Speech Delay, Masalah Saraf atau Psikologis?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 Desember 2019
Speech Delay, Masalah Saraf atau Psikologis?Speech Delay, Masalah Saraf atau Psikologis?

Halodoc, Jakarta – Speech delay merupakan jenis gangguan tumbuh kembang yang bisa menyerang anak-anak. Pada kondisi ini, Si Kecil mengalami keterlambatan untuk berbicara. Singkatnya, speech delay menyebabkan kemampuan bicara anak tidak berkembang sesuai dengan usia. Sebenarnya, mengapa seorang anak bisa mengalami keterlambatan bicara? 

Seiring bertambahnya usia, Si Kecil akan mengalami perkembangan, baik dari segi fisik dan juga kemampuan bahasa. Anak-anak secara perlahan akan bisa mengerti kalimat yang didengar dan mulai mahir menyampaikan perasaannya melalui kata-kata. Namun, setiap anak umumnya memiliki perkembangan yang berbeda, sehingga waktu yang dibutuhkan sampai anak bisa berbicara pun akan berbeda. 

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Speech Delay pada Anak

Mengenal Speech Delay dan Penyebabnya 

Anak yang mengalami speech delay biasanya akan menunjukkan gejala kegagapan atau kesulitan mengucapkan kata-kata dengan tepat. Selain itu, anak yang mengalami gangguan ini juga mengalami kesulitan untuk mengekspresikan diri atau memahami maksud orang lain. Kemampuan bahasa dan bicara anak umumnya akan berkembang pada tiga tahun pertama kehidupan. 

Maka dari itu, tiga tahun pertama kehidupan bayi disebut sebagai periode krusial terutama dalam perkembangan keterampilan berbicara dan bahasa. Anak-anak cenderung memiliki keterampilan berbicara dan bahasa yang baik jika sering terpapar suara atau ucapan orang lain. Penting bagi orangtua untuk selalu membuat interaksi dengan Si Kecil, sehingga terhindar dari terlambat bicara. 

Selain kurang paparan bahasa, speech delay pada anak juga bisa dipicu oleh kondisi kesehatan tertentu. Secara umum, terlambat bicara pada anak bisa disebabkan oleh gangguan pada mulut, terutama pada ludah atau langit-langit mulut. Salah satu kondisi yang bisa memicu speech delay pada anak adalah frenulum, yaitu lipatan di bawah lidah yang pendek. 

Anak yang mengalami frenulum cenderung kesulitan untuk berbicara, sebab lipatan di bawah lidah yang pendek bisa membatasi pergerakan lidah, sehingga kesulitan menghasilkan kata atau kalimat. Terlambat bicara alias speech delay pada anak juga bisa terjadi karena gangguan pendengaran alias tuli. Kondisi ini membuat anak tidak bisa mengidentifikasi kata. Tuli pada anak bisa terjadi karena kondisi bawaan atau muncul akibat infeksi. 

Baca juga: Anak Alami Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Terlambat Bicara

Anak-anak juga bisa mengalami terlambat bicara karena memiliki gangguan dalam belajar. Hal itu membuatnya menjadi lebih lambat dalam mengenali kata, mencerna, kemudian menggunakannya. Orang tua sebaiknya tidak mengabaikan begitu saja terlambat bicara pada anak. Sebab, kondisi ini ternyata juga bisa menjadi gejala awal dari gangguan perkembangan, seperti cerebral palsy atau sindrom autisme. 

Meski perkembangan bicara tiap anak berbeda-beda, tetapi orangtua perlu untuk mengetahui “patokan”, sehingga bisa mengidentifikasi speech delay segera. Ayah dan ibu harus tahu sejauh mana kemampuan bicara anak, sesuai usianya. Pada usia 3 bulan, umumnya bayi sudah mulai bisa mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti. Bayi juga biasanya sudah mulai mengerti bahwa ia tengah diajak bicara dan menunjukkannya dengan tertawa atau menatap wajah orang yang mengajak berbicara. 

Memasuki usia 6 bulan, anak mulai mengeluarkan suara yang berbeda dan terdengar lebih jelas suku katanya. Meski begitu, kalimat yang dikeluarkan masih tidak memiliki arti, seperti “da-da” atau “wa-wa”. Menjelang akhir usia 6 bulan sampai usia 9 bulan, bayi cenderung sering menunjukkan kondisinya, seperti sedih, marah, atau senang, melalui kata-kata. Di usia 9 bulan bayi juga umumnya sudah memahami kata dasar seperti “ya” atau “tidak”. 

Di usia 12 bulan, bayi sudah bisa mengucapkan kata “mama” dan “papa” serta mulai bisa menirukan kata yang diucapkan orang sekitar. Semakin lama, kemampuan bahasa bayi akan semakin berkembang. Sampai di usia 24 bulan, anak biasanya sudah bisa berkomunikasi dengan 2 kosa kata. Saat anak memasuki usia 3-5 tahun, kemampuan bahasa dan bicaranya akan berkembang pesat. Si Kecil sudah bisa memahami perintah dan berkomunikasi dengan orang lain, misalnya dengan menceritakan kisah sederhana. 

Baca juga: Awas, Inilah 4 Gangguan Bicara yang Bisa Dialami Anak

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Ibu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2019. Delayed Speech or Language Development.
Rady Children’s. Diakses pada 2019. Delayed Speech or Language Development.
WebMD. Diakses pada 2019. What causes language and speech delays in children?