Si Kecil Alami Biang Keringat karena Pakaian, Mengapa?
Halodoc, Jakarta – Munculnya biang keringat membuat Si Kecil tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas maupun waktu istirahatnya. Biang keringat dapat menimbulkan rasa gatal hebat. Meskipun bukan penyakit yang serius, biang keringat harus ditangani agar tidak semakin memburuk. Jika tidak segera ditangani, biang keringat bisa semakin menyebar dan rentan digaruk oleh Si Kecil, sehingga bisa menimbulkan luka.
Ibu mungkin juga bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab munculnya biang keringat pada Si Kecil? Umumnya, biang keringat disebabkan oleh pakaian yang lembap dan tidak bersih. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Penyebab Si Kecil Alami Biang Keringat
Munculnya biang keringat terjadi ketika keringat terjebak di bawah kulit. Melansir dari Medical News Today, bayi maupun anak-anak cenderung memiliki kelenjar keringat yang lebih kecil dan kurang mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Akibatnya, mereka rentan alami biang keringat daripada orang dewasa.
Baca Juga: Bukan Cuma Iklim, Ini 6 Penyebab dari Biang Keringat
Pakaian yang ketat, bedong, dan selimut juga bisa menyebabkan biang keringat karena bisa menahan keringat Si Kecil. Sejumlah faktor lain yang memicu timbulnya biang keringat pada anak, yaitu:
- Bayi dan anak-anak tidak dapat mengendalikan lingkungannya dan tidak bisa melepas pakaian tambahan atau menjauh dari sumber panas.
- Tubuh bayi belum mampu mengatur suhu secara efektif.
- Bayi cenderung memiliki lebih banyak lipatan kulit, sehingga dapat memerangkap panas dan keringat.
Walaupun biang keringat bisa hilang tanpa pengobatan, ibu tetap perlu menanganinya untuk mencegah ruam semakin menyebar dan bertambah parah.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Biang keringat biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perawatan. Untuk meringankan rasa ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan, ini perawatan yang perlu dilakukan, yaitu:
- Pindahkan anak ke ruangan yang lebih sejuk;
- Jaga kulit Si Kecil tetap dingin dan kering;
- Berikan kompres dingin ke area yang sakit;
- Bilas keringat dengan air dingin, lalu tepuk-tepuk area tersebut dengan lembut;
- Pada bayi, bersihkan lipatan kulit secara teratur untuk memastikan keringat dan minyak yang terjebak tidak membuat ruam bertambah parah;
- Biarkan bayi telanjang untuk menjaga kulit tetap dingin;
- Gunakan AC atau kipas untuk membantu menjaga kulit tetap dingin;
- Jaga agar Si Kecil tetap terhidrasi dengan baik.
Baca Juga: Ini 4 Alergi Kulit Ini Bisa Terjadi pada Bayi
Hindari memberikan Si Kecil krim pada kulit yang terkena ruam kecuali dokter telah meresepkan krim tertentu. Untuk ruam panas yang parah atau ruam yang tidak hilang dengan sendirinya, dokter dapat meresepkan krim steroid untuk mempercepat penyembuhan.
Pada kasus yang jarang terjadi, biang keringat dapat terinfeksi, terutama jika Si Kecil terus menggaruknya. Biang keringat yang terinfeksi dapat menyebabkan demam dan tanda-tanda penyakit lainnya. Jika Si Kecil mengalami demam atau tampak sakit, segera temui dokter. Kalau ibu berencana mengunjungi rumah sakit, ibu bisa memesan janji dengan dokter terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Bagaimana Cara Mencegah Biang Keringat Pada Anak?
Untuk mengurangi risiko munculnya biang keringat pada bayi, kenakan pakaian sesuai dengan cuaca. Hindari mengenakannya pakaian yang terlalu ketat atau berlapis-lapis saat cuaca sedang hangat. Kenakan bahan pakaian yang mudah menyerap keringat seperti katun dan pakaian yang longgar. Ibu juga harus menghindarkan bayi dari paparan sinar matahari langsung.
Baca Juga: Ini Masalah Kulit yang Rentan Menyerang Bayi
Ibu bisa menggunakan AC dan kipas angin di ruangan untuk menjaga Si Kecil tetap terasa nyaman dan tidak kepanasan. Hindari meletakkan bayi langsung di depan pemanas ruang atau sumber panas lainnya. Pantau bayi untuk tanda-tanda keringat berlebih. Jika bayi terlihat memerah atau berkeringat, pindahkan ke tempat yang lebih dingin.
Referensi :
Medical News Today. Diakses pada 2019. What to know about heat rash in babies.
WebMD. Diakses pada 2019. What Is Heat Rash?
Healthline. Diakses pada 2019. Prickly Heat (Miliaria Rubra).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan