Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Gangguan Insomnia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 April 2020
Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Gangguan InsomniaHati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Gangguan Insomnia

Halodoc, Jakarta - Beberapa orang menganggap dirinya kesulitan untuk tidur di malam hari disebabkan oleh asupan kafein yang berlebih. Namun, bagaimana jika gangguan tersebut terjadi setiap malam? Bukan tidak mungkin ternyata kamu mengidap insomnia. Tubuh kamu mungkin telah mempunyai jam biologisnya sendiri, seperti produktif di malam hari dan mengantuk di siang hari.

Namun, ternyata banyak penyebab lainnya selain jam biologis tubuh yang dapat membuat seseorang mengalami insomnia. Salah satu penyebab yang dapat membuat seseorang mengidap gangguan tidur tersebut adalah perasaan stres. Lalu, kenapa stres dan gangguan insomnia dapat berhubungan satu sama lain? Berikut ulasan lengkapnya!

Baca juga: Insomnia Bukan karena Stres tetapi Kebiasaan Tidur?

Perasaan Stres Dapat Sebabkan Gangguan Insomnia

Insomnia adalah gangguan tidur yang umum terjadi dan menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk tertidur dan tetap tertidur. Seseorang dengan gangguan ini dapat mengalami bangun terlalu dini atau kesulitan untuk tidur kembali. Insomnia dapat menimbulkan perasaan lelah ketika bangun dan memengaruhi kesehatan, kinerja, hingga produktivitas.

Pada beberapa kasus, seseorang yang mengidap insomnia jangka pendek dapat berlangsung dalam beberapa hari atau minggu. Umumnya, pengidap gangguan insomnia akut ini disebabkan oleh perasaan stres. Memang telah banyak penelitian yang menyebutkan seseorang yang mengalami stres mempunyai kemungkinan besar juga mengidap gangguan insomnia.

Stres yang terjadi ternyata dapat menginduksi serangkaian reaksi tubuh pada otak dan sistem saraf, sistem endokrin (hormon), hingga sistem kekebalan tubuh. Penelitian dilakukan terhadap respons stres pada tubuh yang dapat menyebabkan keadaan hyperarousal. Hal ini dapat menyebabkan otak dan tubuh seseorang dalam masuk dalam keadaan waspada.

Keadaan hyperarousal ini yang dapat menjadi pendorong utama seseorang mengalami insomnia. Seseorang dapat masuk dalam keadaan ini disebabkan oleh faktor kognitif seperti rasa khawatir dan reaksi yang timbul pada sistem saraf. Semua faktor tersebut dapat dipicu oleh rasa stres yang akhirnya seseorang akan kesulitan tidur di malam hari.

Saat gangguan insomnia sudah parah, pola tidur akan terganggu dan menyebabkan masalah lainnya, seperti lebih mudah marah dan reaktif secara emosional. Selain itu, masalah pada tidur tersebut juga dapat menyebabkan perasaan stres semakin bertambah yang dapat berkembang menjadi rasa cemas. Maka dari itu, penting untuk mengatasi perasaan stres yang timbul.

Selain itu, kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait perasaan stres yang dapat sebabkan gangguan insomnia menyerang. Dengan mengetahui beberapa hal yang penting tentang hal tersebut, diharapkan gangguan tidur dapat diatasi. Caranya mudah, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan harian!

Baca juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Mental Meski Sedang Stres

Cara Mengatasi Gangguan Insomnia Disebabkan Stres

Insomnia yang terjadi berhubungan dengan perasaan stres dapat dicegah dan dikelola dengan merubah kebiasaan sehari-hari. Penting untuk mengatur gaya hidup sehari-hari agar tubuh lebih sehat secara mental dan fisik. Dengan begitu, pikiran akan menjadi lebih positif dan perasaan stres akan berkurang yang membuat insomnia dapat diatasi.

Penting untuk menjaga keseimbangan antara jam kerja dengan jam istirahat yang dapat mengatasi perasaan stres, menghilangkan ketegangan emosional, dan mencari solusi dari semua masalah yang ada. Dengan begitu, kamu dapat menjaga tubuh sehat secara mental dan terhindar dari perasaan stres yang selama ini mengganggu hari-harimu.

Baca juga: Susah Tidur? Ini Cara Mengatasi Insomnia

Kamu juga dapat makan dengan teratur dan seimbang, berolahraga secara rutin selama 30 menit sebanyak 3-4 kali seminggu, dan melakukan relaksasi tubuh. Juga, penting untuk menetapkan tujuan hidup dan menerima segala kenyataan jika tidak ada yang sempurna di dunia. Dengan begitu, diharapkan stres yang terjadi tidak lagi menimbulkan gangguan insomnia.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Insomnia.
Sleep Foundation. Diakses pada 2020. Stress and Insomnia.
NCBI. Diakses pada 2020. Stress and Sleep Disorder.