Siapa Saja yang Berisiko Mengidap Rosacea?
Halodoc, Jakarta - Menjumpai bintik-bintik merah atau pembuluh darah yang terlihat di wajah? Bisa jadi itu gejala rosacea. Pada beberapa kasus, gejala rosacea juga bisa berupa munculnya benjolan kecil, merah, berisi nanah. Tanda dan gejala ini mungkin muncul selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dan kemudian hilang untuk sementara waktu.
Rosacea bisa disalahartikan sebagai jerawat, masalah kulit lainnya, atau ruam-ruam merah biasa. Rosacea bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa kelompok orang yang lebih berisiko. Siapa saja? Yuk, simak pembahasan berikut ini!
Baca juga: Kenali 4 Jenis Rosacea dan Gejalanya
Penyebab dan yang Paling Berisiko Mengidap Rosacea
Penyebab rosacea tidak diketahui secara pasti, tetapi bisa jadi karena kombinasi faktor keturunan dan lingkungan. Biasanya, rosacea cenderung menyerang orang dewasa, meski bisa terjadi pada anak-anak. Kondisi kulit lebih umum terjadi pada orang berkulit putih.
Kamu memiliki risiko rosacea yang lebih tinggi jika memiliki anggota keluarga yang juga mengidapnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa kondisi ini lebih mungkin dialami oleh kembar identik daripada kembar nonidentik yang menunjukkan bahwa ada komponen genetik.
Ada beberapa gen yang terkait dengan rosacea. Perubahan gen yang terkait dengan pigmentasi kulit, protein inflamasi, dan regulasi kekebalan telah ditemukan di antara orang dengan rosacea.
Baca juga: Penyakit Rosacea Bisa Picu Risiko Alzheimer, Benarkah?
Sebuah studi besar yang dimuat di jurnal Human Molecular Genetics, dan menggunakan data dari 73.265 orang, menemukan tujuh kelainan gen yang berhubungan dengan rosacea. Beberapa perubahan gen juga terlihat pada penyakit celiac, penyakit Crohn, dan kolitis ulserativa.
Jadi, meski siapa saja bisa mengalami rosacea, kondisi ini lebih berisiko terjadi pada:
- Wanita.
- Memiliki kulit yang cerah, terutama jika telah rusak akibat sinar matahari.
- Berusia di atas 30 tahun.
- Perokok.
- Memiliki riwayat keluarga yang mengidap rosacea.
Selain itu, sejumlah faktor dapat memicu munculnya gejala, termasuk:
- Minuman panas dan makanan pedas.
- Anggur merah dan minuman beralkohol lainnya.
- Temperatur ekstrem.
- Sinar matahari atau angin.
- Emosi.
- Olahraga.
- Obat yang melebarkan pembuluh darah, termasuk beberapa obat tekanan darah.
- Berbagai produk kosmetik.
Baca juga: Ketahui 4 Cara Mencegah Rosacea
Mengenali Gejala Rosacea
Ketika terkena rosacea, gejala yang akan dialami meliputi:
- Kemerahan pada wajah. Rosacea biasanya menyebabkan kemerahan yang menetap di bagian tengah wajah. Pembuluh darah kecil di hidung dan pipi sering membengkak dan terlihat.
- Benjolan merah dan bengkak. Banyak pengidap rosacea juga menimbulkan benjolan di wajah yang menyerupai jerawat. Benjolan ini terkadang berisi nanah dan terasa panas.
- Masalah mata. Banyak orang dengan rosacea juga mengalami mata kering, iritasi, bengkak, dan kelopak mata merah dan bengkak. Ini dikenal sebagai ocular rosacea. Pada beberapa orang, gejala mata mendahului gejala kulit.
- Hidung membesar. Seiring waktu, rosacea dapat menebalkan kulit di hidung, menyebabkan hidung tampak bulat (rhinophyma). Ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Itulah sedikit penjelasan mengenai siapa yang berisiko mengidap rosacea dan gejala-gejala yang ditimbulkan. Jika kamu menjumpai gejala tersebut, bicarakan dengan dokter di aplikasi Halodoc, dan beli obat yang diresepkan langsung lewat aplikasi.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Rosacea.
Very Well Health. Diakses pada 2021. Causes and Risk Factors of Rosacea.
Human Molecular Genetics. Diakses pada 2021. Assessment Of Rosacea Symptom Severity By Genome-Wide Association Study And Expression Analysis Highlights Immuno-Inflammatory And Skin Pigmentation Genes.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan