Sindrom Asperger Sebabkan Gangguan Motorik, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta – Sindrom Asperger adalah jenis kelainan autisme yang memengaruhi keterampilan komunikasi dan sosialisasi. Selain kemampuan komunikasi dan sosialisasi, pengidap sindrom Asperger juga mengalami masalah dengan gangguan motorik.
Ini disebabkan karena sistem motorik yang salah memberikan informasi anggota tubuh mana yang harus bergerak. Hal inilah yang memicu anak dengan sindrom Asperger mengalami kesulitan dalam gerak koordinasi seperti menangkap ataupun melempar bola. Baca lebih lanjut mengenai sindrom Asperger di sini!
Masalah Proprioception
Gangguan motorik pada anak dengan sindrom Asperger juga terkait dengan masalah proprioception. Proprioception adalah persepsi rangsangan yang berhubungan dengan posisi, postur tubuh, keseimbangan, atau kondisi tubuh. Proprioception juga bisa disebut sebagai kemampuan otak mengetahui letak anggota tubuh tanpa melihat.
Baca juga: Orangtua, Ini Tantangan Merawat Anak dengan Sindrom Asperger
Kombinasi faktor genetik dan lingkungan menjadi penyebab yang menyebabkan perubahan perkembangan otak pada pengidap sindrom Asperger. Akibatnya, gangguan motorik dan proprioception pun terjadi.
Berbagai terapi dapat membantu pengidap sindrom Asperger menghadapi gangguan motoriknya. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah:
-
Mendapatkan Pendidikan Khusus
Seorang anak yang mengalami sindrom Asperger harus mendapatkan pendidikan khusus, di samping bergabung dengan sekolah pada umumnya. Dengan mendapatkan pendidikan khusus, anak dapat mengejar ketertinggalan di sekolah umum.
-
Memperoleh Keterampilan Sosial yang Sesuai
Anak dengan sindrom Asperger membutuhkan keterampilan sosial tambahan untuk meningkatkan interaksi anak tersebut dengan orang lain.
-
Pelatihan Keterampilan Komunikasi
Terapi bicara dan bahasa khusus dapat membantu orang tersebut belajar bagaimana memulai dan mempertahankan percakapan, misalnya. Ini juga termasuk mempelajari cara menggunakan nada suara dalam pertanyaan, konfirmasi, ketidaksepakatan dan instruksi, serta bagaimana menafsirkan dan menanggapi isyarat, baik verbal maupun non-verbal.
Baca juga: Kenali 3 Terapi untuk Atasi Sindrom Asperger
-
Terapi Perilaku Kognitif
Jenis terapi ini perlu dilakukan untuk belajar mengendalikan emosi dan mengurangi minat obsesif serta rutinitas berulang.
-
Modifikasi Perilaku
Ini termasuk strategi untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku tidak efektif.
-
Terapi Okupasi atau Fisik
Terapi okupasi atau terapi fisik dilakukan untuk mengatasi masalah integrasi sensorik atau koordinasi motorik yang buruk.
-
Diet Khusus
Diet khusus, seperti diet bebas gluten dan suplemen vitamin sejatinya dapat bermanfaat. Salah satu rekomendasi yang disarankan adalah mengolah makanan dengan minyak ikan secara teratur yang diyakini dapat mengatasi masalah kognitif.
Bagaimana Mendeteksi Sindrom Asperger?
Beberapa jenis tes yang dilakukan untuk mendeteksi sindrom Asperger adalah tes fisik, seperti pendengaran, tes darah, atau rontgen, untuk mengesampingkan kondisi lain yang bisa jadi penyebab gejala.
Untuk menilai seorang anak mengidap Asperger atau tidak, dibutuhkan tim medis terdiri dari seorang dokter anak dan spesialis lainnya, seperti seorang psikolog. Di sini sangat penting untuk orang tua memberikan informasi tentang gejala agar menjadi pertimbangan dokter dalam mendiagnosis.
Tulisan ini memfokuskan gangguan motorik pada anak dengan sindrom Asperger. Rekomendasi buat orang tua, jika anak mengalami sindrom Asperger, perbanyak interaksi anak dengan rekan-rekan sebaya ataupun lingkungan luar.
Dengan melihat ragam aktivitas misalnya di taman bermain di mana banyak anak-anak berlari, melompat, memanjat, dan mengendarai sepeda, ini bisa menjadi semacam rangsangan buat anak pengidap Asperger untuk berinteraksi dan meniru.
Kalau orang tua ingin tahu lebih dalam mengenai sindrom Asperger dan bagaimana cara mengatasinya, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ayah dan ibu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor orang tua bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Referensi: