badan. Jika tidak segera diobati, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat.

Biasanya, tanda dan gejala disentri muncul 10 hari setelah terjadinya infeksi dan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Gejala yang dirasakan antara lain:

 

  • Nyeri perut.
  • Diare disertai darah atau nanah.
  • Demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri saat buang air besar.
  • Kehilangan napsu makan.
  • Penurunan berat badan.

 

  • Perdarahan pada rektum, yaitu saluran yang menjadi bagian terakhir dari usus besar untuk membuang feses.

Penanganan Disentri

Jika kamu mengalami diare yang disertai lendir dan darah, jangan tunda untuk segera berobat ke dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan pengidap disentri untuk:

 

  • Rehidrasi, yaitu dengan memperbanyak minum agar tidak dehidrasi. Minuman yang disarankan adalah oralit karena mengandung elektrolit. Jika sudah dehidrasi, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan cairan melalui infus.
  • Antibiotik yang disesuaikan dengan penyebab disentri. Sebaiknya, jangan minum obat sembarangan sebelum dokter memastikan diagnosis penyakit yang kamu alami.

 

Pencegahan Disentri

Pencegahan disentri yang paling utama adalah dengan menjaga kebersihan diri. Cuci tangan pakai sabun sebelum makan atau minum, setelah mengganti popok anak, dan sebelum memulai memasak atau menyiapkan makanan. Orang dengan disentri sebaiknya tidak menyiapkan makanan dan minuman orang lain dulu. Ini karena karena kuman masih ada di dalam tubuhnya sampai dua minggu setelah gejala muncul.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang disentri. Kalau kamu masih punya pertanyaan lain seputar disentri, gunakan aplikasi Halodoc saja. Sebab melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter yang tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!