Siapa yang Membutuhkan Pemeriksaan Bronkoskopi?
“Pemeriksaan bronkoskopi direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi tertentu. Contohnya gejala saluran napas tidak normal, mereka yang didiagnosis penyakit paru-paru, hingga perokok berat.”
Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan bronkoskopi merupakan salah satu prosedur medis untuk diagnosis, dan mengobati gangguan pada saluran pernapasan, khususnya saluran bronkial.
Pemeriksaan ini menggunakan alat bernama bronkoskop, yang masuk melalui mulut atau hidung ke dalam saluran pernapasan.
Pemeriksaan bronkoskopi dapat dilakukan jika seseorang mengalami keluhan. Atau, masalah pada saluran napas seperti batuk kronis, sesak napas yang berulang, atau hemoptisis (batuk darah).
Siapa yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Bronkoskopi?
Pemeriksaan bronkoskopi untuk membantu diagnosis berbagai penyakit paru-paru. Contohnya seperti kanker paru-paru, pneumonia, tuberkulosis, fibrosis paru, atau penyakit obstruktif saluran napas kronis.
Dengan melihat langsung ke dalam saluran bronkial, dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) atau cairan (lavage bronkial), untuk analisis lebih lanjut dan menentukan diagnosis yang akurat.
Proses bronkoskopi memungkinkan dokter untuk melihat langsung ke dalam saluran napas dan mencari tanda-tanda penyumbatan, peradangan, atau kelainan lainnya.
Siapa saja yang membutuhkan pemeriksaan bronkoskopi? Pemeriksaan bronkoskopi direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi-kondisi berikut:
1. Gejala saluran napas tidak normal
Jika seseorang mengalami gejala saluran napas yang tidak normal seperti batuk kronis, sesak napas yang berulang, atau produksi dahak yang berlebihan, pemeriksaan bronkoskopi dapat membantu menentukan penyebabnya.
Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi adanya penyumbatan, peradangan, atau kelainan pada saluran napas.
2. Bronkoskopi untuk diagnosis penyakit paru-paru
Pemeriksaan ini dapat mendiagnosis dan memantau penyakit paru-paru seperti kanker paru-paru, fibrosis paru, pneumonia, tuberkulosis, atau penyakit obstruktif saluran napas kronis.
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter melihat secara langsung kondisi saluran napas dan mengambil sampel jaringan untuk analisis lebih lanjut. Baca selengkapnya di Pemeriksaan Bronkoskopi untuk Mendeteksi Pneumonia.
3. Evaluasi dan tindak lanjut pada hasil pemeriksaan
Jika hasil tes medis sebelumnya menunjukkan adanya kelainan pada saluran napas, pemeriksaan bronkoskopi perlu untuk evaluasi lebih lanjut.
Misalnya, jika hasil dari tes pencitraan seperti CT scan menunjukkan, adanya massa atau lesi pada saluran napas, tindakan bronkoskopi untuk mengambil sampel jaringan dan menentukan diagnosis yang akurat.
4. Penyaringan dan deteksi dini
Pemeriksaan bronkoskopi juga dapat menjadi metode penyaringan untuk kelompok risiko tertentu. Ini termasuk pada perokok berat atau mereka yang memiliki riwayat paparan zat berbahaya.
Pemeriksaan ini membantu mendeteksi penyakit paru-paru pada tahap awal dan memungkinkan penanganan yang lebih efektif.
5. Pemantauan pengobatan
Bagi individu dengan diagnosis penyakit saluran napas, seperti kanker paru-paru, pemeriksaan bronkoskopi dapat mengawasi perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan.
Hal ini memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan medis yang tepat dan memantau efektivitas terapi.
Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan ini, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Dengan aplikasi ini, kamu juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan lain yang sesuai dengan kebutuhanmu dan keluarga. Klik gambar ini untuk tahu lebih lanjut:
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Melakukan Bronkoskopi
Prosedur ini tidak boleh sembarang untuk kamu lakukan, serta perlu rekomendasi dokter untuk melakukannya.
Untuk itu, perhatikan beberapa hal-hal berikut ini, yaitu:
1. Konsultasi dengan dokter
Diskusikan gejala atau keluhan penyakit, riwayat kesehatan, dan obat-obatan rutin yang sedang kamu konsumsi. Dokter akan memberikan informasi yang lebih terperinci tentang persiapan sebelum pemeriksaan.
2. Persiapan puasa sebelum prosedur bronkoskopi
Puasa dapat mencegah terjadinya muntah saat prosedur berlangsung. Dokter akan memberikan instruksi tentang berapa lama kamu perlu berpuasa sebelum pemeriksaan.
3. Menghindari obat-obatan tertentu sebelum pemeriksaan
Beberapa obat mungkin perlu dihentikan sebelum menjalani pemeriksaan bronkoskopi. Misalnya, obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin perlu dihentikan beberapa hari sebelum prosedur untuk mengurangi risiko perdarahan.
4. Pemantauan tanda vital
Selama pemeriksaan berlangsung, tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, dan tingkat oksigen dalam darah akan dipantau secara teratur.
Pastikan kamu memberi tahu dokter jika memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu. Atau, pastikan kamu memberi tahu jika memiliki alergi terhadap obat tertentu sebelum memulai prosedur.
5. Prosedur anestesi
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan ini menggunakan anestesi lokal atau sedasi ringan. Dokter akan menjelaskan prosedur anestesi dan memberikan informasi tentang risiko dan manfaatnya.