Sindrom Sotos Bisa Sebabkan Gigantisme
Halodoc, Jakarta – Menjaga kesehatan anak sejak dalam kandungan merupakan pencegahan gangguan kesehatan pada anak ketika dilahirkan. Mengonsumsi makanan sehat dan mencukupi kebutuhan air dapat dilakukan ibu sejak dalam kandungan untuk memastikan kesehatan anak tetap terjaga meskipun dalam kandungan. Banyak gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada anak ketika dilahirkan, salah satunya adalah masalah gangguan genetika atau kelainan genetika.
Ada beberapa sindrom yang diakibatkan adanya kelainan genetika pada anak, salah satunya adalah sindrom sotos. Pada dunia kesehatan, sindrom sotos adalah kelainan genetika yang dapat menyerang anak-anak. Ketika anak mengalami sindrom sotos, perkembangan dan pertumbuhan fisik anak menjadi lebih cepat dibandingkan dengan usianya. Kondisi sindrom sotos dikenal juga dengan istilah gigantisme serebral. Sindrom ini dapat menyebabkan seorang anak mengalami gigantisme, yang membuat seorang anak mengalami kelebihan dalam pertumbuhan fisiknya.
Sindrom sotos pada anak dapat dideteksi ketika anak memasuki usia 2 hingga 3 tahun masa pertumbuhannya. Ini gejala yang terlihat ketika anak mengalami sindrom sotos, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki Wajah yang Khas
Anak dengan sindrom sotos dapat terlihat dari perbedaan wajah yang khas jika dibandingkan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak lainnya. Anak dengan sindrom sotos memiliki hidung yang terlihat lebih datar, dan lebih dominan pada wajah berbentuk panjang sehingga terlihat sempit dan kecil. Dahi anak sindrom sotos juga lebih lebar atau lebih tinggi. Uniknya, anak dengan sindrom sotos memiliki pipi yang selalu berwarna kemerahan.
2. Ukuran Kepala yang Berbeda
Biasanya, anak dengan sindrom sotos memiliki ukuran kepala lebih besar jika dibandingkan dengan anak pada usianya. Kelainan ini dikenal dengan istilah makrosefali.
3. Gangguan Kesehatan
Sindrom sotos dapat berpengaruh pada kesehatan anak-anak. Selain pertumbuhan fisik yang berlebihan, sindrom sotos dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ tubuh seperti ginjal maupun saluran kemih. Ketidaknormalan saluran kemih pada anak yang mengalami sindrom sotos tentu mengganggu kesehatan. Tentu jika tidak segera diatasi dan ditangani dengan baik, komplikasi penyakit terkait saluran kemih akan berkembang. Begitu juga dengan gangguan pada ginjal anak. Pada anak wanita, kemungkinan mengalami gangguan kehamilan ketika sudah dewasa.
4. Masalah Perilaku
Kebanyakan, anak-anak dengan sindrom sotos mengalami masalah pada perilakunya. Hal ini disebabkan perubahan hormon pada kesehatannya. Anak dengan sindrom sotos berperilaku lebih aktif jika dibandingkan anak lainnya. Bahkan tindakan dan tingkah lakunya cenderung hiperaktif. Tidak hanya itu, anak-anak dengan sindrom sotos juga lebih mudah merasa takut dan mudah sekali untuk tantrum atau mengamuk.
Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan sindrom sotos pada anak. Menganalisis kromosom, uji genetik molekuler hingga pemeriksaan urine dilakukan untuk memastikan kondisi ini. Saat anak terdiagnosa memiliki sindrom sotos, terapi akan dilakukan untuk mengurangi dampak atau gejala yang akan dirasakan anak. Pemberian obat-obatan juga bisa dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi penyakit lain pada anak.
Dukungan keluarga tentu diperlukan untuk perkembangan anak yang mengalami sindrom sotos. Tidak ada salahnya ibu bertanya pada dokter mengenai sindrom sotos melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan