Siapa Saja yang Rentan Mengalami Telinga Berdenging?
“Telinga berdenging atau disebut juga tinnitus merupakan sensasi seperti ada suara denging yang bisa terjadi dalam waktu singkat atau lama. Kondisi ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua telinga.“
Halodoc, Jakarta – Telinga berdenging sebenarnya bukan jenis penyakit, melainkan gejala dari masalah kesehatan lain, seperti misalnya masalah pada organ dalam telinga, pembuluh darah, atau dampak dari konsumsi obat-obatan.
Munculnya tinnitus biasanya ditandai dengan adanya perasaan seperti mendengar bunyi tertentu, padahal sebenarnya tidak ada bunyi lain di sekitar. Sensasi suara tersebut bisa berupa:
- Dengungan.
- Suara sepert mendesis.
- Suara detak.
- Suara seperti gemuruh.
- Raungan.
Munculnya suara tersebut bisa terdengar pelan atau keras. Bahkan, pada beberapa kondisi, pengidap bisa mendengar sensasi suara dengan sangat keras sehingga bisa mengganggu kenyamanan dan menyamarkan suara lain yang lebih nyata.
Baca juga: Hati-Hati, Penyakit Telinga Ini Bisa Sebabkan Infeksi dan Peradangan
Tinnitus bisa terjadi dalam waktu singkat, hilang timbul, atau lebih lama. Meski begitu, mayoritas suara karena tinnitus hanya bisa didengar oleh pengidapnya. Jika pun dokter mendengarnya, ini adalah kondisi yang jarang terjadi.
Penyebab Telinga Berdenging
Kerusakan yang terjadi pada rambut halus di dalam telinga menjadi penyebab munculnya dengung pada telinga. Rambut halus ini memiliki fungsi sebagai penerima gelombang suara, kemudian mengubah gelombang tersebut menjadi sinyal listrik.
Lalu, saraf pendengaran yang ada di dalam telinga akan membantu menghantarkan sinyal listrik menuju ke otak. Sinyal tadi akan diartikan sebagai bunyi yang biasanya kamu dengar di dalam otak.
Artinya, apabila terjadi gangguan pada rambut halus tadi, saraf pendengaran akan mengirimkan sinyal yang acak ke otak sehingga mengakibatkan telinga seperti berdenging.
Baca juga: Mendengarkan Musik Terlalu Keras Sebabkan Tinnitus?
Siapa yang Rentan Mengalami Telinga Berdenging?
Siapa saja bisa mengalami tinnitus. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang membuat masalah kesehatan ini lebih berisiko terjadi, yaitu:
- Sudah berusia lebih dari 60 tahun.
- Memiliki pekerjaan yang membuat telinga sering mendengar suara keras, seperti musisi, pekerja konstruksi bangunan atau pabrik, dan tentara.
- Tidak mampu mengendalikan stres.
- Laki-laki.
- Memiliki kebiasaan buruk merokok dan konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
Jadi, jika kamu mengalami adanya sensasi seperti mendengar suara yang tidak bisa didengar oleh orang lain, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis THT. Kamu juga bisa bertanya terlebih dahulu secara online melalui aplikasi Halodoc, jadi pastikan kamu sudah download aplikasinya.
Biasanya, jika memang diperlukan, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan penunjang guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat. Sebagai permulaan, dokter akan meminta kamu menceritakan jenis suara yang kamu dengar sekaligus melakukan pemeriksaan fisik pada telinga.
Baca juga: Inilah Kondisi yang Bisa Menyebabkan Tinnitus
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan audiometri guna mengetahui fungsi pendengaran. Pemeriksaan dengan menggunakan MRI atau CT scan pun bisa dilakukan apabila dokter mencurigai terjadi kelainan pada organ telinga bagian dalam.
Tanpa adanya penanganan, telinga berdenging akan mengarah pada sejumlah komplikasi yang bisa dikatakan serius. Beberapa komplikasi yang sering ditemui pada pengidap tinnitus yang tidak segera mendapatkan penanganan adalah depresi, sulit berkonsentrasi, mengalami masalah tidur, mudah marah, dan bisa kehilangan kemampuan mendengar secara permanen.
Mencegah Telinga Berdenging
Cara termudah untuk mencegah terjadinya telinga berdenging, yaitu menghindari faktor yang bisa menjadi pemicu dan meningkatkan risikonya. Ini termasuk menyetel atau mendengarkan musik menggunakan earphone dengan suara terlalu keras dan memakai pelindung telinga jika kamu memiliki profesi sebagai tentara, musisi, atau pekerja pabrik dan konstruksi bangunan.