Siapa Saja Kelompok Orang yang Berisiko Terkena HIV?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Juli 2020
Siapa Saja Kelompok Orang yang Berisiko Terkena HIV?Siapa Saja Kelompok Orang yang Berisiko Terkena HIV?

Halodoc, Jakarta – HIV merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti karena dianggap sangat berbahaya dan sering menyebabkan kematian. Apalagi sampai saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Lantas, siapa saja kelompok orang yang berisiko terkena HIV? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini.

HIV (human immunodeficiency virus) adalah infeksi virus yang menyerang sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh, sehingga melemahkan kemampuan pengidapnya untuk melawan infeksi dan penyakit sehari-hari. 

HIV juga termasuk infeksi menular seksual, karena seringkali ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu, penyakit ini juga dapat menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Baca juga: Begini Proses Penularan HIV dan AIDS dari Ibu Hamil ke Janin

Penularan HIV

Sebelum mengetahui kelompok orang yang berisiko terkena HIV, kamu perlu memahami terlebih dahulu bagaimana cara virus berbahaya tersebut menular.

Kamu baru dapat tertular HIV bila darah, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi masuk ke dalam tubuhmu. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa cara:

  • Melalui Hubungan Seksual. Kamu mungkin dapat terinfeksi HIV bila melakukan hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan orang yang sudah terinfeksi yang darah, air mani atau cairan vaginanya dapat masuk ke dalam tubuhmu. 

Virus juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka mulut atau robekan kecil yang kadang-kadang dapat terjadi di dubur atau vagina selama aktivitas seksual.

  • Melalui Jarum Suntik. Berbagi perlengkapan obat IV yang terkontaminasi (jarum dan jarum suntik) membuat kamu berisiko tinggi tertular HIV dan penyakit menular lainnya, seperti hepatitis.

  • Melalui Transfusi Darah. Dalam beberapa kasus, HIV ditularkan melalui transfusi darah. 

  • Melalui Kehamilan, Persalinan, atau Menyusui. Ibu yang terinfeksi HIV selama masa kehamilan dapat menularkan virus tersebut ke bayinya. Namun, risiko penularan HIV pada bayi dapat diturunkan bila ibu segera mendapatkan pengobatan.

Perlu diingat bahwa virus HIV tidak dapat menular melalui kontak biasa. Hal ini berarti kamu tidak bisa tertular HIV dengan berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan orang yang terinfeksi. HIV juga tidak menular melalui udara, air, atau gigitan serangga.

Baca juga: Mitos atau Fakta Nyamuk Bisa Menularkan HIV dan AIDS

Kelompok Orang yang Berisiko Tertular HIV

Siapa saja dari dari segala usia, ras, jenis kelamin, atau orientasi seksual dapat terinfeksi HIV. Namun, berikut ini kelompok orang yang berisiko paling tinggi terkena HIV:

  • Orang yang melakukan hubungan intim tanpa menggunakan kondom. Gunakanlah kondom berbahan lateks atau poliuretan yang baru setiap kali berhubungan seks. Seks anal lebih berisiko daripada seks vaginal. Risiko HIV juga tinggi pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual.

  • Orang yang terkena infeksi menular seksual lainnya. Banyak IMS akan menghasilkan luka terbuka pada alat kelamin. Luka ini dapat menjadi pintu masuk bagi virus HIV untuk memasuki tubuhmu.

  • Pengguna narkoba suntik. Orang yang menggunakan narkoba suntik, apalagi bila sering berbagi jarum atau alat suntik, berisiko lebih tinggi terkena tetesan darah orang lain yang terinfeksi.

  • Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik. Mengingat jarum suntik dapat menjadi media penularan virus, jadi bila kamu ingin membuat tato atau melakukan tindik, pastikan jarum suntik yang digunakan steril.

  • Orang yang berhubungan seksual dengan dengan pengguna narkoba suntik. Karena pengguna narkoba suntik berisiko tinggi terkena HIV, maka berhubungan seksual dengannya pun dapat meningkatkan risiko kamu untuk terkena HIV.

Baca juga: 6 Mitos Tentang Cara Penularan HIV Terbaru

Bila kamu ingin bertanya mengenai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah HIV, gunakan saja aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter dan bertanya apa saja seputar kesehatan kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. HIV/AIDS.