Si Kecil Sulit Menelan Makanan? Hati-Hati Gejala Radang Amandel

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   27 Maret 2019
Si Kecil Sulit Menelan Makanan? Hati-Hati Gejala Radang AmandelSi Kecil Sulit Menelan Makanan? Hati-Hati Gejala Radang Amandel

Halodoc, Jakarta - Tonsilitis atau radang amandel adalah terjadinya radang pada dua bantalan jaringan berbentuk oval di bagian belakang tenggorokan. Tanda dan gejala dari radang amandel termasuk pembengkakan amandel, sakit tenggorokan, kesulitan menelan, dan kelenjar getah bening lunak di sisi leher. Sebagian besar kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus yang umum, tetapi infeksi bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis.

Pengobatan yang tepat untuk radang amandel tergantung pada penyebabnya, penting untuk mendapatkan diagnosis yang cepat dan akurat. Selain itu, pembedahan untuk menghilangkan amandel yang dulu merupakan prosedur umum untuk mengobati tonsilitis. Umumnya, pengobatan ini dilakukan karena radang amandel yang disebabkan oleh bakteri tidak dapat diatasi oleh perawatan lain atau telah menyebabkan komplikasi serius.

Baca Juga: Apakah Operasi Radang Amandel Berbahaya?

Radang Amandel, Apa Gejalanya?

Gejala radang amandel atau tonsilitis yang paling sering terjadi adalah sakit tenggorokan. Tanda dan gejala lain dari tonsilitis meliputi:

  • Demam.
  • Bau mulut.
  • Hidung tersumbat dan mengeluarkan ingus.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di depan leher.
  • Amandel merah bengkak dengan bercak putih.
  • Nyeri atau kesulitan menelan.
  • Kehilangan suara atau suara teredam.
  • Sakit kepala dan sakit perut.
  • Batuk darah.

Ketika kamu mengalami sakit tenggorokan dan gejala pilek seperti hidung tersumbat, pilek, bersin, dan batuk, penyebabnya kemungkinan besar adalah virus. Infeksi virus pada amandel atau adenoid biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam waktu dua minggu.

Sakit tenggorokan dengan demam ringan mendadak, tanpa gejala infeksi saluran pernapasan atas, dapat mengarah ke infeksi bakteri. Jika gejala-gejala ini terjadi, cobalah untuk bertanya pada dokter untuk diagnosis karena risiko radang tenggorokan. Meskipun radang tenggorokan biasanya akan hilang tanpa pengobatan, infeksi radang yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi termasuk demam rematik, yang secara permanen dapat merusak jantung.

Baca Juga: Ketahui 13 Gejala Umum Peradangan Amandel

Penyebab Radang Amandel

Umumnya, seseorang mengalami radang amandel disebabkan oleh virus dan hanya 15-30 persen kasus disebabkan oleh bakteri. Terdapat banyak jenis virus yang dapat menyebabkan tonsilitis, tetapi virus flu adalah penyebab yang paling umum. Selain itu, virus Epstein-Barr yang menyebabkan demam kelenjar dan campak, juga dapat menyebabkan radang amandel.

Tonsilitis dapat menular apabila penyebabnya adalah bakteri dan mungkin dapat menular ke orang lain jika penyebabnya adalah virus, tergantung apakah orang tersebut pernah terpapar virus tersebut. Tonsilitis yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr menular saat pertama kali seseorang mengidapnya. Dalam kedua kasus, langkah-langkah untuk mencegah penyebarannya harus diambil.

Pengobatan Radang Amandel

Untuk mengatasi penyakit ini, hal yang harus dilakukan adalah memperbanyak istirahat, memulihkan kondisi tubuh, dan mengatasi gejala yang timbul. Selain itu, penting juga untuk meminum banyak cairan dan makan secara teratur. Apabila infeksi bakteri yang menyebabkan hal tersebut, antibiotik akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi hal tersebut dan mencegah terjadinya komplikasi, termasuk demam, rematik, dan penyakit ginjal.

Antibiotik tidak akan diresepkan untuk radang amandel, karena antibiotik tidak efektif melawan virus. Tonsilitis virus biasanya akan membaik tanpa pengobatan. Penghilang rasa sakit dan demam dapat dikurangi dengan parasetamol dan ibuprofen yang dapat dibeli dengan bebas. Selain itu, berkumur dengan air garam dapat memberi dampak untuk mendinginkan, anestesi, antiseptik, atau antiinflamasi.

Baca Juga: Bedanya Radang Amandel dengan Radang Tenggorokan

Itulah gejala-gejala dari radang amandel yang dapat terjadi pada seseorang. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan ini, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!