Suka Bicara Sendiri, Benarkah Tanda Gangguan Mental?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   07 September 2021

“Untuk membantu fokus, kadang seseorang gemar bicara sendiri. Bahkan jika kebiasaan ini dilakukan anak, ini bisa menjadi cara ampuh bagi mereka mengembangkan bahasa. Namun, jika kebiasaan berbicara sendiri ini terjadi akibat halusinasi, maka ini adalah tanda gangguan jiwa.”

Suka Bicara Sendiri, Benarkah Tanda Gangguan Mental?Suka Bicara Sendiri, Benarkah Tanda Gangguan Mental?

Halodoc, Jakarta – Kadang orang sering mengasosiasikan kebiasaan suka bicara sendiri atau self-talk dengan masalah kesehatan mental. Namun, kebanyakan ahli menganggap hal ini cukup  normal di segala usia, bahkan bermanfaat dalam beberapa keadaan.

Para ahli mendefinisikan bahwa self-talk adalah ekspresi verbal dari posisi internal atau keyakinan, yang berarti mengungkapkan perasaan batin, pikiran non-verbal, dan intuisi tentang situasi melalui pembicaraan. Orang tersebut juga hanya bermaksud mengarahkan ucapannya pada dirinya sendiri.

Walaupun anak-anak sering berbicara sendiri, hal itu seharusnya tidak menjadi perhatian bagi orangtua atau pengasuh. Sebab ini bisa menjadi cara mengembangkan bahasa, tetap terstimulasi selama proses belajar, dan meningkatkan kinerja saat menyelesaikan tugas. Kebiasaan berbicara sendiri dapat berlanjut hingga dewasa dan umumnya tidak menjadi masalah.

Baca juga: Ketahui Manfaat Self-Talk untuk Menjaga Kesehatan Mental

Adakah Manfaat Bicara Sendiri? 

Self-talk mungkin memiliki beberapa manfaat. Ini tidak menyebabkan risiko kesehatan yang signifikan, kecuali jika seseorang juga mengalami gejala lain dari kondisi kesehatan mental, seperti halusinasi.

Saat melakukan tugas dengan serangkaian instruksi, self-talk dapat meningkatkan kontrol atas tugas, konsentrasi, dan kinerja. Ini juga dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.

Sebuah studi dari Quarterly Journal of Experimental Psychology meneliti bagaimana self-talk memengaruhi tugas pencarian visual. Temuan menunjukkan bahwa berbicara sendiri sambil mencari objek tertentu, seperti barang, pakaian atau kunci yang hilang, atau mencoba menemukan produk di toko kelontong, cara ini dapat membantu seseorang menemukannya lebih cepat.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mungkin ada manfaat untuk melakukan self-talk selama olahraga, tergantung pada bagaimana orang tersebut berbicara sendiri dan apa yang mereka katakan. Misalnya, berbicara sendiri dengan cara yang memotivasi atau instruksional dapat meningkatkan performa. Namun, meskipun self-talk negatif dapat meningkatkan motivasi dalam olahraga, tetapi mungkin ini tidak meningkatkan performa. 

Baca juga: Sering Halusinasi? Mungkin Idap Skizofrenia Paranoid

Kapan Perlu Dikhawatirkan?

Beberapa orang bertanya-tanya apakah sering berbicara sendiri menunjukkan bahwa mereka memiliki kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, tetapi biasanya tidak demikian. Orang dengan kondisi yang memengaruhi psikis seperti skizofrenia mungkin tampak berbicara sendiri, hal ini umumnya terjadi sebagai akibat dari halusinasi pendengaran. Dengan kata lain, mereka sering tidak berbicara kepada diri sendiri, tetapi membalas suara yang hanya dapat mereka dengar.

Jika kamu mendengar suara atau mengalami halusinasi lain, sebaiknya segera cari bantuan profesional. Seorang terapis terlatih dapat menawarkan bimbingan penuh kasih dan membantu mengeksplorasi penyebab potensial dari gejala-gejala ini. Seorang terapis juga dapat menawarkan dukungan jika kamu:

  • Ingin berhenti berbicara pada diri sendiri, tetapi tidak dapat menghentikan kebiasaan itu sendiri.
  • Merasa tertekan atau tidak nyaman berbicara dengan diri sendiri,
  • Mengalami bullying atau stigma lain karena berbicara kepada diri sendiri.

Jika kamu sedang berusaha untuk menghentikan kebiasaan ini, kamu juga bisa tanyakan pada psikolog di Halodoc. Psikolog akan membantumu mengatasi kebiasaan ini dengan beberapa terapi yang mungkin bisa dicoba. Mereka juga bisa memberikan beberapa saran terkait untuk membantu mengatasi masalah ini.

Baca juga: Alasan Berbicara Melantur Bisa Jadi Gejala Psikosis 

Cara untuk Menghentikan Kebiasaan Bicara Sendiri

Sekali lagi, tidak ada yang salah dengan berbicara pada diri sendiri. Namun, jika kamu melakukannya secara teratur di tempat kerja atau tempat lain yang dapat mengganggu orang lain, kamu mungkin ingin untuk menghentikan atau setidaknya mengurangi kebiasaan ini. Berikut ini beberapa cara menghentikan kebiasaan bicara sendiri: 

Buat Jurnal

Tak hanya berbicara kepada diri sendiri, menulis jurnal juga bisa membantu. Menuliskan pikiran, emosi, atau apa pun yang ingin kamu jelajahi dapat membantu kamu bertukar pikiran tentang solusi potensial dan melacak apa yang telah kamu coba.

Ajukan Pertanyaan kepada Orang Lain Sebagai Gantinya

Kamu tak perlu selalu bicara sendiri untuk berusaha memecahkan masalah tertentu, dan sebagai gantinya kamu perlu pertimbangkan mengobrol dengan rekan kerja atau teman sekelas. 

Alihkan Perhatian

Jika kamu benar-benar perlu diam, kamu dapat mencoba mengunyah permen karet atau mengisap permen keras. Atau kamu juga bisa mencoba untuk membawa minum dan meneguknya setiap kali kamu berusaha untuk berbicara dengan diri sendiri. 

Ingatlah Bahwa Ini Cukup Umum

Jika tidak sengaja melakukannya, cobalah untuk tidak merasa malu. Bahkan jika kamu tidak menyadarinya, kebanyakan orang berbicara sendiri, setidaknya sesekali.

Pastikan kamu selalu memperhatikan keadaan kesehatan mentalmu. Jika sering merasa stres atau depresi, jangan ragu untuk melakukan Tes Depresi di Halodoc✔️ sebagai langkah awal menjaga kesehatan jiwa. Klik gambar di bawah ini untuk memulainya.

tes depresi halodoc
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. Is It Normal to Talk to Yourself?
Healthline. Diakses pada 2021. It’s Totally Normal (and Healthy) to Talk to Yourself.
The Conversation. Diakses pada 2021. Is Talking to Yourself a Sign of Mental Illness?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan